Unsur-unsur Bahasa Arab dalam komunikasi masyarakat keturunan Arab Surakarta :: Sebuah kajian pemertahanan dan pergeseran bahasa Etnis Migran di Indonesia
FAUZIAH, Jiah, Prof.Dr. I Dewa Putu Wijana, SU.,MA
2006 | Tesis | S2 LinguistikPenelitian kualitatif ini mengemukakan masalah hubungan bahasa dan etnik dengan mengangkat kasus bahasa Arab yang berkembang dalam komunitas keturunan Arab di Surakarta (bAS). Diasumsikan bahwa dalam situasi kontak bahasa yang cukup panjang, unsur-unsur bAS akan dipengaruhi oleh bahasabahasa Austronesia (dalam hal ini bI dan bJ) sebagai bahasa kelompok mayoritas dari berbagai aspek. Oleh karena itu, penelitian ditujukan untuk menjawab permasalahan tentang (1) ciri-ciri unsur-unsur bAS, (2) penggunaan unsur-unsur bAS dalam komunikasi penuturnya, dan (3) pergeseran dan pemertahanan bA dalam komunitas tersebut. Untuk itu, dibutuhkan berbagai jenis data baik data verbal lingual maupun data ekstra linguistik. Data lingual yang digunakan adalah tuturan alami yang mengandung unsur-unsur bAS, daftar leksikon bAS, daftar kalimat dengan unsurunsur bAS, dan sistem bA klasik/ standar sebagai pembanding. Data tuturan alami diperoleh dengan metode simak bebas libat cakap. Data leksikon dan daftar kalimat dijaring dengan metode cakap, sedangkan data sistem bA klasik diperoleh dengan metode cakap dan pustaka. Adapun data ekstralingual berupa informasi historis dan kehidupan sosial masyarakat tutur bAS diperoleh dengan metode cakap, observasi, dan metode pustaka. Analisis data menggunakan metode padan intralingual dan ekstralingual. Adapun teori yang dijadikan acuan adalah teori perubahan bahasa untuk menjawab permasalahan pertama; teori tentang alih kode, strategi wacana, dan etnografi komunikasi untuk permasalahan kedua; dan teori kontak bahasa untuk menjawab permasalahan ketiga. Setelah mencermati data yang ada dan melakukan analisis, penulis sampai pada beberapa kesimpulan. Pertama, unsur-unsur bAS banyak mengalami modifikasi baik secara formal juga leksikal karena interferensi bI dan bJ. Kedua, unsur-unsur bAS digunakan secara terbatas sebagai kode bermarkah dalam mekanisme alih kode baik yang bersifat situasional juga non-situasional. Kode ini dipilih oleh penutur dalam tuturannya dengan mempertimbangkan faktor peserta tutur, konteks situasi tutur, media pertuturan, dan tujuan pertuturan. Ketiga, bA di Surakarta telah mengalami pergeseran yang cukup signifikan dengan bukti berupa modifikasi unsur-unsur bAS, walaupun penggunaannya sampai saat ini juga berarti telah ada pemertahanan bahasa. Faktor-faktor linguistik dan ekstralinguistik menunjukan bahwa pergeseran bAS lebih besar peluangnya. Indikasi sikap pemertahanan bA muncul, tetapi yang dimaksud dan diinginkan oleh sebagian besar penutur adalah bAK/bASM sebagai identitas keislaman mereka, bukan identitas keetnisan mereka
This qualitative research discusses the relationship between language and ethnicity through a case study of Arabic language in Arabic migrant community of Surakarta. It is assumed that the long contact with Austronesian languages, i.e. Indonesian and Javanese, as languages of the majority will give significant influence on the Arabic language in the community. Therefore, the research is aimed at revealing the problems of (1) the language element features, (2) the use of the language elements by its speakers in communication, and (3) the Arabic language shift and maintenance in the community. Accordingly, it needs lingual verbal as well as extra-lingual data. The verbal data used are the speech containing the Arabic language elements, the lexicon list, the sentence list of the use of the Arabic elements, and the system of classical/ standard Arabic as a comparison. Observation method is done to collect the data of natural speech of the language by its speakers. To get the lexicon and sentence list data, the interview is done, whereas the data of the system of Classical Arabic are gathered using interview and library research methods. To collect the extra lingual data of the information on the history and social life of the observed community, the writer applies library research, observation, and interview. In the analysis, the writer applies comparative method. Several theories referred in the analysis are the theories of language change to reveal the Arabic features, code-switching, discourse strategies, and ethnography of communication to analyze the use of the language, and the theory of language contact to discuss the shift and maintenance of the Arabic language. After examining closely and analyzing the data, the writer comes to several conclusions. First, Arabic language elements used in Surakarta has undergone several modifications formally and lexically due to the interference of Indonesian and Javanese language. The second conclusion is that the elements of the code are used in limited distribution in code switching mechanism, both situational and non-situational/metaphorical as a marked code. This code is chosen by the speakers due to several considerations, i.e. the speech participants, situational context, instrument, and ends. Third, it is concluded that Arabic in Arabic community in Surakarta has undergone significant shift in its elements although its current use also means that the maintenance exists. Both the linguistic and extra-linguistic factors supporting the language shift and maintenance show that the Arabic existence as an ethnic identity of Arabic migrant community in Surakarta is endangered. Indeed, the indication of several efforts towards Arabic maintenance appears, but it seems that what most of the community want and desire to preserve is the Classical Arabic as an Islamic symbol.
Kata Kunci : Bahasa Arab,Etnis Migran,Komunikasi Masyarakat, Language Change, Code Switching, Discourse Strategy, Ethnography of Communication, Language Contact, Language Shift and Maintenance