Laporkan Masalah

Disparitas pertumbuhan ekonomi antarkabupaten/Kota di provinsi Nusa Tenggara Barat

AZIZ, Abdul, Budiono Sri Handoko, Ph.D

2006 | Tesis | Magister Ekonomika Pembangunan

Penelitian disparitas pertumbuhan ekonomi antarkabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat, periode 1997-2004 bertujuan untuk mengukur dan menganalisis disparitas pertumbuhan ekonomi antarkabupaten/kota, mengidentifikasi pola dan struktur pertumbuhan ekonomi antarkabupaten/kota dan menganalisis pengaruh otonomi daerah terhadap tingkat disparitas antarkabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari tahun 1997 sampai dengan 2004. Data sekunder diperoleh dari BPS, Bappeda dan beberapa instansi terkait di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Alat analisis yang digunakan adalah Indeks Williamson, Indeks Entropi Theil, Tipologi Klassen dan Uji Beda Rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat mengalami fluktuatif dan sempat mengalami pertumbuhan negatif, namun secara umum terus membaik. Dengan formulasi dua titik waktu menunjukkan rata-rata Indeks Williamson 0,08 sebelum otonomi daerah dan 0,07 setelah otonomi daerah, sedangkan rata-rata Indeks Entropi Theil sebelum otonomi daerah 0,95 dan setelah otonomi daerah 1,95. Dengan pendekatan analisis Tipologi Klassen terdapat dua kabupaten/kota cepat maju dan cepat tumbuh yaitu Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Dompu. Kota Mataram dan Kabupaten Bima sebagai daerah maju tapi tertekan. Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur merupakan klasifikasi daerah yang relatif tertinggal periode sebelum otonomi daerah. Pada periode setelah otonomi daerah telah terjadi pergeseran pola dan struktur pertumbuhan ekonomi di mana Kota Mataram dan Kabupaten Dompu termasuk klasifikasi daerah cepat maju dan cerpat tumbuh. Kemudian Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Bima dan Kota Bima termasuk daerah maju tapi tertekan. Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur sebagai daerah yang relatif tertinggal. Analisis Uji Beda Rata-rata menunjukkan baik Indeks Williamson maupun Entropi Theil terdapat beda rata-rata secara signifikan. Demikian halnya dengan pertumbuhan ekonomi dan PDRB per kapita kabupaten/kota mengalami peningkatan secara signifikan setelah otonomi daerah dibandingkan dengan sebelum otonomi daerah. Dengan perkataan lain otonomi daerah berpengaruh positif terhadap tingkat disparitas pertumbuhan ekonomi antarkabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

The research on economic growth disparity among regencies/towns in Province of West Nusa Tenggara, period 1997-2004 aimed to measure and analyzes an economic growth disparity among regencies/towns, to identify an economic growth structure and pattern among regencies/towns, and analyzes the influence of district autonomous to disparity level among regencies/town in Province of West Nusa Tenggara. Data used in this research is secondary data from 1997 to 2004. It is obtained from BPS, Bappeda and some related instance in Province of West Nusa Tenggara. The analysis instruments used are Williamson Index, Entropi Theil Index, Klassen Typology and Average T-test. The result showed that economic growth in Province of West Nusa Tenggara has fluctuate and have opportunity to negative growth, but continued to improve in general. With two point formulation of time indicate an average index of Williamson 0.08 before district autonomous and 0.07 after districts autonomous. While the average index of Entropi Theil before district autonomous 0.95 and after district autonomous 1.95. With Klassen Typology analysis approach there is two regencies/towns progressed and growth quickly that are Regency of Sumbawa and Regency of Dompu. Mataram City and Regency of Bima as progress district but suppressed. Regency of West Lombok, Central Lombok and East Lombok were relative left behind district classification at period before district autonomous. While period after district autonomous the shift on economic growth structure and pattern has occurred in which Mataram City and Regency of Dompu were included a quickly progressed and growth district classification. Furthermore, Regency of Sumbawa, Regency of Bima and Bima City were included a progressed district but suppressed Regency of West Lombok, Central Lombok and East Lombok as a relative left behind district. The analysis of averages t-test indicated that either Williamson or Entropi Theil Index there is significantly average different. Similarly with economic growth and PDRB per capita of regency/town has significant increased after district autonomous than before district autonomous. Or in another hand, the district autonomous has positive influence to economic growth disparity level among regencies/towns in province of West Nusa Tenggara.

Kata Kunci : Pertumbuhan Ekonomi,Disparitas Antar Kabupaten,Struktur Ekonomi, Growth, disparity, economic structure


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.