Laporkan Masalah

Dinamika politik orang Banjar :: Suatu studi tentang sikap politik orang Banjar dalam pemilihan Kepala Daerah secara langsung di Kota Banjarmasin-Provinsi Kalimantan Selatan

ALHAK, Muhamad Ikhsan, Drs. Bambang Purwoko, MA

2006 | Tesis | S2 Ilmu Politik (Politik Lokal dan Otonomi Daerah)

Penelitian ini berusaha untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Sikap Politik Orang Banjar yang ada di Kota Banjarmasin dalam menyikapi Pemilihan Kepala Daerah secara Langsung (Pilkadal) terutama pada Pemilihan Walikota/ Wakil Walikota Banjarmasin periode 2005 – 2010. Asumsi awal yang digunakan adalah sikap politik Orang Banjar dalam memilih pemimpinnya ditentukan oleh popularitas kandidat dan bekerjanya mesin politik partai. Guna mengetahui faktor-faktor tersebut, maka penelitian ini menggunakan metode etnometodologis yang substansinya adalah melakukan analisis percakapan interpretatif atas ide, pendapat, perasaan, sikap yang tengah berkembang pada diri Orang Banjar terutama dalam menyikapi Pemilihan Kepala Daerah secara Langsung tahun 2005 di Kota Banjarmasin. a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sikap Politik Orang Banjar ternyata dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut : 1. Tingkat pemahaman politik pemilih yang bervariasi; 2. Ekspektasi para pemilih; 3. Dukungan dan tingkat kepercayaan para pemilih terhadap kandidat; 4. Tingkat kedekatan massa dengan kandidat; 5. Kedekatan massa dengan pendukung/elite intermediary pendukung kandidat; 6. Kepatuhan massa dengan kandidat dan para pendukungnya; 7. Aktivitas politik pemilih. b. Keterkaitan Teoritik dalam penulisan thesis ini terlihat bahwa: Mazhab Columbia (pendekataan sosiologis) hampir tidak ada/ kecil pengaruhnya atas sikap politik Orang Banjar dalam Pilkadal 2005 di Kota Banjarmasin dan begitu pula dengan pendekatan Psikologis tidak memberikan kontribusi yang signifikan pula. Dalam perkembangannya kemudian, ternyata dalam melihat Sikap Politik Orang Banjar perlu ditambahkan pula dengan pendekatan Rasional Religius. Pendekatan ini sekaligus pula sebagai koreksi atas ketidakmampuan berbagai macam aliran yang dikembangkan oleh ilmuwan di belahan Amerika dan Eropa dalam menjawab perilaku memilih (Voting Behavior) yang mana selama ini berbagai pendekatan/ aliran tersebut lebih cenderung melihat pemilih (voters) sebagai makhluk yang rasional dan mengesampingkan berbagai nilai, norma, keyakinan, asumsi yang hidup dan berkembang dimasyarakat Indonesia yang multikultural, sesuatu hal yang bagi sebagian kalangan Barat dianggap tidak rasional. Oleh karenanya penelitian ini ingin menjawab bahwa pendekatan Rasional Religius perlu pula mendapat tempat dalam studi tentang voting khususnya dan dalam ilmu politik modern Indonesia umumnya. c. Dalam kesempatan berikutnya, penelitian ini sekalian pula membuktikan pada 3 (tiga) hal yaitu Satu – meredefinisi kembali Budaya Politik Partisipatoris (Partisipant Political Culture) seperti yang dikemukakan oleh Almond dan Verba dan Kedua – membuktikan teorinya Affan Gaffar tentang Budaya Politik Hierarkhi yang tegar dan Budaya Patronage, juga Budaya Politik Neo- Patrimonialistiknya Harold Crouch. Ketiga – membuktikan teori yang dikembangkan oleh Michael Douglas.

This study attempts to find out factors influencing Political Attitude of Banjar People at Direct Local Election, especially in electing Major/ Vice Major for period of 2005 – 2010 in Banjarmasin City, South Kalimantan Province. Early assumption used is that Political Attitude of Banjar people in voting their leaders is actually more determined by candidate popularity and working of machine of political party. To find out the factors, the study uses an ethno-methodological method whose substance is to analyze the interpretive dialogue of ideas, public opinion, feelings, and attitude shared among Banjar People, especially in having a certain attitude during the Direct Local Election of 2005 in Banjamasin City. a. The result of study indicates that Political Attitude of Banjar People are mostly influenced by factors as follows : 1. Various political understanding level of voters; 2. Voters of expectation; 3. Support and trust level of voters to candidates; 4. Proximity level of mass to candidates; 5 Proximity level of mass to candidates supporters among intermediary elites; 6. Obidience level of mass to candidates and supporters; 7. Voters political activity. b. Theoritical Interrelatedness in this thesis can be explainedas follows : The School of Columbia (a sociological approach) had almost no influence or so little on Political Attitude of Banjar People at Direct Local Election of 2005 in Banjarmasin City. Likewise, a psychological approach did not give significant contributions also. In many years of development later, to discern th Political Attitude of Banjar People, rational-religious aproach is necessary to take into account beside the two approach. The approach simulaneously serves as correction againts the innabilty of vaious school predominant developed by scientists in the hemisphere of both America and Europe that have responded th voting behavior. In the response, they mostly tend to discern voters merely as rational being and also to put aside values, norms, believe systems, and the living evolving assumptions in local societies of Indonesia that are essentially multicultural and are considered irrational by most Westernist. Therefore, the study wants to respond the fact and then suggest that the rational-religious approach should have a particular space, especially in the study of votng and commonly in that of Indonesian modernpolitical science. c. Meanwhile, the study also serves as efforts : first, to redifine the theory of Participant Political Culture as put by Almond and Verba; second, to verify Afan Gaffar’s theory on Political Cultures of imperishable Hierarchy and also Harold Crouch’s on Patronage Culture and Neo-Patrimonialistic Political Culture; and finally third, to prove a theory developed by Michael Douglas.

Kata Kunci : Pilkada,Sikap Politik,Masyarakat Banjar, Political Atitude, Banjar People, Political Culture, Economic Rationality, Concept of Religiousity.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.