Analisis penerapan komunikasi terapeutik di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Widiodiningrat Lawang-Malang
KHOLID, Dra. Nida Ul Hasanat, MSi
2006 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Perilaku dan PromosiLatar Belakang : Komunikasi dapat memberikan nilai terapeutik, apabila komunikasi memenuhi kebutuhan emosional dan intelektual. Kemampuan komunikasi terapeutik perawat pada tindakan keperawatan gangguan jiwa tergantung dari kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor perawat. Survei tentang kepuasan pelanggan pada bulan desember 2004 di Rumah sakit Dr. Radjiman Widiodiningrat Lawang Malang menunjukkan rendahnya kemampuan perawat untuk memperkenalkan diri dengan klien serta rendahnya kemampuan perawat dalam menjalin kontrak kesepakatan saat melakukan pertemuan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan komunikasi terapeutik di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Widiodiningrat Lawang-Malang. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Subjek penelitian adalah perawat dan keluarga penderita gangguan jiwa. Lokasi di Rumah Sakit Dr. Radjiman Widiodiningrat Lawang-Malang. Pengambilan subjek ditentukan dengan purposive sampling, dengan subjek penelitian sejumlah 78 orang. Hasil :. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku perawat dalam penerapan komunikasi terapeutik. Sedangkan keikutsertaan pelatihan memiliki hubungan yang bermakna dengan perubahan sikap dan perilaku dalam penerapan komunikasi terapeutik, namun tidak ada hubungan yang bermakna dengan peningkatan pengetahuan, karena pengetahuan tidak hanya diperoleh lewat pelatihan. Pengetahuan dan keikutsertaan pelatihan memberikan sumbangan yang sangat bermakna terhadap penerapan komunikasi terapeutik, sedangkan sikap tidak memberikan sumbangan yang bermakna terhadap penerapan komunikasi terapeutik, karena harus menghadapi situasi dan kondisi klien yang buruk Kesimpulan: Pengetahuan tentang komunikasi terapeutik dan keikutsertaan pelatihan sangat kuat kontribusinya terhadap penerapan komunikasi terapeutik di Rumah Sakit Jiwa.
Background: Communication can give therapeutic values if it meets emotional and intellectual needs. Therapeutic communication capability of nurses in mentally disturbed nursing care depends on cognitive, affective and psychomotoric competence of nurses. Result of a survey on customer satisfaction december 2004 at Dr. Radjiman Widiodiningrat Mental Hospital, Lawang – Malang indicates low capability of nurses in introducing themselves to clients and building agreement contract when conducting meetings. Objective: The study was to analyze implementation of therapeutic communication at Dr. Radjiman Widiodiningrat Mental Hospital Lawang – Malang. Method: The study used quantitative approach with cross sectional design. Subject of the study were nurses and the family of mentally disturbed patients. Samples were purposively taken with as many as 78 subjects. Result: There was significant relationship between knowledge, attitude and behavior of nurses in the implementation of therapeutic communication. Meanwhile participation in training had significant relationship with changes of attitude and behavior in the implementation of therapeutic communication; but it had no significant relationship with increased knowledge because knowledge was not only obtained from training. Knowledge and participation in training gave very significant contribution to the implementation of therapeutic communication, whereas attitude did not give significant contribution to the implementation of therapeutic communication because it must to face by serious situation and condition of the clients. Conclusion: Knowledge about therapeutic communication and participation in training gave very significant contribution to the implementation of therapeutic communication in mental hospital.
Kata Kunci : Promosi Kesehatan,Komunikasi Terapeutik, knowledge, attitude, therapeutic communication, mental hospital