Setting ruang dan pengaruhnya terhadap aksesibilitas (Accessibility) para penyandang cacat tubuh di Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat Tubuh YAKKUM Yogyakarta
SHOLAHUDDIN, Muhamad, Ir. Slamet Sudibyo, MT
2006 | Tesis | S2 Teknik ArsitekturJumlah penyandang cacat di Indonesia menurut Badan Dunia WHO ada sekitar 7%-10% dari total populasi penduduk. Dari jumlah tersebut diatas ternyata hanya sebagian kecil saja yang mendapat pendidikan dan pekerjaan yang layak. Minimnya jumlah tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang menghambat, yang salah satunya adalah tidak memadainya aksesibilitas yang aksesibel bagi penyandang cacat khususnya pada fasilitas-fasilitas umum. Dengan kondisi seperti itu yang mereka butuhkan adalah suatau wadah atau komunitas yang dapat lebih memperhatikan dan menumbuhkan sikap mental yang positif dalam diri mereka yaitu Pusat Rehabilitasi. Salah satu pusat rehabilitasi penyandang cacat tubuh yang ada di Yogyakarta adalah Pusat Rehabilitasi YAKKUM Yogyakarta, yang dibangun sudah dengan standar-standar aksesibilitas untuk penyandang cacat tubuh. Penelitian ini secara umum bertujuan mengidentifikasi pengaruh setting ruang terhadap aksesibilitas penyandang cacat tubuh, sedangkan tujuan secara khususnya adalah untuk mengetahui pengaruh setting ruang dan faktor-faktor apasajakah yang mempengaruhi aksesibilitas (accessibility) para penyandang cacat tubuh di Pusat Rehabilitasi YAKKUM Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan rasionalistik dengan metode deduktif dengan sampel terhadap 10 (sepuluh) ruang dengan penentuan partisipan secara purposive sampling berdasarkan dengan jenis alat bantu yang digunakan oleh penyandang cacat. Pengumpulan data dengan metode trianggulasi (observasi, quesioner dan content analisis). Variabel yang diteliti: 1) setting ruang (ukuran dan bentuk, perabot dan penataannya, dan unsur lingkungan ruang), 2) aksesibilitas (sirkulasi). Analisis dengan cara verifikasi, kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif dibantu dengan analisis kuantitatif (SPSS), kemudian dikomparatifkan untuk menemukan sejumlah faktor dari setting ruang yang berpengaruh terhadap aksesibilitas. Kesimpulan penelitian, adalah: (1) Pengaruh setting ruang terhadap aksesibilitas para penyandang cacat tubuh terlihat pada jenis ruang yang ada di YAKKUM yaitu: Aksesibilitas penyandang cacat tubuh pada ruang resepsionis dipengaruhi oleh jenis perabot dan penataannya, pencahayaan dan penghawaan; ruang kantor: pencahayaan alami dan penghawaan; ruang kelas: pencahayaan alami dan penghawaan; ruang perpustakaan: perabot dan penataannya, pencahayaan buatan dan penghawaan; ruang sosial: tombol, penataan perabot dan penghawaan alami; ruang makan: penataan, pencahayaan dan penghawaan; ruang cuci: perabot; ruang fisioterapi: tombol, perabot dan penataannya; ruang asrama: perabot; toilet dipengaruhi oleh tombol, perabot dan penatannya, pencahayaan dan penghawaan. (2) Faktor dari setting ruang yang mempengaruhi aksesibilitas para penyandang cacat tubuh di Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat Tubuh YAKKUM Yogyakarta ini adalah jenis perabot dan penatannya, pencahayaan, penghawaan, serta ukuran tombol-tombol kontrol.
The number of difable in Indonesia according to WHO is 7%-10% from total population only small number of them have adequate education and decent job. Condition is caused due to the lack of accessibility facilities in public spaces in this condition they need institution or community which cares and encourage positive attitude. On of the institution which provides such services is YAKKUM rehabilitation centre which located in Yogyakarta. In general this research aims to identity the impact of room setting to accessibility of the difable. The specific purpose of the research is to recognize impact of room setting and others factors toward difable accessibility in YAKKUM. Using rationalistic approach with deductive method this research. Applied purposive sampling to ten room based on its tool aid properties. Data were collected with triangulation method and analyzed descriptively. SPSS was used to analyze. The quantitative data in comparing factors of room setting which has impact on accessibility. Observed variables including room setting (dimension and form, furniture and lay out, and environmental element of room). The result of this study shows that the accessibility in receptionist room was influenced by lay out and furniture, lighting, air movement; Office room: lighting, air movement; Class room: lighting and air movement; Library room: furniture and lay out, lighting, air movement; Social room: knob, lay out, and lighting; dining room: lay out, lighting and air movement; Laundry room: furniture; Physiotherapy room: knob, furniture and lay out; Hostel room: furniture; and Toilet influenced by knob, furniture and lay out, lighting, air movement. This study also found factors of room setting which influenced accessibility for difable in YAKKUM. These factors are the type of furniture, and lay out, lighting, air movement and dimension of switch control.
Kata Kunci : Setting Ruang,Aksesibilitas,Penyandang Cacat, Setting Room, Accessibility, Difable, and Rehabilitation Centre of the Difable YAKKUM Yogyakarta