Laporkan Masalah

Kajian penanganan Slack Water kanal transportasi batubara Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan

PURBOSENO, Sentot, Dr.Ir. Istiarto, Eng

2006 | Tesis | S2 Teknik Sipil (Magister Pengelolaan Sumberdaya A

Seiring dengan membaiknya harga pasaran batubara dunia, Pemerintah Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan berusaha meningkatkan produksi batubara, akan tetapi karena kondisi sarana transportasi yang ada tidak memungkinkan untuk melayani peningkatan produksi. Untuk mengatasi hal tersebut Pemerintah Kabupaten Banjar merencanakan membangun kanal transportasi air khusus untuk pengangkutan batubara. Kanal yang dibangun dapat menyebabkan timbulnya air terkunci (slack water) yang dapat menimbulkan permasalahan lingkungan, berupa penurunan pH air secara terus menerus hingga mencapai titik yang membahayakan makhluk hidup di sekitar lokasi kanal. Hal tersebut terjadi dikarenakan tidak adanya sirkulasi air serta terakumlasinya hasil oksidasi pirit. Untuk mengatasi permasalahan itu perlu dilakukan pengkajian secara kusus penanganan slack water pada bagian hulu kanal. Alternatif untuk mengatasi penurunan pH di bagian hulu kanal adalah dengan menghubungkannya ke Sungai Alalak. Sehingga akan terjadi sirkulasi air dari kanal ke Sungai Alalak dan slack water dapat dihindari. Penelitian ini merancang dimensi saluran penghubung yang dibutuhkan sehingga sirkulasi air dari kanal ke Sungai Alalak terjamin, kedalaman air di kanal terjaga dan elevasi muka air banjir sungai Alalak tidak melimpas. Dari hasil kajian diperoleh bahwa bentuk saluran yang optimum adalah saluran trapesium dengan lebar dan elevasi dasar saluran 15 m dan -3 m dpl. Bangunan pelimpah dibutuhkan untuk mejaga air banjir di kanal tidak masuk ke sungai Alalak, selaian itu bangunan tersebut juga berfungsi menahan atau mencegah kembalinya air dari Sungai Alalak ke kanal, sehingga sirkulasi air dari kanal ke Sungai Alalak lebih terjaga.

In relation with development of the world coal market price, Government of Banjar regency, South Kalimantan is trying to improve coal production, unfortunately the means of transportation is not proper enougth to support it. To solve this problem, Government of Banjar regency plan to build a canal especially for water transportation to carry away the coal. The problem is the fact that, the canal can caused the environmental problem that called slack water which can reduce pH, and sice there is no water circulation the pirit oxidation will be accumulated. It will be dangerous for many living species around the canal. To solve this problem, it will be important to carry on a special study about the slack water on upper reaches of canal. One alternative way to solve the uric acid reduction on the upper reaches of the canal area is by putting the canal in contact with Alalak’s river. By doing this, water circulation from canal to Alalak’s river will be created, so the slack water can be avoided, and main study of this research is to design the canal dimension and the important a guarateed to make water circulation from canal to Alalak’s river. The canal depth will be kept so there will be no over flow a flood water surface elevation in Alalak’s river. From the case study, it is known that an optimum canal shape is trapezoid with 15 m wide and -3 m dpl in the bottom elevation. The over flow construction is needed to protection a flood water in canal so will not flow in Alalak’s river. Beside that the construction can olso hold or protect the flow of back water from Alalak’s river to canal. Therefore water circulation from canal to Alalak’s river will be more protected.

Kata Kunci : Sistim Transportasi Air,Kanal,Angkutan Batubara,canal, slack water, connection canal, Alalak’s


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.