Implementasi Program Kampung ua di Provinsi Lampung :: Studi kebijakan penanggulangan kemiskinan di Provinsi Lampung
HARIYADI, Rahmad, Dr. Purwo Santoso, MA
2006 | Tesis | S2 Ilmu Politik (Politik Lokal dan Otonomi Daerah)Kebijakan penanggulangan kemiskinan melalui Program Kampung Tua diasosiasikan dengan pencetusnya, yakni Oemarsono (Gubernur Lampung periode 1998-2002). Misi kebijakan ini mengatasi kemiskinan di Kampung Tua dengan pokok-pokok gagasan program yaitu memperkuat peran lembaga adat dan pemberian dana kepada masyarakat kampung tua, oleh banyak kalangan dimaknai sebagai move politik untuk merebut simpati penduduk asli yang selama ini terpinggirkan. Untuk menganalisa implementasi Program Kampung Tua di Provinsi Lampung digunakan model implementasi kebijakan Grindle yang terdiri dari isi kebijakan dan konteks implementasi. Analisa terhadap isi kebijakan dilakukan dengan menggunakan 5 indikator yaitu; (1) kepentingan yang terlibat, (2) manfaat. (3) derajat perubahan yang diperoleh, (4) letak pengambilan keputusan, dan (5) sumberdaya yang dilibatkan. Sementara analisa konteks implementasi menggunakan 2 indikator yakni; (1) kepentingan dan strategi aktor yang terlibat, dan (2) kepatuhan dan daya dukung. Dalam studi ini digunakan metode penelitian deskriptif dan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan studi kepustakaan terhadap aktor dan lembaga pelaksana yang terlibat dalam kegiatan Program Kampung Tua di Provinsi Lampung. Berdasarkan hasil analisis isi Program Kampung Tua, nampak bahwa kebijakan ini ada kepentingan. Adanya kepentingan menuai manfaat yang beragam, derajat perubahan yang diperoleh sangat sulit karena sangat mendasar, kerancuan sistem pertanggungjawaban dan sumber daya manusia di lembaga adat yang kurang memadai. Dalam kajian implementasi faktor lingkungan memberi pengaruh dalam menentukan keberhasilan implementasi. Untuk pelaksanaan Program Kampung Tua, peranan lembaga adat sangat dominan walau diakui masih banyak kekurangan, sedangkan kepatuhan dilihat dari lembaga adat membentuk KUM-KT dan UPK-KT dan daya dukung dilihat dari masyarakat untuk hadir dalam musyawarah. Akhirnya dukungan dan partisipasi lembaga adat dan masyarakat adat akan dapat mensukseskan kebijakan penanggulangan kemiskinan menuju Kampung Tua yang optimal.
Policy of poverty solution, through Kampung Tua Program, is associated with the pioneer, Oemarsono (the governor of Lampung, from 1998 to 2002). The policy mission is to solve the poverty in Kampung Tua (old village) with the following basic programs: to strengthen role of custom institution and give fund to the old village society, it is interpreted as a political move by many parties, to win sympathy of local original people, who have been marginalized recently. The implementation of Kampung Tua program, in Lampung Province, was analyzed by Grindle policy implementation model consisting of policy content and implementation context. Policy content was analyzed by using the 5 following indicators: (1) involved interest, (2) benefit, (3) obtainable change rate, (4) decision making site, and (5) involved resources. Whereas, implementation context was analyzed by using the 2 following indicators: (1) interest and strategy of involved actors and (2) compliance and support. This study used descriptive method and data were collected by interview and reference study on actors and performer institution involved in the activity of Kampung Tua program in Lampung Province. Based on result of analysis of Kampung Tua program content, it indicated that the policy has an interest. The interest has various benefits, obtainable change rate is very difficult because it is very fundamental, confusion of responsibility and human resources in the insufficient custom institution. This study of environmental factor implementation has effect on determination of implementation success. To implement the Kampung Tua program, the role of custom institution is highly dominant, although it is widely considered to be insufficient; whereas, compliance is seen from the custom institution in forming KUM-KT and UPK-KT, and support force is seen from the society in attending discussion. Finally, the support and participation of custom institution and society may make optimum success of poverty solution policy in the old village.
Kata Kunci : Kemiskinan,Program Kampung Tua, socialization, coordination and participation