Laporkan Masalah

Palembang dan Plaju :: Modernitas dan dekolonisasi perkotaan Sumatera Selatan abad ke-20

TANJUNG, Ida Liana, Prof.Dr. Bambang Purwanto, MA

2006 | Tesis | S2 Sejarah

Penelitian ini ingin mengkaji tentang modernitas di perkotaan Sumatera Selatan pada abad ke-20, khususnya di Palembang dan Plaju, dalam konteks kolonialisasi dan dekolonisasi. Memasuki awal abad ke-20, terjadi pertumbuhan simbolsimbol modernitas kolonial yang sangat pesat di Palembang dan Plaju. Hal ini dipicu oleh kemajuan ekonomi Palembang, baik dalam sektor perkebunan maupun pertambangan. Namun simbol-simbol modernitas yang terbentuk di kedua kota ini, memiliki karakter yang berbeda. Sifat industri pertambangan yang lebih didukung oleh modal besar, menyebabkan simbol-simbol modernitas kolonial yang hadir di sekitar industri tersebut, terkesan jauh lebih maju dan beranekaragam. Perbedaan itu juga terlihat pada saat terjadi dekolonisasi simbol-simbol modernitas di Palembang dan Plaju. Saat Palembang mengalami gejala dekolonisasi yang hampir sama dengan kota-kota lain di Indonesia, sebagian besar simbol-simbol modernitas kolonial di Plaju justru masih bertahan. Dekolonisasi yang terjadi di Plaju tampak lebih lambat dibanding Palembang

This research aims to study the modernity in South Sumatera cities, especially Palembang and Plaju, in the 20th century within the colonization and de-colonization contexts. At the beginning the early 20th century, the symbols of colonial modernity grow very fast in Palembang and Plaju. The growth was accelerated by the economic advance both in agricultural and mining sectors. The symbols in these cities, however, show different characters. The nature of mining industry with bigger support of capital has caused the symbols of colonial modernity growing around the industrial area to be more advanced and diverse. The difference also appeared when Palembang and Plaju experienced de-colonization of modernity symbols. While Palembang was showing a sign of decolonization similar to other cities in Indonesia, Plaju could relatively maintain most of its colonial modernity symbols. Thus, decolonization of modernity symbols in Plaju grows in a slower pace then in Palembang.

Kata Kunci : Sejarah Indonesia,Palembang dan Plaju Abad XX,Modernitas dan Dekolonisasi, Palembang, Plaju, Modernity, De-colonization


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.