Genesis Batu Gamping dan rekayasa pemanfaatan limbah gergaji Batu Gamping sebagai ornamen dinding :: Studi kasus Daerah Tulungagung, Propinsi Jawa Timur
NUSANTORO, Mohamad Agus Dwi Cahyo, Prof.Ir. Sukandarrumidi, M.Sc.,Ph.D
2006 | Tesis | S2 Teknik Geologi (Magister Geologi Pertambangan)Penelitian dengan judul “Genesis Batugamping dan Rekayasa Pemanfaatan Limbah Gergaji Batugamping Sebagai Ornamen Dindingâ€dilaksanakan di daerah Besole, Kabupaten Tulungagung, Propinsi Jawa Timur. Secara astronomis, daerah penelitian terletak pada 111049’00†- 111050’06†BT dan 8012’34†– 8014’02†LS. Tujuan dalam penelitian ini adalah menentukan genesis batugamping secara umum di daerah Besole dan sekitarnya serta memanfaatkan limbah batugamping yang ada di Tulungagung untuk dibuat tegel parkit sebagai ornamen dinding. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis meliputi 3 hal, yaitu metode kerja lapangan yang meliputi pengamatan litologi batuan dan pengambilan contoh batuan, metode percobaan untuk membuat tegel parkit dari limbah batugamping serta metode laboratorium yang digunakan untuk menentukan genesis batugamping. Berdasarkan pengamatan di lapangan dan analisis petrografi terlihat bahwa batugamping daerah Besole merupakan batugamping non-klastik yang ditandai oleh batugamping tidak menunjukkan adanya bidang perlapisan, berstruktur masif, mempunyai jumlah fosil sangat melimpah (45% - 65%), sebagian besar fosil masih utuh, berupa foram besar, plankton, bentos dan ganggang, batugamping telah mengalami rekristalisasi lanjut yang ditandai batuan telah menjadi keras, dapat dilihat dari hadirnya mineral kalsit yang mengisi di dalam fosil, batugamping diendapkan pada kondisi air laut yang tenang sampai bergelombang lemah (“quiet water†– “intermittently agitatedâ€), dicirikan oleh kandungan lumpur karbonat 10% - 45%. Proses pembuatan tegel parkit yang cukup ekonomis dengan hasil yang cukup baik adalah proses pembuatan dengan menggunakan alas porselen, dengan alat cetak serta tekanan manual. Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam proses pembuatannya antara lain parkit, semen mortar (250 ml), sika tile grout/grouting semen putih (100 ml), air, serta porselen.
The research tittled “ The Genesis of limestone and utilizing of limestone sawdust waste as wall ornament†is carried out in Besole area, district of Tulungagung, province of East Java. Geographically, it is located in 111049'00'' – 111050'06'' BT and 8012'34'' – 8014'02'' LS. This research aims to identify general genesis of limestone in Besole area and surrounding and use of limestone waste existed in Tulungagung to make as parquet tile as wall ornament. Research method used are field work including observation of rocks lithology and taking sample of rock, experimental method to make parquet tile from limestone waste and laboratory method to determine genesis of limestone. Based on the field observation and petrography analysis, it shows that Besole limestone categorized into non-clastic limestone because there are no lining surface, it has massive structure, abundant fossils (45%-65%), some parts of fossil are still intact, formed a big foram, plankton, benthos and algae, the limestone was continually re-crystallized, it can be seen that the stone become solid in structure, there are calcite minerals that fulfils the fossil, the limestone was precipitated on “quite water†until “intermittently agitatedâ€, there are contens of carbonate mud (10%-45%). The relatively economic process of making parquet tile with good enough outcome is process using porcelain base, cast equipment and manual pressure. Material required in the process are parquet, mortar cement (250 ml), sika tile grout/white cement grout (100ml), water and porcelain.
Kata Kunci : Limbah Batu Gamping,Tegel Parit,Ornamen Dinding, parquet, parquet tile, limestone, limestone waste