Refleks Proto Melayu pada Bahasa Sakai dan Lubu dua suku terasing di SumaterabTinjauan fonologis, leksikal, dan sebagian morfologinya
TARIGAN, Lolabora, Dr. Inyo Yos Fernandez
2006 | Tesis | S2 LinguistikDugaan bahwa Sakai merupakan suku asli dari masyarakat Riau menurut Kalipke (2001) sedangkan Lubu merupakan Melayu tua menuru Helbig (1931) sangat menarik untuk dikaji dari sisi linguistik diakronis. Bahasa Sakai dan Lubu diasumsikan sebagai variasi Melayu . Oleh karena itu, penelitian ini mencoba untuk membuktikan apakah ada hubungan antara bahasa Sakai dan Lubu degan bahasa Melayu, melalui tinjauan sinkronis dan diakronis . Sebelum dianalisis secara diakronis, tinjauan sinkronis bahasa Sakai dan Lubu terlebih dahulu dideskripsikan, baik fonologi, leksikon, maupun morfologinya. Hal ini didasarkan pada informasi dari sejumlah sumber acuan yang lebih dahulu telah menjelaskankedua bahasa tersebut. Bahasa Sakai dan Lubu diduga berkembang dari bahasa yang sama, yaitu PM. Refleks PM pada bahasa Sakai dan Lubu bertujuan untuk mengkaji hubungan sejarah kedua bahasa yang dikaitkan dengan bahasa protonya yang diperlihatkan melalui persamaan dan perbedaan unsur-unsur lingual yang ditemukan. Analisis diakronis dilakukan dengan menerapkan metode kualitatif, dan teknik rekonstruksi dari atas ke bawah (top-down reconstruction) untuk melihat unsur-unsur retensi dan inovasi yang dimiliki kedua bahasa yang diteliti. Unsur-unsur inovasi dibedakan atas inovasi bersama dan inovasi individual (inovasi kognitif). Melalui analisis sinkronis dengan memanfaatkan data primer dan sekunder dicapai hasil berupa temuan yang menunjukkan ciri-ciri khas yang berbeda pada bahasa Sakai dan Lubu. Melalui analisis diakronis ditemukan sejumlah inovasi bersama dan inovasi individual pada kedua bahasa yang diteliti. Inovasi bersama yang ditemukan pada kedua bahasa, ada yang berupa merger (penggabungan) dan ada yang berupa split (pecahan). Dari sudut leksikal, fonem vokal tinggi belakang /u/ dalam leksikon PM yang berakhir dengan konsonan nasal /?/ berubah menjadi paduan vokal tengah belakang dan tinggi belakang /ou/, kemudian konsonan nasal /?/ berubah menjadi konsonan velar hambat tak bersuara /k/, hal ini tidak terjadi dalam bahasa Lubu. Secara morfologi ditemukan inovasi bersama pada penanggalan konsonan –r pada afiks {ber-} dan {ter-} pada bahasa Sakai dan Lubu
This study to examine through diachronic linguistics points of view the assumption that Sakai was the origin of Riau (Kalipke,2001) and Lubu was the old Malay (Helbig, 1931). Sakai and Lubu languages are assumed as some variations of Malay. Therefore, this research attempts to prove whether there are any relationships between Sakai and Lubu languages with Malay languages, through synchronic and diachronic observation. For the first time the research of Sakai and Lubu Languages; its phonology, lexicon and morphology will be described synchronically. This is based on the information from the previous research about the Languages. Sakai and Lubu languages are assumed growing from the same language, which is Proto Malayic. Reflex of Proto Malayic in Sakai and Lubu languages is aimed to analze historical relationships of both languages which are connected to their Proto which are indicated by the similarities and differences of linguistic elements that have been found. Diachronic analysis is conducted by appling qualitative method and top-down reconstruction technique to find the retention and innovation owned by Sakai and Lubu languages. The innovation elements are classified into shared innovation and particular innovation or cognitive innovation. Through synchronic analysis by using primary and secondary data is some distinctive features of each language variations are resulted. A number of shared and particular innovation in both languages are found through diachronic analysis. Some Shared innovations that are found in both languages are merger and split. Lexically, back-high vowel phoneme /u/ in PM lexicon which is ended by /?/ nasal consonant changes into velar voiceless stop consonant /k/; this does not happen to Lubu language. Morphologically, shared innovation is found in stripping of –r consonant in {ber-} and {ter-} affixes in Sakai and Lubu languages.
Kata Kunci : Linguistik Diakronis,Bahasa Sakai dan Lubu, shared innovation, cognitive innovation, diachronic analysis, synchronic analysis, reflex