Laporkan Masalah

Lumpur Tsunami dan pengaruhnya terhadap kesuburan tanah di Banda Aceh dan Aceh Besar Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam :: Studi kasus Tanaman Bayam

MUTIA, Prof.Ir. Sukandarrumidi, M.Sc.,Ph.D

2006 | Tesis | S2 Teknik Geologi (Magister Geologi Pertambangan)

Maksud dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisik dan kimia lumpur tsunami di Banda Aceh dengan tujuan mengupayakan kembali kesuburan tanah yang terkena lumpur tsunami. Daerah penelitian secara administrasi terletak di Kabupaten Aceh Besar dan Banda Aceh pada Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Di Kabupaten Aceh Besar penelitian dilakukan pada 2 kecamatan, yaitu di Kecamatan Peukan Bada Desa Lampisang (C) dan Kecamatan Baitussalam Desa Kaju (D). Lokasi penelitian Desa Lampisang terletak pada koordinat 749.613.55 mU dan 610.237.35 mT dan Desa Kaju terletak pada koordinat 763.322.53 mU dan 619.731.90 mT, dan penelitian di Banda Aceh dilakukan pada 2 kecamatan yaitu di Kecamatan Baiturrahman Desa Sukaramai/Blower (A) dan Kecamatan Kuta Alam Desa Lamprit (B). Daerah penelitian Desa Sukaramai terletak pada koordinat 755.378.11 mU dan 613.434.49 mT dan Desa Lamprit terletak pada koordinat 757.557.98 mU dan 615.469.04 mT. Hasil analisis sifat fisik lumpur tsunami menunjukkan bahwa keempat lokasi penelitian mengandung mineral primer (kuarts, feldspar, mika) dan mineral sekunder (kaolinit, illit, klorit, vermikulit, karbonat), bertekstur lempung kecuali pada lokasi D bertekstur geluh lempung pasiran, lumpur tsunami bewarna kelabu gelap atau kehitam-hitaman, warna hitam akan berubah menjadi coklat apabila terkena sinar matahari atau mengalami oksidasi. pH lumpur tsunami pada lokasi B dan D bersifat netral pada lokasi A pH bersifat agak masam, dan pada lokasi D pH bersifat agak alkali. Hasil analisis sifat kimia lumpur tsunami mempunyai Bahan Organik (BO) yang sangat tinggi (4,01-12,34 %) dan Kapasitas Tukar Kation (KTK) tinggi (16,25- 25,79 me%), Daya Hantar Listrik (DHL) yang sangat tinggi (3,80-11,25) dengan garam utamanya adalah NaCl. Hasil analisis unsur hara makro N, P, K, Ca, dan Mg dengan kisaran rendah hingga tinggi kecuali Na sangat tinggi dan kandungan unsur hara mikro Zn, Fe, Cu, Cl, dengan kisaran sangat rendah hingga sedang kecuali Mn dan Co sangat tinggi dan kandungan Cd, Cr, Pb, Ni dengan Cr dan Ni sangat tinggi yang dapat menimbulkan toxit bagi tanaman. Penambahan zeolit pada konsentrasi tertentu pada lumpur tsunami dapat meningkatkan kesuburan tanah, sehingga meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman bayam. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pertumbuhan dan hasil tanaman tertinggi pada lokasi A dan D dicapai dengan penambahan zeolit Z3 (10 ton/ha), pada lokasi B dengan penambahan zeolit Z1 (5 ton/ha) dan lokasi C dicapai dengan penambahan zeolit Z2 (7,5 ton/ha). Pada keempat lokasi penelitian, produksi tanaman yang paling ekonomis adalah pada lokasi B dengan penambahan zeolit Z1 (5 ton/ha)

The research was conducted to study the physical and chemical properties of tsunami’s mud and the effect on soil fertility at Banda Aceh and Aceh Besar districts, Nanggroe Aceh Darussalam Province. The soil samples as tsunami’s mud was taken at two locations at Aceh Besar district and two locations at Banda Aceh district. Two locations at Aceh Besar district are Lampisang Village, Peukan Bada District (coordinate points of 749.613.55 mN and 610.237.35 mE) location C and Kaju Village Baitussalam District (coordinat points of 763.322.53 mN and 619.731.90 mE) location D. Two locations at Banda Aceh district are Sukaramai/Blower Village Baiturrahman District (coordinate pints of 755.378.11 mN and 613.434.49 mE) location A and Lamprit Village, Kuta Alam District (coordinate points of 757.559.98 mN and 615.469.04 mE) location C. The result of physical analysis of soil samples in four locations, showed that mud contains primary minerals (quartz, feldspar, mica) and secondary minerals (kaolinite,illite, chlorite, vermiculite, carbonate). Tsunami’s mud texture on A, B, C location is clay except on D location is sandy clay loam, colour of tsunami’s mud is dark brown or black and it change to be brown if it is oxidized. pH of mud on B and D locations is neutral, except A location has low pH, and C location has weakly alkali pH. The result of chemical analysis on tsunami’s mud, showed that mud contains very high organic matter (4,01-12,34%), high cation exchange capacity (16,25-25,79 me%), and high electric conductivity (3,80-11,25) with dominated NaCl salt. Mud contains macro nutrient N, P, K, Ca, and Mg at low to high range level except for Na is very high. Micro nutrients of tsunami’s mud i.e Zn, Fe, Cu, Cl, B, at very low to medium range level except level of Mn and Co is very high. Metal elements on tsunami’s mud i.e Cd, Cr, Pb, Ni are low for except level of Cr and Ni which very high so that it will be toxic to the growth of plant. Zeolite addition at a given concentration in the tsunami’s mud could increased the vertility and the growth of spinach (Amarantus spp. L). Result of experiment with Amarantus spp. L. showed that highest result of plant growth and yield on A and D locations are resulted from Z3 dosage (10 ton/ha); on B locations is resulted from Z1 dosage (5 ton/ha), on C locations is resulted from Z2 dosage (7,5 ton/ha). From the four location, the most economic plant yield was in location B with Z1 dosage (5 ton/ha).

Kata Kunci : Lumpur Tsunami,Kesuburan Tanah,Zeolit, Tsunami’s mud, zeolite, growth


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.