Pembuatan biodiesel dari minyak jarak (Jatropha Curcas Linneaus) dalam reaktor alir tangki berpengaduk dan uji Performance biodiesel produk pada mesin diesel

SUDRAJAT, Ronny Windu, Ir. Suryo Purwono, MA.Sc.,Ph.D

2006 | Tesis | S2 Teknik Kimia

Biodiesel yang dihasilkan dari reaksi metanolisis minyak jarak (Jatropha Curcas Linneaus) merupakan bahan yang sangat potensial untuk menggantikan bahan bakar diesel. Reaksi metanolisis minyak jarak dengan katalisator Natrium hidroksida dan penambahan urea dilakukan dalam reaktor alir tangki berpengaduk (RATB). Proses dilakukan dengan kecepatan pengadukan 700 rpm, waktu tinggal 60 menit dan suhu 60oC. Sedangkan rasio metanol terhadap minyak jarak, jumlah katalis, dan jumlah urea divariasi. Kadar gliserol ditentukan dengan metode Asetin. Konversi tertinggi untuk variabel rasio metanol terhadap minyak jarak, jumlah katalis , dan jumlah urea berturut-turut adalah : 0,7564 (rasio metanol : minyak jarak = 9 : 1 ; katalis NaOH =1 % ) , 0,7592 (rasio metanol : minyak jarak = 6 : 1, katalis NaOH = 1,25 %) , 0,8145 (rasio metanol : minyak jarak = 6 : 1 ; katalis NaOH = 1 %, urea = 5%) Biodiesel yang dihasilkan dilakukan uji fisis dengan menggunakan metode ASTM, meliputi : specific gravity, viskositas, pour point, flash point, conradson carbon residue, warna, water content, dan nilai kalori. Secara umum sifat fisis biodiesel tidak memenuhi persyaratan solar, kecuali nilai pour point dan warna tetapi untuk spesifikasi minyak diesel dan minyak bakar secara umum biodiesel memenuhi spesifikasi. Pada uji fisis campuran biodiesel dicampur dengan solar dengan perbandingan 0 sampai 100 % , campuran maksimal yang memenuhi standar solar adalah perbandingan 40 %. Terhadap Biodiesel 40% (B40 = 40 % biodiesel 60 % solar ) dilakukan uji kinerja pada mesin diesel dengan menggunakan solar sebagai pembanding. Dibandingkan dengan solar, Biodiesel B40 memberikan kinerja yang lebih baik bila digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel serta lebih ekonomis. Emisi gas buang yang dihasilkan berupa gas CO, CO2 dan HC lebih rendah dibandingkan emisi gas buang solar. Suhu air pendingin mesin untuk bahan bakar biodiesel lebih rendah dibanding solar. Hal ini membuktikan bahwa biodiesel adalah bahan bakar ramah lingkungan

The Biodiesel produced from methanolysis reaction of Jatropha oil (Jatropha Curcas Linneaus) is very potential subtance to replace diesel fuel. The methanolysis reaction of Jatropha oil with catalyst of NaOH and the addition of urea was carried out in a continous stirred tank reactor (CSTR). This process was carried out with a constant stirring speed of 700 rpm, 60 minutes of residence time and temperatur of 60 oC. The ratio of metanol to Jatropha oil and catalyst as well as the amount of urea was varied. Glycerol content was determined by Acetin method. The highest convertion for methanol ratio variable to jatropha oil, to the amount of NaOH catalyst, and to the amount of urea is consecutively : 0,7564 (methanol ratio to jatropha oil 9 : 1, NaOH catalyst : 1 %), 0,7592 (methanol ratio to jatropha oil 6 : 1, NaOH catalyst : 1,25 %), 0,8145 (methanol ratio to jatropha oil 6 : 1, NaOH catalyst : 1,25 %, urea : 5 %), The biodiesel produced was physically tested using the ASTM method including its Specific Gravity, viscosity, pour point, flash point, conradson carbon residue, color, water content, and caloric value. In general the physical properties of the biodiesel never meet the solar specification, except its pour point and color. However the specification of diesel oil and fuel oil. generally meets biodiesel specification. At the property test, the biodiesel was mixed with solar at a ratio of 0 – 100 %. The maximal composition of mixture which meets the solar standard is the biodiesel ratio less than 40 %. The performance test of biodiesel 40 % ( B40 = 40 % biodiesel and 60 % solar) was carried out in a diesel engine. If compared to solar, biodiesel 40 % (B40) will show a better performance and is more economical. Its flue gas emission (CO, CO2, and HC) is lower than the emission of solar flue gas. The temperature of cooling water machine for biodiesel fuel is lower compared to solar. The result shows that biodiesel fuel is considered as an evironmentally friendly fuel.

Kata Kunci : Biodiesel,Minyak Jarak,Mesin Diesel, Jatropha oil, Methanolysis, Biodiesel, Environmentally friendly fuel