Patogenesitas Vibrio alginolyticus isolat Mataram pada ikan kerapu macan (Epinephelus fuscogutattus)

BARMARA, R. Rudi, drh. Kurniasih, MV.Sc.,Ph.D

2006 | Tesis | S2 Sain Veteriner

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lethal concentration 50 (LC50) Vibrio alginolyticus pada ikan kerapu macan (Ephinepelus fuscogutattus), gejala klinis, perubahan makroskopik dan histopatologinya. Uji pendahuluan bertujuan untuk mengetahui LC50 V. Alginolyticus isolat Mataram pada ikan kerapu macan. Ikan kerapu macan sebanyak 80 ekor dengan ukuran 8 cm dibagi menjadi 10 kelompok masing-masing terdiri atas 8 ekor. Masing-masing kelompok diinfeksi dengan V. Alginolyticus konsentrasi 100 (kontrol), 102, 104, 106 dan 108 sel/ml secara rendaman, masing-masing dengan 2 ulangan. Kepadatan bakteri dihitung dengan metode Mc. Farland. Pengamatan terhadap perubahan dan gejala klinis dilakukan selang waktu 6 jam setelah infeksi LC50 dihitung dengan metode Dregsted Behrens. Uji utama dilakukan dengan menginfeksi ikan kerapu macan sebanyak 50 ekor dibagi menjadi 2 kelompok masing-masing terdiri atas 25 ekor. Kelompok pertama diinfeksi V. Alginolyticus secara rendaman dengan konsentrasi LC50 dan kelompok kedua secara suntikan intra peritoneal dengan konsentrasi 105 sel/ekor ikan. Pengamatan gejala klinis dan kematian ikan dilakukan setiap 6 jam setelah infeksi, ikan diotopsi dan diperiksa histopatologi sebanyak 5 ekor setiap hari sampai hari ke-5 setelah infeksi. Organ yang diperiksa meliputi kulit, insang, ginjal, hati dan otak. Kualitas air yang diperiksa meliputi suhu, salinitas, pH, DO, BO, alkalinitas, dan kadar amoniak. Nilai LC50 yang didapatkan dari penelitian ini sebesar 7,05 x 106 sel/ml. Gejala klinis yang tampak: warna kulit menjadi gelap, pengeluaran mucus yang berlebihan, hemoragi pada sirip, operkulum dan rongga mulut serta perubahan tingkah laku seperti menurunnya respon ikan terhadap rangsang dari luar, lesu, ikan berkelompok pada dasar akuarium dan berkurangnya nafsu makan. Hasil pemeriksaan histopatologi menunjukkan adanya perubahan pada berbagai organ seperti pada kulit adanya radang dan kongesti, pada insang adanya adhesi lamella dan atrofi, pada ginjal adanya kongesti, pada hati adanya degenerasi vacuola dan pada otak adanya kongesti.

The study aims at investigating the lethal concentration 50 (LC50) of Vibrio albinolyticus in tiger grouper fish (Ephinepelus fuscogutattus), clinical symptom, macroscopic change and histopathology. Initial test is conduted to find out Mataram isolate V. alginolyticus LC50 in tiger grouper fish. Eighty fishes of the size of 8 cm are classified into 10 groups. Each of the groups consists of 8 fishes and infected by V. alginolyticus at the concentration 100 (control), 102, 104, 106, and 108 cell/ml, respectively, using long bathing method and each with 2 repetitions. The bacteria density is calculated using McFarland method. The observation of the change and the clinical symptom is conducted 6 hours after the infection. The LC50 is calculated using Dregsted Behrens method. The main test is conducted by infecting 50 fishes that are classified into 2 groups of 25 fishes. The first groups is infected by V. alinolyticus using rendemen method at the LC50 concentration, and the second group is intra peritoneal injected at the concentration of 105 cell/fish. The observation of the clinical symptom and the death of the fishes is conducted 6 hours after the infection. Autopsy and histopathology examinations are conducted to 5 fishes each day till the 5th day after the infection. The organs examined consistof skin, gills, kidney, liver and cerebrum. Water quality test consists of temperature, salinity, pH, DO, BO, alkalinity, and ammoniac content. The LC50 obtained from the study is 7.05 x 106 cell/ml. The observed clinical symptoms are dark skin color, the excessive secretion of mucus, hemorrhage, operculum and mouth cavity and also the change in behavior such as the decrease in the response to the external stimuli, weak, the grouping of the fishes on the bottom of aquarium and the decrease in appetite. The results of the histopathology examination show that there is a change in the organs such as the development of inflammation and congestion, the development of lamella adhesion and atrophy in gills, kidney congestion, the vacuolar degeneration in liver, and cerebrum congestion.

Kata Kunci : Patogenesitas,Ikan Kerapu Macan,Vibrio Alginolyticus,Pathogenesis, Kerapu Macan (Ephinepelus fuscogutattus), Vibrio albinolyticus