Laporkan Masalah

Promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku Tuberculosis di Puskesmas Mulyorejo Kabupaten Deli Serdang

DAMERIA, Dra. Ira Paramastri, MSi

2006 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Perilaku dan Promosi

Latar Belakang : Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di dunia terutama di negara – negara berkembang. Indonesia merupakan negara ke tiga terbanyak setelah India dan Cina.Di Kabupaten Deli Serdang angka penderita TBC tahun 2004 meningkat menjadi 59,8 % dari tahun 2003 yaitu 31%. Salah satu yang menyebabkan peningkatan penderita TBC adalah akibat dari penularan penyakit TBC dari penderita kepada orang lain yang disebabkan kurangnya pengetahuan dari penderita tentang penyakit TBC. Faktor pengetahuan, sikap dan perilaku penderita mempunyai pengaruh yang besar dalam suatu pencegahan penularan, pengobatan penyakit TBC, adapun pengetahuan, sikap dan perilaku penderita dapat ditingkatkan melalui promosi kesehatan yang diberikan oleh petugas kesehatan. Tujuan : Untuk mengetahui apakah promosi kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku penderita TBC. Metode Penelitian : Penelitian Kuantitatif dengan rancangan Quasi Experimental Design dengan bentuk Non Equivalent Control Group Design. Analisis penelitian dengan menggunakan uji T-test untuk melihat apakah ada perbedaan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pada kelompok perlakuan dan tanpa intervensi pada kelompok kontrol. Populasi penelitian adalah semua penderita TBC yang menjalani pengobatan di puskesmas Mulyorejo sedangkan sampel diambil secara Non Probablity Sampling dengan teknik sampling kuota dengan jumlah 30 orang untuk kelompok perlakuan dan 30 orang untuk kelompok kontrol diambil dari puskesmas lain yang sesuai dengan kriteria inklusi. Sebelum menentukan model promosi kesehatan dilakukan penggalian kebutuhan pada kelompok perlakuan untuk mengetahui model promosi kesehatan apa yang diinginkan oleh penderita TBC. Hasil Penelitian : Analisis karakteristik variabel umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan lama pengobatan pada kedua kelompok menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna sedangkan hasil analisis berdasarkan uji t-test pada saat pre-test pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku tidak berbeda secara statistic (p>0,05).Analisis data berdasarkan selisih nilai rata-rata pada saat post-test pertama dan post-test pada tingkat pengetahuan,sikap dan perilaku pada kedua kelompok berbeda secara statistik (p<0,05), nilai rata-rata kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Kesimpulan : Promosi Kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan,sikap dan perilaku penderita terhadap penyakit TBC

Background: Tuberculosis still becomes health problem in the world especially in developing countries. Indonesia is the third country after India and China that is infected by tuberculosis. In the district of Deli Serdang, the rate of TBC patients in the year of 2004 has increased up to 59,8% from the year. 0f 2003 with 31%. One of the causes of TBC patients’ improvement was the impact of TBC disease transmission from the patients to others which is caused by the lack of knowledge from patients regarding the disease. Factor of knowledge, attitude and behavior of patients had a great influence in the prevention of transmission, and TBC disease treatment. Knowledge, attitude and behavior of patient could be improved through health promotion which is given by the health care provider. Objective: In order to find out whether health promotion could improve knowledge, attitude and behavior of TBC patient. Method: It was a quantitative research that used quasi experimental design with non equivalent control group design. The research analysis used t-test in order to find out whether there was a difference in the level of knowledge, attitude and behavior before and after intervention in treatment group and without intervention in control group. Population of this research was all TBC patients who were being treated in the Primary Health Care of Mulyorejo while the sample was taken with Non Probability Sampling with quota sampling technique of 30 people for treatment group and 30 people for control group which were chosen from other Primary Health Care that suitable with inclusion criteria. Before determining the health promotion model, need assessment was implemented in treatment group in order to find out model of health promotion that is expected by TBC patient. Result: Characteristic analysis of age, sex, education, job and length of treatment variables in both of the groups showed that there was insignificant difference while analysis result based on t-test during pretest in treatment and control groups in the level of knowledge, attitude and behavior was not statistically difference (p>0,05). Data analysis based on difference of average value during the first post-test and post-test in the level of knowledge, attitude and behavior in both of the groups was statistically different (p<0,05), the average value of treatment group was higher than control group. Conclusion: Health promotion could improve knowledge, attitude and behavior of TBC patient

Kata Kunci : Promosi Kesehatan,Penderita TB,Sikap dan Perilaku


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.