Laporkan Masalah

Perancangan campuran lapis Interlayer yang menggunakan campuran Split Mastic Asphalt (SMA 0/5) dengan penambahan Additive (Epoxy)

SITANGGANG, Oktovianus, Dr.Ir. Latif Budi Suparma, M.Sc

2007 | Tesis | Magister Sistem dan Teknik Transportasi

Beberapa permasalahan yang dihadapi pada struktur perkerasan lentur yang ada di Indonesia adalah kerusakan struktur seperti misalnya retak (cracking), pengelupasan (rutting), dan pelubangan (potholes). Berdasarkan dari kondisi tersebut penyusun berusaha untuk meneliti penggunaan lapis interlayer dengan penambahan additive epoxy sebagai perkuatan dengan menggunakan material yang mudah didapat dipasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kekuatan lentur campuran Split Mastic Asphalt 0/5 sebagai lapis interlayer dengan penambahan epoxy. Penelitian ini dilakukan dengan variasi kadar epoxy 0,2%, 0,3% dan 0,4% dengan agregat kasar (CA) 65%, halus (FA) 24,5 dan filler 10,5%, epoxy ditambahkan setelah agergat dan aspal dicampur hal ini dilakukan berdasarkan spesifikasi Pusat Penelitian dan Pengembangan jalan 1999. Kemudian dibuat 45 benda uji dengan variasi kadar epoxy 0,2%, 0,3% dan 0,4% pendahuluan. Dengan Metode Marshall ditentukan kadar aspal optimum pada masing-masing variasi kadar epoxy. Setelah mendapatkan nilai KAO kemudian dibuat benda uji kuat lentur menggunakan lapis interlayer dengan penambahan epoxy, kadar aspal yang digunakan 7,7% pada kadar epoxy 0,2%, 7,65% pada kadar epoxy 0,3% dan 7,6% pada kadar epoxy 0,4% masing-masing untuk lapis interlayer tebal 1 cm dan 2 cm, serta tanpa perkuatan dengan tebal 5 cm, 6 cm dan 7 cm dibuat dalam cetakan berukuran 50 cm x 10 cm x 10 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban maksimum pada benda uji variasi kadar epoxy 0,2%, 0,3% dan 0,4% pada lapis interlayer tebal 1 cm dan tanpa interlayer tebal 6 cm berturut-turut adalah 3500 N, 4350 N, 4900 N dan 3250 N. Sedangkan beban maksimum pada benda uji variasi kadar epoxy 0,2%, 0,3% dan 0,4% pada lapis interlayer tebal 2 cm dan tanpa interlayer tebal 7 cm berturut-turut adalah 4637,5 N, 5062,5 N, 5487,5 N dan 3850 N. Setelah penambahan perkuatan benda uji mengalami peningkatan untuk benda uji variasi kadar epoxy 0,2%, 0,3% dan 0,4% pada lapis interlayer tebal 1 cm berturut-turut adalah 7,69%, 33,85%, 50,77%. Sedangkan benda uji variasi kadar epoxy 0,2%, 0,3% dan 0,4% pada lapis interlayer tebal 2 cm berturut-turut adalah 20,5%, 31,5%, dan 42,5%. Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa untuk lapis interlayer tebal 1 cm dan 2 cm yang paling baik adalah pada kadar epoxy 0,4%.

Some problems in structure flexible pavement in Indonesia is breaking of structure, for example cracking, rutting, potholes. Using interlayer course by adding additiveepoxy to strengthen the structure by using materials that easy to get in the market. The purpose of this research is to know the changes of flexible strength in Split Mastic Asphalt 0/5 interlayer course with additive epoxy. In this research, using level variations of epoxy 0,2%, 0,3% and 0,4% with 65% Coarse Aggregate (CA), 24,5% Fine Aggregate (FA) and 10,5 % Filler. Epoxy is added after aggregate is mixed with asphalt based on the Research Centre and Road Development 1999.Then 45 artificial samples are made with epoxy variations are 0,2%, 0,3% and 0,4%,. By using Marshall method optimum asphalt level in each epoxy variation is determined. After getting KAO value, then flexural strength sample is made with 0,2% epoxy in 7,7% asphalt level, 0,3% epoxy in 7,65% asphalt level and 0,4% epoxy in 7,6% asphalt level for each, for 1 cm and 2 cm thick and without interlayer for 5 cm, 6 cm and 7 cm thick is made in the pattern in 50cm x 10cm x 10cm size form. The result of this research shows that maximum load in 0,2%, 03% and 0,4% epoxy level variations with interlayer of 1cm thick and without interlayer of 6 cm is 3500 N, 4350 N, 4900 N and 3250 N respectively . Maximum load in 0,2%, 03% and 0,4% epoxy level variations with interlayer 2 cm thick and without interlayer 7 cm is 4637,5 N, 5062,5 N, 5487,5 N and 3850 N respectively. After increasing the strength the artificial samples increase value of the epoxy with 0,2%, 03% and 0,4% in the epoxy level variations with interlayer of 1cm thick is increase 7,69%, 33,85%, 50,77% respectively. While the artificial samples with the value of epoxy of 0,2%, 03% and 0,4% epoxy level variations with of interlayer 2 cm thick is increase 20,5%, 31,5%, and 42,5% respectively. From the result of the discussion, It shows that 0,4% epoxy is the best for of interlayer 1cm and 2 cm thick.

Kata Kunci : Beton Aspal,Perkerasan Lentur Split Mastic Asphalt 0/5,Epoxy,SMA 0/5, Interlayer, Epoxy, Marshall, Flexural Strength


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.