Laporkan Masalah

Hubungan antara berat badan lahir, ASI Eksklusif, status gizi dan stimulasi kognitif dengan kecerdasan anak usia 5-6 tahun di Kecamatan Prambanan Sleman

ANDARWATI, Rini, dr. Endy Parjanto P., Sp.A(K).,MPH

2006 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Gizi dan Kesehatan)

Latar belakang. Kecerdasan dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu internall (genetik) dan eksternal (asupan zat gizi, infeksi, toksin, stimulasi dan faktor lingkungan). Asupan zat gizi yg cukup sangat penting sejak masa kehamilan. Berat badan lahir bayi, ASI eksklusif mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak. Kurang gizi sejak bayi menyebabkan anak pendek (stunted) dan berpengaruh dengan fungsi kognitif. Kurangnya stimulasi yang diberikan pada anak akan berpengaruh terhadap kecerdasan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara berat badan lahir, ASI eksklusif, status gizi dan stimulasi kognitif dengan kecerdasan. Metode. Penelitian bersifat analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan di Sekolah Taman Kanak-kanak Kecamatan Prambanan. Pengambilan subyek secara cluster random sampling. Besar sampel 50 yang terdiri anak dan ibu kandung dengan kriteria inklusi ibu mengetahui riwayat anak (berat badan lahir, pemberian ASI) dan bersedia diteliti. Data yang dikumpulkan adalah tinggi badan menggunakan mikrotoa, kuesioner tentang berat badan lahir, ASI eksklusif, stimulasi kognitif. Kecerdasan diukur menggunakan tes Stanford-Binet. Data dianalisis secara chi square dan regresi logistik berganda. Hasil. Penelitian ini menggambarkan anak mempunyai kecerdasan normal 76% dan tidak normal 24%. Dalam analisis multivariat menghasilkan kurang stimulasi kognitif merupakan faktor risiko mendapatkan rendahnya skor kecerdasan (OR: 15,6; CI 95%: 1,725-141,272) sedangkan berat badan lahir, ASI eksklusif dan status gizi tidak berhubungan dengan kecerdasan. Berat badan lahir (OR: 1,1; CI 95%: 0,126-9,751), ASI eksklusif (OR: 4,9; CI 95%: 0,494-49,054). Kesimpulan. Terdapat hubungan signifikan antara stimulasi kognitif dengan kecerdasan sedangkan berat badan lahir, ASI eksklusif dan status gizi tidak ada hubungan signifikan. Faktor dominan yang berhubungan dengan kecerdasan adalah stimulasi kognitif.

Background: Intellegence is affected by 2 factors, internal (genetics) and external (nutrition intake, infection, toxin, stimulation, environmental) factors. Sufficient nutrition is very important during pregnancy. Birthweight and exclusive breastfeeding affect brain growth and development. Malnutrition during infancy affect stunted and impaired cognitive function in children. Lack of stimulation may affect intelligence. Objective: The objective of the study was to find out the relationship among birthweight, exclusive breastfeeding, nutrition status and cognitive stimulation and intelligence. Method: We conducted an analytic observational study with cross sectional design, at kindergarten in Prambanan Subdistrict. Subject were included with a cluster random sampling technique, with as many as 50 samples consisting of children and natural mothers with inclusion criteria of mothers who knew the child's background (birthweight, supply of breastfeeding) and were willing to be observed. Height measured with microtois, questionnaires about birthweight, exclusive breastfeeding and cognitive stimulation. Intelligence was measured using Stanford Binet test. Data were analyzed with chi square and logistic regression. Result: The study showed that 76% of children had normal intelligence and 24% of children had abnormal intelligence. Based on multivariable analysis, low cognitive stimulation was a risk factor of getting low IQ score (OR:15.6; CI 95%: 1.725 – 141.272), whereas birthweight, exclusive breastfeeding and nutrition status did not relate to intelligence. Birthweight (OR: 1.1; CI 95%: 0.126 – 9.751), exclusive breastfeeding (OR:4.9; CI 95%:0.494 - 49.054). Conclusion: There was significant relationship between cognitive stimulation and intelligence, whereas birthweight, exclusive breastfeeding and nutrition status did not have significant relationship with intelligence. Dominant factor which had relationship with intelligence was cognitive stimulation.

Kata Kunci : Status Gizi dan ASI Eksklusif,Kecerdasan Anak, birthweight, exclusive breastfeeding, nutrition status, cognitive stimulation, intelligence


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.