Studi pembuatan minyak jarak/Biofuel melalui proses pemanasan dan ekstraksi mekanik
BASIRUN, Ir. I Made Suardjaja, M.Sc.,Ph.D
2006 | Tesis | S2 Teknik Mesin (Teknologi Industri Kecil dan MeneBeberapa masalah utama yang sedang dihadapi oleh Indonesia antara lain masalah kemiskinan, pencemaran lingkungan dan krisis bahan bakar. Kebutuhan bahan bakar meningkat setiap tahunnya, sedangkan persediaan semakin menipis disebabkan bahan bakar fosil dan bahan bakar tersebut termasuk non renewable (tidak dapat diperbaharui). Oleh karena itu pemanfaatan bahan bakar renewable dan ramah lingkungan sudah saatnya untuk di galakkan. Salah satu tanaman yang dapat menghasilkan minyak dan dapat dijadikan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan adalah tanaman jarak pagar (jatropha curcas, L). Tanaman tersebut berpotensi untuk dikembangkan dengan beberapa alasan diantaranya dapat tumbuh di lahan kritis; bijinya beracun dan dapat meningkatkan pendapatan petani. Cara pengambilan minyak dari biji jarak melalui beberapa cara yaitu ekstraksi pelarut, ekstraksi mekanik dan kombinasi keduanya. Mengingat kandungan minyak jarak cukup tinggi yaitu 40 – 45%, maka cara pengambilan yang paling sesuai dengan cara ekstraksi mekanik (Hambali, 2006). Untuk dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil disamping kuantitas juga kualitas minyak. Oleh karena itu diperlukan adanya penelitian mengenai pembuatan minyak jarak agar diperoleh rendemen dan hasil yang terbaik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanasan/pemasakan biji jarak terhadap rendemen dan hasil. Disamping itu untuk mengetahui kemampuan alat pengepres hidrolik di dalam memperoleh rendemen secara optimal. Variabel penelitian ini meliputi perebusan, pengukusan dan pemasakan dengan oven. Pemanasan pada biji jarak menyebabkan kulit biji lebih mudah terbuka ketika digiling; terjadi penggumpalan protein yang menyebabkan jaringan bahan terbuka, sehingga minyak nabati lebih mudah keluar dari jaringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan awal (treatment) dengan cara pengukusan menghasilkan rendemen tertinggi yaitu 30,93 % pada tekanan 24,0 – 26,1 Mpa. Penggunaan minyak jarak untuk kompor tekan dapat langsung digunakan, tetapi penggunaannya untuk lampu penerangan harus dicampur dengan minyak tanah dengan komposisi 25% minyak jarak, 75% minyak tanah. Untuk keamanan alat tekanan maksimum 30 Mpa.
As part of an effort to decrease the dependency on fossil fuel, Jarak Biofuel is an attractive to be looked into. First of all, this renewable source of energy has the potential for exploiting the critical lands secondly, it would create small and medium scala industries and businesses. The third and equally important is its environmentally friendliness. Due to the high content of oil, which is about 40 to 45 % in weight, these Jatropha curcas seeds are best treated with mechanical extraction procedure (Hambali, 2006). With respect to the quality, a more detailed technical overall procedure should be explored, especially in heating or cooking the seeds, besides the hydraulic pressing apparatus used. The determining variables are the boiling, the steaming and cooking with traditional oven. The effects to be observed are easiness to peel or to open during grinding and protein coagulation to ensure fluent production of the vegetable oil. The results show that the highest yield of 30.93 % was obtained with 24.0 to 26.1 Mpa pressure. The produced oil can be used directly for pressurized burner but for the lantern light should be mixed with kerosene with ratio of. 1 : 3. The maximum pressure for the equipment at 30 Mpa.
Kata Kunci : Biofuel,Minyak Jarak,Pemanasan dan Ekstraksi Mekanik,mechanical extracting, treatment, cooking, yield, pressure