Laporkan Masalah

Asertivitas Stake Holder terhadap area bebas asap rokok di lingkungan Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta

PERMANA, Dede Kustiwa, Dra. Yayi Suryo Prabandari, MSi.,PhD

2006 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Perilaku dan Promosi

Latar Belakang: Perilaku merokok sangat merugikan diri sendiri dan orang lain yang ada di sekitarnya. Berbagai penyakit dapat ditimbulkan akibat menghisap rokok langsung atau menghisap asap rokok sampingan. Diperkirakan 10 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat menghisap asap rokok. Salah satu usaha pencegahannya dengan mewujudkan area bebas asap rokok di tempat umum seperti mall, perkantoran, restoran, tempat pendidikan, dan tempat pelayanan kesehatan. Namun demikian hingga saat ini tempat tersebut masih sangat terbatas yang mewujudkan area bebas asap rokok. Untuk mewujudkannya perlu komitmen dan asertivitas dari para stake holder. Tujuan Penelitian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui asertivitas stake holder terhadap area bebas asap rokok. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangan cross-sectional menggunakan metode kuantitatif. Variabel kunci yang diteliti adalah karakteristik, pengetahuan dan sikap dari stake holder. Jumlah responden 163 stake holder. Pemilihan sampel dengan cara Proportional Stratified Random Sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji F, korelasi Spearman dan uji t. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan jumlah responden dalam kelompok pengetahuan tinggi sebanyak 97,5%, dalam kelompok sikap mendukung sebanyak 82,8%, dalam kelompok asertif sebanyak 89,0%. Hasil analisis statistik menunjukan ada perbedaan asertif di antara stake holder terhadap area bebas asap rokok t=-2,002 dengan signifikansi 0,047 (p<0,05). Jenis kelamin memiliki hubungan dengan asertivitas stake holder terhadap area bebas asap rokok r=0,171 dengan signifikansi p=0,029 (p<0,05). Perempuan lebih asertif dibandingkan dengan laki-laki, 15,82:14,88, perempuan memiliki hubungan dengan asertivitas stake holder terhadap area bebas asap rokok t=-2,342, kekuatan hubungan perempuan dengan asertivitas sebesar p=0,021 (p< 0,05). Pengetahuan berhubungan dengan asertivitas stake holder r=0,404 dan kekuatan hubungan p=0,000(p< 0,05). Sikap berhubungan dengan asertivitas stake holder r=0,245 kekuatan hubungan p=0,002 (p< 0,05). Kesimpulan: Ada perbedaan asertif di antara stake holder terhadap area bebas asap rokok, pengetahuan dan sikap berhubungan dengan asertivitas stake holder terhadap area bebas asap rokok. Jenis kelamin berhubungan dengan asertivitas stake holder dan perempuan lebih asertif dibandingkan dengan laki-laki.

Background: Smoking behavior is greatly inflicted ourselves and others in surrounding. Various diseases could occur as direct impact of smoking or sidestream smokers. It is estimated that 10 million people died every year as the impact of smoking. One of the prevention efforts is creating smoke free area in public places such as mall, offices, restaurants, education places, and health service. However, there are a limited number of people who could create smoke free area until this time, and in order to realize the smoke free area, commitment and assertiveness from stake holder is needed. Objective: This research was aimed to find out the assertiveness of stake holder toward smoke free area. Method: This was a non experimental research that used cross sectional design and quantitative method. The main variable that was examined was characteristics, knowledge and attitude from stake holder. The number of respondents was 163 stakeholders who were chosen with Proportional Stratified Random Sampling. Data was collected by using questionaire and analyzed by using F test, Spearman correlation and t- test. Result: The result of the research showed that the level of respondent’s knowledge was 97,5% (high), respondent’s attitude was 82,8% (high) and respondent’s assertiveness was 89,0% (high). The result of statistical analysis showed that there was a significant assertiveness difference among the stake holders toward the smoke free area with significance level of 0,047 (p<0,05). Sex had significant relationship with stake holder’s assertiveness toward smoke free area of 0,029 (p<0,05). Woman was more assertive than man with comparison of 15,82 : 14,88, and significance of 0,021 (p< 0,05). Knowledge and attitude had relationship with stake holder’s assertiveness toward smoke free area, and knowledge had stronger relationship than attitude with 0,00 (p<0,05). Conclusion: There was an assertiveness difference toward smoke free area among stake holders, knowledge and attitude had relationship with stake holder’s assertiveness toward smoke free area. Knowledge was more dominant than attitude toward assertiveness. Sex was more related with assertiveness and women was more assertive than man.

Kata Kunci : Kesehatan Masyarakat,Pengendalian Rokok,Asertivitas Stake Holder, assertiveness, stake holder, smoke free area


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.