Upaya-upaya pencegahan flu burung (Avian Influenza) pada peternakan unggas skala kecil di Kabupaten Lima Puluh Kota
SURYADI, Deni Hendra, Prof.dr. Hari Kusnanto J., DrPH
2006 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Kebij. dan Manaj. PeLatar belakang: Penyakit flu burung (avian influenza) telah berjangkit di Indonesia dan membawa kerugian yang besar, bahkan menimbulkan kematian pada manusia sehingga ditetapkan menjadi kejadian luar biasa (KLB). Peternakan unggas skala kecil yang banyak dan tersebar sangat menyulitkan dalam pengawasan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pelaksanaan biosecurity pada peternak, kondisi sanitasi peternakan dan peranan pemerintah daerah melalui sektor yang terkait dalam melakukan kebijakan, perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, pelaksanaan, pembinaan dan pengawasan serta regulasi dan penegakan hukum. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Unit analisis peternak dan peternakan unggas, informasi didapatkan melalui wawancara dan formulir inspeksi. Wawancara mendalam (indept interview) terhadap kepala dinas dan instansi yang terkait. Informasi dianalisis dengan teknik kualitatif, untuk menjamin validitas data dilakukan teknik trianggulasi. Hasil: Pelaksanaan biosecurity pada peternak dengan kategori sangat baik 9,87%, baik 43,75%, sedang 36,18%, kurang baik 8,55% dan sangat kurang baik 1,64%. Kondisi sanitasi peternakan unggas yang mempunyai resiko pencemaran terhadap kesehatan lingkungan dengan kategori buruk 3,29%, sedang 16,45%, baik 37,5% dan sangat baik 42,76%. Kebijakan oleh masing-masing dinas pada pemerintah daerah sudah tertuju kepada upaya-upaya pencegahan penyakit flu burung (avian influenza). Perencanaan belum ada yang sifatnya strategis. Pengorganisasian, koordinasi, pelaksanaan, pembinaan dan pengawasan antar sektor yang terkait belum dilaksanakan secara terpadu. Regulasi dan penegakan hukum bagi peternakan unggas yang melanggar ketentuan masih lemah dan tidak terlaksana dengan baik. Kesimpulan: 53,62% peternak unggas skala kecil sudah menerapkan biosecurity pada peternakannya dengan kategori sangat baik dan baik. Kondisi sanitasi peternakan unggas yang resiko untuk mencemari kesehatan lingkungan dan dalam kondisi buruk 3,29%.
Background: Avian influenza (AI) disease has spread to Indonesia and caused great loss, and even deaths among people so that it is considered as an outbreak. Numerous and widely spread small scale poultry breedings make monitoring difficult to do. Objective: The objective of the study was to analyze implementation of biosecurity among poultry breeders, breeding sanitation condition and role of local government through its related sectors in policy making, planning, organization, coordination, implementation, supervision, monitoring, regulation and law enforcement. Method: The study used qualitative descriptive approach. Analysis units were poultry breeders and poultry breedings. Information was obtained from interview and inspection forms. Indepth interview was conducted to heads of health offices and related institutions. The information was analyzed using qualitative technique, and to ensure data validity, triangulation technique was adopted. Result: The implementation of biosecurity poultry breeders was very good in 9,87%, good in 43.75%, medium in 36.18%, bad in 8.55% and very bad in 1.64%. Condition of poultry breeding sanitation which had pollution risk to environmental health was bad in 3.29%, medium in 16.45%, good in 37.5% and very good in 42.76%. Policies of each office within local government had been directed towards efforts of AI disease prevention. There had been no strategic planning. Organization, coordination, implementation, supervision and monitoring across related sectors had not been done in integrated ways. Regulation and law enforcement for poultry breeders who infringed certain stipulation were still weak and not well implemented. Conclusion: 53,62% poultry breeders settled implementation of biosecurity in poultry breeding was very good and good. Condition of poultry breeding sanitation which had pollution risk to enviromental health was in bad 3,29%.
Kata Kunci : Kebijakan Kesehatan,Flu Burung,Peternakan Unggas