Persepsi pejabat Kantor Pelayanan Pajak Daerah dan Dinas Permukiman, Prasarana dan Wilayah tentang iklan rokok dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat di Yogyakarta
FATIMAH, Nurul, Dra. Yayi Suryo Prabandari, MSi.,PhD
2006 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Perilaku dan PromosiLatar Belakang : Prevalensi merokok mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, setiap tahun terdapat 8,4 juta penduduk dunia meninggal karena rokok. Hal tersebut akan terjadi hingga tahun 2020. Sebanyak 70% dari kematian tersebut terdapat pada negara yang sedang berkembang. Hasil penelitian di Yogyakarta menunjukkan bahwa usia merokok dimulai pada usia muda, yaitu pada usia sekolah SLTP. Salah satu penyebab meningkatnya prevalensi perilaku merokok adalah karena banyaknya publikasi tentang rokok. Banyak usaha yang dilakukan untuk mengkampanyekan bahaya merokok, namun itu saja tidak cukup mempan jika tidak didukung oleh pengambil keputusan pada tingkat pemerintah. Pemerintah yaitu Dinas Kantor Pelayanan Pajak Daerah (KPPD) dan Dinas Permukiman, Prasarana, dan Wilayah (KIMPRASWIL) adalah pihak yang berwenang untuk mengijinkan iklan rokok beredar luas di masyarakat. Pengambilan keputusan untuk mengijinkan iklan rokok yang telah dilakukan oleh pejabat dipengaruhi oleh persepsi pejabat tentang iklan rokok dan dampaknya. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi pejabat Dinas KPPD dan Dinas KIMPRASWIL tentang iklan rokok dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. Metode : Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi yang dilakukan di Yogyakarta. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan adanya kekurangpedulian pejabat KPPD dan Dinas KIMPRASWIL terhadap dampak yang ditimbulkan oleh iklan rokok. Ketidakpedulian tersebut disebabkan oleh kurangnya pemahaman mereka terhadap dampak yang ditimbulkan oleh iklan rokok. Menurut mereka, masyarakat cukup cerdas untuk memilih produk yang baik atau tidak baik untuk kesehatannya. Lebih lanjut, ketidakpedulian mereka disebabkan oleh adanya orientasi untuk meningkatkan pendapatan daerah. Kesimpulan : Sosialisasi tentang iklan rokok dan dampaknya perlu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan pejabat. Sebaiknya peraturan iklan rokok disesuaikan, tidak hanya memikirkan peningkatan pendapatan namun juga memikirkan dampaknya untuk kesehatan.
Background : There is 8,4 million deaths every year in the world because of cigarette as the result of increasing smoking prevalence. Seventy percent of these deaths occurred in developing countries. The result of a research that already conducted in Yogyakarta showed that the age of smoking was started from young age that is junior high school. Many advertisements in smoking become one of the causes of the increasing prevalence of smoking behavior. Various efforts that have been done to convey the danger of smoking are not sufficient if it is not supported with good perception of decision maker on the danger of cigarette. Dinas Kantor Pelayanan Pajak Daerah (KPPD) and Dinas Permukiman, Prasarana, dan Wilayah (KIMPRASWIL) have the authority to give permission of tobacco advertisement to be delivered to the community. The decision to issue the tobacco advertisements is influenced by the decision maker perception toward the tobacco advertisement and its effect. Objective : This research was aimed to find out the perception of the authorized person in both offices on tobacco advertisement and its impact toward public health. Method : This research was a qualitative study using phenomenological approach. Data was collected using in-depth interview, observation and document study. Result : Perception of the authorized person of KPPD and KIMPRASWIL on tobacco advertisement and its impact showed that is no negative impact on public health. They did not care about the impact of tobacco advertisement on public health, because they did not deeply understand the information on the impact of tobacco for health. They trusted that people can choose good product or not for themselves. Decision making to release the tobacco advertisement and other advertisements were only based on the existing regulation that merely was aimed increasing the regional income. Conclusion : Socialization on tobacco and its impact is necessary to increase the knowledge of the authorized person of KPPD & KIMPRASWIL. Regulation of tobacco advertisement should not only be considering the increase of income but also the impact for health.
Kata Kunci : Kesehatan Masyarakat,Iklan Rokok,Persepsi Pejabat, perception, tobacco advertisement, decision making