Laporkan Masalah

Koalisi masyarakat dan dinamika konflik pada konflik sumberdaya air "Sigedang" di Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten

CHANDRA, Ade, Dr. Nanang Pamuji Mugasejati

2006 | Tesis | S2 Ketahanan Nasional (Magister Perdamaian dan Res

Persoalan pada penelitian ini berawal dari keluhan masyarakat atas terganggunya kebutuhan dan kepentingannya terhadap sumberdaya air bagi hidup mereka. Situasi kelangkaan kemudian mendorong perhatian masyarakat kepada perusahaan Aqua yang telah beroperasi lebih dari 4 tahun. Konflik pada awalnya masih bersifat laten, hanya sebatas dugaan. Masyarakat belum begitu sepakat dan masih terbagi-bagi dalam kelompok dan pikirannya sendiri. Tujuan penelitian adalah : (1) Ingin mengetahui bagaimana koalisi masyarakat dalam mensikapi kelangkaan air; (2) Ingin mengambarkan dinamika konflik yang terjadi. Metode penelitian menggunakan jenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data melalui observasi, focus group discussion, wawancara dan dokumentasi. Identifikasi isyu, aktor; sikap dan perilaku, dan dinamika konflik, disajikan secara deskriptif. Temuan penting yang diperoleh, bahwa kebijakan pengelolaan sumberdaya dan komersialisasi memiliki dampak yang kompleks. Sebab menyangkut multi aktor dengan kepentingannya masing-masing. Kenyataan menunjukkan bahwa pemerintah tidak memiliki kapasitas dalam menyelesaikan konflik yang ada. Substansi konflik, banyaknya aktor yang terlibat, dan esensi hubungan, sangat menentukan resolusi dan durasi konflik. Dalam konflik sumberdaya air, harus ada mekanisme teknis yang memungkinkan setiap pihak bisa bekerjasama dalam pemanfaatannya. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa keresahan bersama yang dialami masyarakat ternyata dapat memicu konflik. Masyarakat membangun koalisi sebagai wadah untuk memperjuangkan kepentingan secara kolektif. Koalisi meninggikan tensi konflik, sebab isyu yang diusung tidak hanya pada persoalan kelangkaan air saja, namun merambat ke isyu-isyu lingkungan, kompensasi, dan menyangkut tanggungjawab pemerintah daerah atas beroperasinya perusahaan. Konflik semakin terbuka ketika koalisi masyarakat menggelar demo ke DPRD Klaten. Meski belum ada tanda-tanda penyelesaian, namun aksi koalisi beserta isyu yang dibawanya telah mengundang perhatian pihak luar, termasuk media massa.

This study focuses on conflict management, a particular class of goods or events in the world that share two important attributes. These attributes are (1) the difficulty of excluding individuals from benefiting from a good and (2) the substractability of the benefits consumed by one individual from those available to others. The goods and events that individuals value differ in terms of how easy or costly it is to exclude or limit potenstial beneficiaries (users) from consuming them once they are provided by nature or through the activities of other individuals. Goods and events also differ in terms of degree of subtractability of one person’s use from that available to be used by others. Rules are prescriptions that define what actions (or outcomes) are reguired, prohibited, or permitted, and the sanctions authorized if the rules are not followed. This focus is not becouse consider the other types of goods to be uninteresting. Rather, as the reader will soon see, understanding human behavior related to CPRs is itself a substancial challenge. Individual jointly providing and appropriating from CPRs are though by many analysts to face universally tragic and conflict in which their individual relationality leads to an outcome that is not rational from the perspective of the group.

Kata Kunci : Konflik,Sumberdaya Air,Koalisi Masyarakat, Common-Pool Resources, Conflict, Coalition


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.