Laporkan Masalah

Promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku pengungsi tentang pencegahan penyakit Skabies :: Studi di hunian sementara pengungsi Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe Nanggroe Aceh Darussalam

TAUFIQ, Said, Dra. Ira Paramastri, MSi

2006 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Perilaku dan Promosi

Latar Belakang: Bencana gempa bumi dan gelombang tsunami yang melanda Nanggroe Aceh Darussalam pada 26 Desember 2004 telah menimbulkan kerugian yang amat besar, antara lain lebih dari 4000 orang warga kota Lhokseumawe terpaksa hidup di pengungsian. Kondisi pengungsian menyebabkan munculnya berbagai gangguan kesehatan, salah satu adalah penyakit skabies sebagai penyakit kedua terbanyak (26,4 %). Kondisi ini tentu menuntut kepedulian dan kemauan dari semua pihak, terutama pengungsi sendiri untuk dapat mengatasinya. Promosi kesehatan sebagai salah satu upaya kesehatan, dari banyak penelitian membuktikan dapat dijadikan alternatif pemecahan masalah kesehatan masyarakat. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku pengungsi untuk mencegah kejadian penyakit skabies pada komunitas pengungsi melalui promosi kesehatan. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain one group pre and posttest. Subyek penelitian berjumlah 139 orang dan didapat dengan teknik kuota sampling, yaitu dengan mengambil sampel berdasarkan kuota dari masingmasing barak. Analisis statistik hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan paired t-test dengan taraf signifikansi p=0,05. Hasil : Terjadi peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku pengungsi untuk melakukan pencegahan penyakit skabies pada komunitas pengungsi setelah dilakukan promosi kesehatan. Kesimpulan : Promosi Kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku pengungsi untuk melakukan pencegahan penyakit skabies di lingkungan pengungsian.

Background: Earth quake and tsunami disaster which occurred in Nanggroe Aceh Darussalam on the 26th of December 2004 created a great loss such as more than 4000 people in Lhokseumawe forced to live in evacuation. The condition of evacuation caused various health interferences which one of them is scabies disease that considered as the second mostly disease (26,4%). This condition demanded concern and willingness from all parties, especially the refugee in order to be able to overcome. Health promotion as one of the health efforts, from many researches, showed that it could be an alternative for public health problem solving. Objective: This research was aimed to improve knowledge, attitude and behavior of refugee to prevent the incident of scabies in refugee community through health promotion. Method: This was a quantitative research with quasi experiment design that used one group pre and post test. The research subject was 139 people who were selected with quota sampling technique that was by taking sample based on quota from each barrack. The statistic analysis was done by using paired t-test with significance level of p= 0,05. Result: There was an improvement on knowledge, attitude and behavior of refugee to prevent the scabies disease in refugee community after given health promotion. Conclusion: Health promotion could improve knowledge, attitude and behavior of refugee in order to have prevention on scabies disease in the evacuation environment.

Kata Kunci : Promosi Kesehatan, Penyakit Skabies, Pengungsi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.