Infertilitas primer pada pekerja wanita di pabrik rokok wilayah Puskesmas Ngasem Kabupaten Kediri

HARIYANI, Tintin, dr. Siswanto A. Wilopo, SU.,MSc.,ScD

2006 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Kes. Ibu dan Anak-Ke

Latar Belakang : Occupational exposure menyebabkan munculnya efek yang kurang menguntungkan pada reproduksi Tingginya tuntutan kebutuhan rokok menyebabkan banyak pabrik rokok didirikan. Sebagian besar pekerja pada pabrik rokok adalah wanita. Salah satu efek yang kurang menguntungkan karena paparan tembakau bagi pekerja wanita tersebut adalah infertilitas primer. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah paparan tembakau mempunyai risiko menyebabkan infertilitas primer pada pekerja wanita di pabrik rokok. Metode : Penelitian ini observational dengan rancangan penelitian retrospective cohort study. Populasi penelitian adalah pekerja wanita di pabrik rokok di wilayah kerja puskesmas Ngasem Kabupaten Kediri.. Besar sampel 230 orang untuk tiap kelompok. Sampel diambil secara acak. Data dikumpulkan melalui wawancara. Hasil : Analisis bivariabel dan multivariable menunjukkan paparan tembakau di pabrik rokok meningkatkan risiko mengalami infertilitas primer sebesar 1.5 (CI 95% ;0,61 – 3,66). Variabel lama kerja >15 tahun meningkatkan risiko mengalami infertilitas primer sebesar 1,9 (CI 95%; 0,51 – 7,37). Variabel intensitas paparan tinggi meningkatkan risiko mengalami infertilitas primer sebesar 1,67 (CI 95%; 0,48 – 4,33). Variabel umur >35 tahun meningkatkan risiko mengalami infertilitas primer sebesar 1,7 (CI 95% ; 0,82 – 3,64). Tetapi secara statistik tidak bermakna. Sedangkan variabel lama menikah dan perokok pasif tidak meningkatkan risiko mengalami infertilitas primer. Kesimpulan : prevalensi infertilitas primer di Puskesmas Names Kabupaten Kediri lebih rendah dari estimasi WHO. Paparan tembakau di pabrik rokok, lama kerja >15 tahun, intensitas paparan yang tinggi, dan umur >35 tahun meningkatkan risiko mengalami infertilitas primer. Meskipun secara statistik tidak bermakna tetapi secara klinis peningkatan risiko infertilitas primer pada pekerja wanita di pabrik rokok adalah penting karena infertilitas primer lebih merupakan masalah individu daripada masalah populasi.

Background : Occupational exposure causes the harm effect in reproductive health. The high demand of cigarette lead to the cigarette factory establishment. The majority of the worker in the cigarette factory are women. They are exposed from tobacco that can cause primer infertility. Objective : The research objective is to know whether exposed to tobacco is a risk of primer infertility among woman worker at the cigarette factory. Method : Observational study with retrospective cohort study was conducted to the population of women workers at the area which is under the autorithy of Ngasem Primary Health Center. Total sample of 230 persons were selected randomly and divided into two groups. Data was collected by interview using structured questioner. Result : Bivariable and multivariable analysis showed that exposed of tobacco at cigarette factory increased risk of 1,5 times to primer infertility (RR=1.5; CI 95 ; 0,61 - 3,66). Working duration more than 15 years increased risk of 1,9 times to primer infertility (RR=1,9; CI 95%; 0,51 - 7,37). Variable of high intensity of exposure increased risk of 1,67 times to primer infertility (RR=1,67; CI 95%; 0,48 - 4,33). The risk was also increase 1.7 times (RR=1,7; CI 95 ; 0,82 - 3,64) on the variable of age more than 35 years. The results did not statistically significant. While duration of marriage and passive smoker did not increase risk of primer infertility. Conclusion : Primer infertility prevalence in the area under the autorithy of Ngasem primary Health Center, Kediri regency was lower than WHO estimation. Exposed to tobacco exposure at cigarette factory, duration of work more than 15 years, high exposure intensity, and age more than 35 years increases risk of primer infertility. Although the result was not statistically significant but clinically the increase risk of primer infertility for women worker was meaningful because primer infertility is much more representing individual problem than population problem.

Kata Kunci : Infertilitas Primer,Pekerja Wanita,Pabrik Rokok,tobacco exposure, woman worker, primer infertility