Identifikasi kompetensi bidan dalam penanganan demam berdarah dengue pada anak di Kota Bengkulu
EFENDI, Pauzan, Prof.dr. Hari Kusnanto J., MS.,DrPH
2006 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Perilaku dan PromosiLatar belakang: Kompetensi bidan dalam penanganan demam beradarah dengue akan mempengaruhi dalam deteksi dini demam berdarah dengue pada anak sehingga dapat menurunkan dampak lanjutan dan kematian. Sesuai dengan kurikulum diploma III Kebidanan tahun 2002, materi mata kuliah ilmu kesehatan anak antara lain penyakit demam berdarah dengue. Tujuan: Mengidentifikasi kompetensi bidan dalam penanganan demam berdarah dengue pada anak di Kota Bengkulu dan untuk mengetahui kebutuhan materi pembelajaran penyakit demam berdarah dengue pada anak di Kota Bengkulu. Metoda : Penelitian ini menggunakan metoda kualitatif eksploratif, lokasi penelitian di Kota Bengkulu. Populasi penelitian adalah bidan di Kota Bengkulu. Pemilihan sampel penelitian dilakukan secara purposive dengan jenis criterion sampling, pengumpulan data menggunakan diskusi kelompok terarah dengan triangulasi metoda wawancara mendalam dengan informan bidan, triangulasi sumber dilakukan wawancara mendalam dengan dokter spesialis anak, kasubdin bina pencegahan dan pemberantasan penyakit dinas kesehatan Propinsi Bengkulu, ketua Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Bengkulu, ketua ikatan bidan Indonesia Propinsi Bengkulu dan widyaiswara Bapelkes Propinsi Bengkulu. Hasil: Kemampuan subjek dalam penanganan demam berdarah dengue pada anak masih terbatas, khususnya dalam tehnik pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi tanda dan gejalah khas lanjutan yang membutuhkan pemeriksaan. Kebutuhan materi demam berdarah dengue pada anak mencakup; penyebab, sifat dan perjalanan penyakit, tanda dan gejala khas, tehnik pemeriksaan dan anamnesa, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan dan pertolongan pertama kegawatan akibat demam berdarah dengue, diagnosa banding, prognosis dan pencegahan penyakit. Subjek meminta untuk dilibatkannya profesi bidan dalam program pemberantasan dan pencegahan penyakit menular khususnya pada anak dimasyarakat. Kesimpulan: Kompetensi bidan dalam penanganan demam berdarah dengue pada anak di Kota Bengkulu secara umum dapat mengenali tanda dan gejala awal seperti panas tinggi mendadak 2-7 hari, adanya bintik merah/petekia dan manifestasi perdarahan lainya, belum teridentifikasi tanda dan gejala lanjutan yang khas, belum semua bidan melakukan pemeriksaan tourniquet dan mengenal nyeri epigastrik serta penatalaksanaan kegawatdaruratan demam berdarah dengue pada anak.
Background: Midwife’s competence in the management of the disease (DHF) will enhance early detection of dengue hemorrhagic fever in children which could decrease further impact and mortality. According to the curriculum of Diploma III midwifery in the year of 2002, one of the materials of child health science is dengue hemorrhagic fever. Objective: To identify midwife’s competence in the management of dengue hemorrhagic fever in children in Bengkulu and to find out the need of dengue hemorrhagic fever learning material for children in Bengkulu. Method: This research used qualitative explorative methods. It was located in Bengkulu municipality. The population in this research were midwives in Bengkulu municipality. The sample was taken purposively with criterion sampling. Data was collected by using focus group discussion with triangulation of in-depth interview with informants of midwife, and source triangulation was implemented with in depth interview to paediatrician, head of BP2P (sub division of disease prevention and control) sub division in the Provincial Health Office of Bengkulu, head of midwifery division of health polytechnic in Bengkulu, and head of IBI (Indonesian Midwife Organization) and widyaiswara (trainer in Bapelkes/health training institution). Result: Subject’s ability in the management of dengue hemorrhagic fever in children is still limited, especially in the technique of physical examination in order to identify further unique sign and symptom which need further check up. The need of dengue hemorrhagic fever in children consist of; cause, characteristic and history of the disease, unique sign and symptom, technique of examination and anamnesis, supporting examination, implementation and first aid of criticalness as the impact of dengue hemorrhagic fever, compared diagnosis, prognosis and disease prevention. The subjects asked that the midwife profession should be involved in the communicable disease control and prevention in children in the community. Conclusion: Midwife’s competence in the management of dengue hemorrhagic fever in children in Bengkulu municipality, generally, could identify the early sign and symptom such as sudden high fever in 2-7 days, red spots/petekia and other bleeding manifestation, unidentified further unique sign and symptom. Indeed, not all midwife had tourniquet examination and could identified epigastric pain as well as critical management of dengue hemorrhagic fever in children.
Kata Kunci : Demam Berdarah Dengue,Kompetensi Bidan