Laporkan Masalah

Risiko terjadinya kelahiran prematur pada wanita dengan riwayat abortus spontan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

RAHMAWATI, Eli, Prof.dr. M. Hakimi, SpOG(K).,PhD

2006 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Kes. Ibu dan Anak-Ke

Latar belakang: kelahiran prematur merupakan tantangan besar dalam perawatan kesehatan perinatal dan salah satu faktor penyebab mordibitas dan mortalitas neonatal terbesar di dunia. Diperkirakan penyebab langsung kematian neonatal yang disebabkan oleh kelahiran prematur sebanyak 28 persen. Di Amerika serikat insidennya mengalami peningkatan dari 9,4 persen pada tahun 1981 menjadi 10,6 persen ditahun 1990 dan tahun 2000 menjadi 11,6 persen. Antara 15-25 persen dari bayi prematur yang dilahirkan disebebkan komplikasi fetal dan maternal saat lahir. Riwayat persalinan yang sulit, dilatasi dan kuretasi yang dilakukan untuk pembersihan rahim pada tindakan abortus dan inkompetensia servik dapat mengakibatkan kelahiran prematur. Di RSUP DR. Sardjito Yogyakarta angka kelahiran prematur cenderung meningkat dalam tiga tahun terakhir. Tujuan Penelitian: mengetahui risiko kelahiran prematur pada wanita dengan riwayat abortus spontan pada kehamilan berikutnya. Metode Penelitian: jenis penelitian adalah observasional dengan rancangan matching kasus kontrol. Subyek penelitian adalah ibu yang melahirkan di RSUP DR Sardjito Yogyakarta selama 3 tahun terakhir (2003 - 2005) sebagai kasus adalah ibu yang melahirkan prematur dan ibu yang melahirkan normal sebagai kontrol. Matching dilakukan terhadap usia dan paritas . Besar sampel masing-masing sebanyak 92 (1:1). Analisa data univaribel menggunakan distribusi frekuensi, bivariabel dilakukan dengan uji statistik Chi-square McNemar dan multivariabel menggunakan conditional regressi logistic dengan menggunakan paket program stata versi 8. Hasil: hasil penelitian menggambarkan abortus spontan secara statistik tidak mempunyai hubungan yang bermakna (p< 0,05) dengan kelahiran prematur dengan p valui= 0,081. Tetapi secara klinik bermakna meningkatkan risiko kelahiran prematur pada kehamilan berikutnya dengan nilai OR= 2, 52 (CI 0,89 – 7,13). Kesimpulan: abortus spontan dapat meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur pada kehamilan berikutnya.

Background: Premature birth was one of the major challenges in perinatal health care and one of main causes of neonatal morbidity and mortality in the world. It is reported that the direct cause of neonatal mortality due to premature birth is as much as 28 percent. In the United States of America the incidence increased from 9.4 percent in 1981 to 10.6 percent in 1990 and to 11.6 percent in 2000. As much as 15 – 25 percent of premature -born babies is caused by fetal and maternal complication during birth. Complicated birth history, dilatation and curettement undertaken in abortive action and cervix incompetence may cause premature birth. At Dr. Sardjito Hospital, Yogyakarta premature birth rate tends to increase within the last three years. Objective: To find out risk of premature birth among women with spontaneous abortive history in their subsequent pregnancies. Method: The study was observational with control case matching design. Subject of the study were mothers who gave birth at Dr. Sardjito Hospital during the last 3 years (2003 – 2005) with those having premature birth as case and those having normal birth as control. Matching was made against age and parity. Samples were as many as 92 (1:1) each. Univariable analysis used frequency distribution, bivariable used McNemar chi square statictical test and multivariable used conditional logistic regression with STATA program release 8. Result: The result of the study showed that statistically spontaneous abortion did not have significant relationship (p<0.05) with risk of premature birth occurence with OR=2.52 (CI 0.89 – 7.13) and p=0.081. However, clinically, increase risk of premature birth occurence in the subsequent pregnancy. Conclusion: Spontaneous abortion increase risk of premature birth occurence in the subsequent pregnancies.

Kata Kunci : Abortus,Kelahiran Prematur, risk factor, premature birth, spontaneous abortion


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.