Laporkan Masalah

Analisis SWOT dan pengembangan koperasi di Propinsi Papua

KARUBABA, Mauretius Yufraiser, Prof.Dr.Ir. Masyhuri

2007 | Tesis | Magister Manajemen Agribisnis

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menidentifikasi faktor internal dan faktor eksternal dan melakukan analsis SWOT serta penentuan strategi pengembangan koperasi di Provnsi Papua. Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Papua dengan Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura sebagai sampel. Sumber data yang diguakan adalah data primer dan sekunder yang akan dianalisis secara deskriptif dan grafis serta analisis SWOT. Hasil peneltian menunjukkan bahwa faktor lingkungan inetrnal yang diidentifikasi didasarkan pada aspek struktur, sumber daya dan budaya. Sedangkan faktor eksternal diidentifikasi berdasarkan aspek lingkungan masyarakat dan lingkungan tugas dalam kaitan dengan pengembangan koperasi di Provinsi Papua. Analisis SWOT menunjukkan bahwa faktor kekuatan lebih tinggi dari faktor kelemahan sedangkan peluang lebih tinggi dari ancaman dengan selisih nilai tertimbang pada instrumen internal sebesar 0,62 dan selisih nilai tertimbang pada instrumen eksternal sebesar 1,02. Persepsi masyarakat Provinsi Papua terhadap peranan koperasi dalam pemberdayaan ekonomi rakyat di Provinsi Papua dominan berpendapat baik dan sedikit berpendapat sangat baik. Sedangkan keinginan masyarakat untuk memanfaatkan koperasi sebagai lembaga mitra dalam berusaha sebesar 50 % berpendapat sangat tinggi dan 27,5 % tinggi. Sebagai implementrasi dari persepsi masyarakat tersebut, faktor penentu keberhasilan dalam pengembangan koperasi di Provinsi Papua adalah : 1)adanya keinginan yang kuat dari pemerintah daerah untuk mendorong lembaga koperasi sebagai penggerak ekonomi lokal dimana sebagian besar matapencaharian masyarakat adalah petani, 2)banyaknya lembaga koperasi,usaha kecil dan usaha menengah sebagai penggerak perekonomian daerah merupakan wadah penting penggerak ekonomi daerah, 3) pengembangan peraturanperaturan daerah dan peraturan pelaksanaannya merupakan aspek regulasi yang strategis, 4)pengembangan kelembagaan dan pemberdayaan aparatur pemerintah, 5) kebijaksanaan alternatif terhadap orang asli papua, 6) perluasan dan penciptaan pasar dan 7) penyediaan modal usaha bagi para pelaku ekonomi rakyat melalui koperasi. Berdasarkan faktor internal sebagai pernyataan kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal sebagai pernyataan peluang adan ancaman, hasil analisis SWOT menempatkan posisi pada kuadran I strategi koperasi dalam memberdayakan ekonomi rakyat di Provinsi Papua. Pada kuadran ini sebagai kuadran pertumbuhan agresif, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah selaku dinas teknis harus memainkan strategi growth oriented dimana harus memaksimalkan seluruh kekuatan yang dimiliki untuk merebut/memanfaatkan peluang yang ada.

This research is performed to identify internal and external factor and to analyze SWOT and to determine cooperation development strategic in Papua province. Research performed in Papua province with City and Regency of Jayapura as sample. Data is derived from primary and secondary data, and then analyzed as descriptive, graphic and SWOT analysis. The result of research shows that identified internal environment factors are based on aspect of structure, resources and culture. While, identified external environment factors are based on aspect of society environment working environment that has correlation to cooperation development in Papua province. SWOT analysis describes that strength factor is higher than weakness, and then opportunity is higher than threat with balanced value differences on internal instrument are 0,62 and balanced value differences on external instrument are 1,02. Public preference of Papua province to the role of cooperation on economic people empowerment has good opinion and just a little very good opinion. Then, public wish to use cooperation as partner institution in the running business are high (50%) and very high 27,5%. As implementation of such public preference, success determining factors of cooperation development in Papua province are: 1) strong effort of local government to support cooperation institution as local economic activator where most of population are farmer, 2) many cooperation institution, small and medium business as local economic activator is important institution of local economic activator, 3) development of local regulation and implementer regulation is strategic regulation aspect, 4) institutional development and government apparatus empowerment, 5) alternative policy to native community, 6) Market creation and expansion, 7) availability of capital for subject of people economic trough cooperation. Based on internal factor as strength and weakness statement and external factor as threat and opportunity statement, SWOT analysis put into quadrant I cooperation strategic of people economic development in Papua province. This quadrant is aggressive growth, medium and the agent of medium and small business cooperation as technical agent should make oriented growth strategic, with maximize all of owned strength to utilize opportunity.

Kata Kunci : Koperasi dan UKM,Pengembangan,SWOT, SWOT Analysis, Cooperation Development


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.