Audit energi listrik Kampus Universitas Diponegoro Tembalang
KARNOTO, Ir. T. Haryono, M.Sc.,C.Eng.,MIEE
2006 | Tesis | S2 Teknik ElektroPembangunan gedung perlu direncanakan dengan matang karena berkaitan dengan penggunaan energi. Perencanaan tersebut melibatkan perencana, pemilik dan pelaksana dengan tujuan dapat menghasilkan gedung dengan konsumsi energi yang efisien. Pada kenyataannya, pembangunan gedung sering tidak sejalan dengan perencanaan. Karena permasalahan di atas, audit energi harus dilakukan untuk mencari metode agar konsumsi energi listrik dalam suatu perusahaan atau lembaga dapat lebih efisien. Konsumsi energi listrik Kampus UNDIP Tembalang dengan 11 pelanggan Tegangan menengah dan 3 pelanggan tegangan rendah setiap bulannya selalu meningkat. Demikian pula untuk denda pinalti selalu meningkat sebagai akibat dari faktor daya kurang dari 0,85 (tahun 2003 adalah Rp 244.010.800,00 dan tahun 2004 adalah Rp 300.840.055,00). Intensitas Konsumsi Energi di kampus Tembalang IKE adalah 1,36 s/d 8,72 kWh/m2/bln dengan rerata 3,99 kWh/m2/bln. Rendahnya IKE ini adalah sebagai akibat pemanfaatan penerangan alami pada siang hari dan jumlah lampu terpasang yang tidak memadai menurut fungsi ruang. Penghematan energi dapat diperoleh dengan menurunkan kelas tarif. Pengurangan denda pinalti sebagai upaya penghematan energi dengan pemasangan kapasitor bank (17,5 s/d 95 kVAR). Peluang penghematan energi yang lain adalah mengganti lampu tungsten dengan lampu hemat energi, memasang ballast elektronik, dan kapasitor lampu.
Developing buildings must be initialized by a well planning as it is related to the use of energy. Such a planning involves planners, owners and contractors in order for obtaining buildings which are relatively efficient in energy consumption. In reality, the development of buildings is often not in accordance with its previous plan. For the reason mentioned above, an energy audit must be conducted to research on some methods for a more efficient energy consumption within a company or an institution. The energy consumption of UNDIP Tembalang Campus which has 11 mediumvoltage customers and 3 low-voltage customers increases from month to month. Likewise, of the penalty occurred as the result of power factor less than 0.85 also increases (Rp. 244,010,800.00 in year 2003 and Rp. 300,840,055.00 in year 2004). The energy consumption intensity (IKE) of Tembalang Campus is of 1.36 to 8.72 kWh/m2/month with its average of 3.99 kWh/m2/month. The use of natural light at daytime and the insufficient number of installed lamps according to its room functionality resulted in the low number of IKE. The savings on energy can be achieved by down-grading its tariff-class to the energy supply company (PLN). The reduction of power factor penalty for further savings can be conducted by installing capacitor banks (17.5 to 95 kVAR). Other effort can also be conducted for more savings i.e., by installing energy saving lamps instead of tungsten lamps, introducing electronic ballasts, and installing lamp capacitors.
Kata Kunci : Audit Energi, Konsumsi Energi, Penghematan, audit, power factor, penalty, IKE, energy saving.