The Relationship between consumer perception of innovation characteristic and intention to adopt "Nasi Instant" Garudafood

KRISTANTI, Fenny Indah, Dr. B.M. Purwanto, MBA

2006 | Tesis | Magister Manajemen

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penggunaan teori Roger tentang Difusi Inovasi untuk memahami hubungan antara persepsi konsumen terhadap karakteristik inovasi Nasi Instan Garudafood and intensi atau keinginan untuk mengadopsi produk tersebut. Penelitian terdahulu tentang adopsi produk inovasi baru sebagian besar dilakukan terhadap produk yang memiliki durasi yang lama, dimana dalam pandangan inovasi yang dilakukan, peluncuran Nasi Instan sangat menarik mengingat kegagalan nasi instant sebelumnya yang dipasarkan di Indonesia. Variabel dependen pada penelitian ini adalah intensi untuk mengadopsi, sedangkan variabel independent adalah keunggulan relative, kompatibilitas, kemampuan di uji coba, kemampuan observasi and kompleksitas. Kecuali untuk kompleksitas dimana secara teoritis memiliki hubungan negative dengan intensi untuk mengadopsi, keempat variabel lainnya memiliki hubungan positif. Penelitian ini dilakukan dengan membentuk konstruk kuesioner beradasarkan teori dan penelitian terdahulu dan diadaptasi pada penelitian ini dan ibu-ibu rumah tangga yang tinggal pada kompleks perumahan dipilih sebagai responden. Penelitian ini dilakukan pada dua lokasi berbeda untuk mengetahui perbedaan respons (Karawang dan Surabaya). Hasil penelitian kemudian diproses secara statistik dengan SPSS ver. 12 dan dianalisa secara kuantitatif dan kualitatif. Instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat diandalkan (reliable) dan akurat (valid), dimana didapat perbedaan respons antara hasil penelitian yang dilakukan di Karawang dan Surabaya. Responden di Surabaya lebih mempertimbangkan kompatabilitas sedangkan di Karawang lebih mempertimbangkan kemampuan/ketersediaan produk untuk dicoba dalam hubungan intensi mereka untuk mengadopsi produk tersebut. Regresi berganda memperlihatkan untuk kedua lokasi, keunggulan relatif dan kompleksitas secara signifikan mempengaruhi intensi untuk mengadopsi dan kemampuan observasi produk tidak menjadi alat prediksi yang lebih baik terhadap intensi untuk mengadopsi. Mayoritas responden melihat Nasi Instan sebagai makanan substitusi untuk mie instant dan nasi goring, yang dapat dikonsumsi pada pagi hari dan para responden mendapatkan informasi tentang produk tersebut sebagian besar dari televisi. Dari analisa intensi untuk mengadopsi, sekitar 50% responden memiliki kecenderungan untuk mengadopsi Nasi Instan Garudafood. Meskipun ada perbedaan-perbedaan antara intensi untuk mengadopsi dan adopsi actual, hasil riset dapat menjadi sinyal positif untuk kesuksesan Nasi Instan dalam melakukan penetrasi di pasar.

This research wanted to explore the use of the Roger’s Theory of Diffusion of Innovation for understanding the relationship between consumer perception of innovation characteristics of Nasi Instan Garudafood and their intention to adopt this product. Previous research for the adoption of new product innovation mostly done on the durable product, however in view of its innovativeness, the launching Nasi Instan was interesting considering the failure of the previous instant rice product marketed in Indonesia. The dependent variable for this research was Intention to adopt, whereas the independent variables were Relative Advantage, Compatibility, Trialability, Observability, and Complexity. Except for Complexity that theoretically has negative relationship with intention to adopt, the other four variables have positive relationship with intention to adopt. The research was conducted by composing the construct of questionnaire based on the theory and previous research and adapted with this research and housewives living on the housing complex were chosen as respondents. The research conducted at two different locations to know the differences of the responses (Karawang and Surabaya). The result then was statistically processed by SPSS ver. 12 and then analyzed both quantitatively and qualitatively. The instruments used in this research were reliable and valid, and there were differences of responses between research result in Karawang and Surabaya. Surabaya respondents consider more in compatibility whereas Karawang respondents consider more in trialability in their intention to adopt. The multiple regression showed that for both location, Relative advantage and Complexity were significantly influence the intention to adopt and the observability was not a better predictor of intention to adopt. Majority of respondents thought that Nasi Instan was a substitute food for instant noodles and fried rice, properly to be consumed in the morning and they mostly get the information of this product from Television. From the intention to adopt analysis, about 50% of respondents were likely to have intention to adopt Nasi Instan. Even though there are differences between intention to adopt and actual adoption, this findings could be a positive signal for the success of Nasi Instan in penetrating market

Kata Kunci : Manajemen Pemasaran,Persepsi Konsumen,Inovasi Produk, innovation characteristic, housewives, Nasi Instan Garudafood, perception, Intention to adopt