Laporkan Masalah

Unjuk kerja Run-Up dan run-Down pada lereng bertangga

ABBAS, Ir. Radianta Triatmadja, Ph.D

2006 | Tesis | S2 Teknik Sipil (Teknik Pantai, Kelautan dan Pelab

Salah satu upaya yang dilakukan untuk melindungi daerah pantai adalah membuat bangunan/struktur yang bertujuan untuk mengatur dan menahan gempuran gelombang. Salah satu bentuk konstruksi yang bisa dipakai dan dikembangkan adalah tipe bangunan bertangga yang dapat digunakan pada jenis bangunan pemecah gelombang dan tembok laut/tanggul laut. Salah satu variabel yang berpengaruh dalam perencanaan bangunan tersebut adalah gelombang runup dan run-down. Gelombang run-up digunakan sebagai variabel dalam menentukan tinggi puncak bangunan pantai dan run-down dapat memberikan pengaruh kerusakan terhadap struktur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui unjuk kerja run-up dan run-down pada lereng bertangga, disamping itu, penelitian ini juga mengkaji hubungan antara parameter gelombang dengan karakterestik bentuk lereng bertangga. Dalam simulasi model fisik dibuat bentuk lereng bertangga dengan skala model 1:15 kemiringan 1:1 dan 1:1,5 serta variasi sudut segmen tangga θ, yaitu 600, 900 dan 1200. Dilakukan pengukuran tinggi gelombang di depan model dan tinggi run-up dan run-down yang terjadi. Besarnya tinggi run-up dan run-down pada lereng bertangga akan dibandingkan dengan model lereng miring halus dan impermiebel. Model terbuat dari bahan tripleks dengan lebar 15 cm dan tinggi 45 cm. Konstruksi bertangga dipasang pada jarak 9m dari depan saluran dan model berada pada posisi tengah lebar flume. Pengamatan dilakukan dengan berbagai variasi kedalaman d, tinggi gelombang H, dan periode T . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa parameter yang berpengaruh terhadap tinggi run-up dan run-down yang terjadi pada lereng bertangga dipengaruhi periode (T), tinggi gelombang datang (H), kedalaman air (d), landai dinding bangunan (α), sudut yang dibentuk oleh segmen tangga (θ) dan tinggi segmen tangga (s). Pada sudut segmen tangga 1200 tinggi gelombang run-up dan rundown relatif lebih kecil dibanding dengan sudut segmen tangga 600 dan 900 secara berurutan. Pada lereng miring halus dan impermeable semakin besar tinggi gelombang datang maka semakin besar tinggi run-up dan run-down. Pada Lereng bertangga, semakin besar tinggi gelombang datang maka tinggi run-up dan rundown relatif menurun, walaupun perubahan tinggi run-up dan run-downnya tidak begitu besar.

One of the efforts to protect coastal area is by constructing a structure intended to control and restrain the wave attack. One form of such construction applicable to be developed is step structure that can be used for breakwater and beach wall. Some of the influencing variables for the structure design are wave run-up and run-down. wave run-up can be used as the variable in determining the coast structure crown height and run-down wave influences the structural damage. The objective of this study is to identify the run-up and run-down performance on the step gradient. In addition, this study also analyzes the relation between the wave parameters and the gradient with the step characteristics. The physical model simulation used step gradient with 1:15 model scale, 1:1 and 1:15 gradient, and step segment angle variation θ, which was 60, 90 and 120. A measurement to the wave height was taken in front of the model and the occurring run-up and run-down height. The height on the step gradient was then compared to the soft and impermeable slope gradient model. The model was made from triplex wood with 15 cm width and 45 cm height. Step construction was placed on 9 m distance in front of the channel and in the middle of flume width. Observation was taken for various depth d, wave height H, and period T. Results of the study showed that the influencing parameters on the occurring run-up and run-down height on the step gradient was influenced by the period (T), incoming wave height (H), and water depth (d), the structure wall ramp (α), angle formed by the step segment (θ) and the step segment height (s). At step segment angle of 1200, the run-up and run-down wave height were relatively smaller than 600 and 900 step segment angle, respectively. On the soft and impermeable slope gradient, higher incoming wave indicated higher run-up and run-down. On the step gradient, higher incoming wave indicated relatively declining run-up and run-down height, although the height variation was not large enough.

Kata Kunci : Bangunan Pelindung Pantai,Pemecah Gelombang,Lereng Bertangga,run-up, and run-down, step gradient


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.