Evaluasi pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN) dengan kajian khusus kompetensi manajemen aktif kala tiga oleh bidan di Kabupaten Ende Nusa Tenggara Timur
KOSAD, Maria Florentina Nining, Prof.dr. Djaswadi Dasuki, SpOG(K).,PhD
2006 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Kes. Ibu dan Anak-KeLatar Belakang : Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin merupakan masalah yang besar di negara miskin dan berkembang, seperti di Indonesia. Di beberapa Negara, paling sedikit seperempat dari seluruh kematian ibu disebabkan oleh perdarahan. Sebagian besar kematian tersebu t terjadi dalam waktu empat jam setelah melahirkan dan merupakan akibat dari masalah yang timbul selama persalinan kala tiga. Di Kabupaten Ende Propinsi Nusa Tenggara Timur, jumlah kematian ibu bersalin pada tahun 2003 adalah 16 orang dan pada tahun 2004 berjumlah 11 orang. Untuk mengatasi masalah mortalitas dan morbiditas maternal di Indonesia oleh Departemen Kesehatan R.I dilaksanakan pelatihan klinik Asuhan Persalinan Normal (APN). Manajemen aktif kala tiga merupakan bagian dari Asuhan Persalinan Normal (APN). Penyebarluasan manajemen aktif kala tiga melalui pelatihan APN di negara -negara berkembang memerlukan pertimbangan biaya, persyaratan penyimpanan dan distribusi obatobatan dan perlengkapan, dan tersedianya petugas yang terlatih, dan kualitas dari sarana dan fasilitas kesehatan. Tujuan Penelitian : Untuk mengevaluasi hasil pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN) dengan kompetensi bidan dalam penatalaksanaan manajemen aktif kala tiga persalinan. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan rancangan post-test only Non-equivalent control group. Subyek dari penelitian ini adalah bidan yang bertugas di puskesmas Kab. Ende. Sebagai kelompok yang mendapat perlakuan adalah bidan yang telah mendapatkan pelatihan APN dan sebagai kontrol adalah bidan yang belum dilatih. Analisis univariat dengan distribusi frekuensi, analisis bivariat dengan chi-square dan analisis multivariat dengan regresi logistik. Hasil : Dari uji statistik diperoleh ada hubungan yang signifikan antara pelatihan APN dengan kompetensi bidan dalam penatalaksanaan manajemen aktif kala tiga (P=0,000. RR=3,462. CI 95% 2,085-5,747). Hasil analisis bivariabel diperoleh ada hubungan yang bermakna (p=0,005) antara umur dan masa kerja dengan kompetensi bidan, sedangkan pada uji regresi logistik ternyata variabel pelatihan APN merupakan variabel yang paling dominan dan secara signifikan berhubungan dengan variabel kompetensi bidan dalam penatalaksanaan manajemen aktif kala tiga. Kesimpulan : Pelatihan APN, umur dan tingkat pendidikan memiliki hubungan yang bermakna dengan kompetensi bidan, sedangkan masa kerja dan pelatihan lain selain APN (LSS dan PONED) tidak memiliki hubungan dengan kompetensi bidan dalam penatalaksanaan manajemen aktif kala tiga.
Background: Maternal morta lity and morbidity was one of the crucial issues in poor and developing countries such as Indonesia. In some countries, at least one fourth of all maternal mortality was caused by bleeding. Those death happened four hours after the de livery and was caused by complication at third stage. In Ende Regency Nusa Tenggara Timur, the number of maternal mortality in 2003 was 16 people and in 2004 was 11 people. To overcome this problem, the Health Department of Indonesia held a Normal Delivery Care Training with Third stage active management as part of it. The socialization of third stage active management in the training in developing countries needed fund, requirements of keeping and distributing medicines and equipments, professional staffs availability, and the quality of health facilities. Objective: This research was aimed to evaluate the result of the Normal Delivery Care training in relation to midviwes competencies on procedures of the third stage active management. Research methods: This Quasi-experiment research used post-test only Nonequivalent control group design. The subjects were midwives who worked at public health centers in Ende with the treatment group of midwives who attended the Normal Delivery Care training and the control group of midwives who did not attend. Univariable analysis used frequency distribution, bivariable analysis employed chi-square and multivariable analysis used logistic regression. Result: Statistical tests showed that there was a significant relatio nship between the training and midwives competencies on procedures of the third stage active management (P=0,000. RR=3,462. CI 95% 2,085 -5,747). The result of bivariable analysis showed that there was a significant relationship between the age and lenght of work and midwives competencies whereas logistic regression test showed that the training was a dominant variable which significantly correlated with midwives competencies. Conclusion: The Normal Delivery Care training, age and educational level had significant relationship with midwives competencies whereas length of work and other trainings (LSS and PONED) did not correlate with midwives competencies.
Kata Kunci : Bidan, Asuhan Persalinan Normal