Laporkan Masalah

The Impact of rural urban migration on rural livelihood in a Balinese village

PAWASTRA, Komang Bagus, Ir. Leksono Probosubanu, MURP.,Ph.D

2006 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan Daerah

Penelitian dengan menggunakan metode qualitative dan menggunakan wawancara dengan rumah tangga sebagai instrumen penelitian ini, bertujuan untuk menggambarkan faktor faktor yang mempengaruhi keputusan untuk melakukan perpindahan dari desa ke kota atau tetap tinggal di desa dan dampak dari migrasi terhadap peri kehidupan di desa. Tujuan dari penelitian ini difokuskan pada pengaruh migrasi desa kota terhadap peri kehidupan (livelihood) desa di Bali dengan mempertimbangkan faktor budaya, agama dan tradisinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif untuk melakukan migrasi tidak hanya berdasarkan pada motif tunggal yakni meningkatkan pendapatan tetapi juga menekan resiko yang terkait dengan berbagai keterbatasan desa dalam menyediakan peri kehidupan bagi masyarakatnya. Migrasi bertujuan untuk memperoleh pelayanan yang tidak tersedia di desa. Migrasi dianggap sebagai suatu strategi dari rumah tangga sebagai respon atas kondisi alam yang tidak menguntungkan. Migrasi adalah sebuah strategi untuk menghadapi kondisi ekonomi yang tidak stabil sebagai salah satu bentuk diversifikasi pendapatan. Keputusan untuk melakukan migrasi dan untuk tetap tinggal tidak dilakukan oleh individu tetapi oleh rumah tangga atau unit kelompok yang lebih besar seperti keluarga besar maupun sebuah komunitas. Proses migrasi menciptakan jaringan dan mempunyai efek pengganda bagi migrasi selanjutnya. Migrasi meperkecil ketidakpastian pendapatan rumah tangga sebagai penyedia dana langsung, diversifikasi pendapatan dan mengurangi kerawanan pendapatan terutama bagi mereka yang mempunyai lahan terbatas maupun tanpa lahan sama sekali. Meskipun tidak secara drastis meningkatkan taraf hidup, migrasi berpengaruh terhadap aset yang dimiliki oleh rumah tangga. Migrant bisa berfungsi sebagai jembatan antara keluarganya dengan pelayanan dan institusi yang lebih tinggi yang tidak tersedia di desanya, seperti jasa kesehatan dan pendidikan. Migrasi juga membangun kesadaran atas kebijakan dan program dari pemerintah. Migrant bisa bertindak sebagai saluran informasi terutama informasi pembangunan. Migrasi sebagai perpindahan manusia juga disertai dengan pertukaran informasi dan ide antara desa dan kota. Hubungan ini didukung oleh keberadaan institusi baik formal maupun informal, yang menciptakan hubungan yang erat antara Desa Gegelang dengan kota tujuan, antara migrant dan mereka tetap tinggal di desa.

Using a qualitative method and household interviews as the main research instruments, this research aims to figure out the factors that might influence the decision to migrate and to stay and its impact on livelihood. The objectives are focused on the impact of migration on livelihood of a Balinese Village, taking into account its culture, religion and traditions. Based on analysis of my observations and interview, motives to migrate are not based on the single motive of maximizing income, but also include minimizing risk and loosening constrains related to various limitations of the village to provide a livelihood for its people. Migration is intended to pursue the services that are absent in the village. Migration is considered as a strategy of the household in response to the inevitable environmental conditions. Migration is strategy to cope with unstable economic condition such as the income diversification. The decision to migrate and to stay is not made by individual actors but by households or larger units of people such as the extended family or community. This then creates a network among them and has a multiplying effect on the next migration. Migration reduces the uncertainty of a household’s income by providing direct cash or funds, diversifying income and reducing income insecurity for those who have no land or a small amount of land. Although rural urban migration does not drastically improve living conditions, it brings changes to the assets of household. Migrants can act as a bridge between their family and a higher level of services and institutions that are absent in their rural origin, for example health services and education. Migration builds awareness of people about government schemes and programs. Migrants can act as channels for information, especially development information. In addition, movement of the people facilitates the movement of information and ideas between rural and urban areas. This forms relationships, supported by formal and informal organization that exist both in the village and in Denpasar, creates strong relation between Gegelang with the city of the migrant destination, between migrated member and who stay behind.

Kata Kunci : Migrasi,Desa Kota,Perikehidupan, rural urban migration, rural urban linkages, livelihood


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.