Laporkan Masalah

Hubungan pola makan dan konsumsi alkohol dengan kejadian stroke di Kabupaten dan Kota Jayapura

ALI, Djunaidi, Prof.dr. H. Harsono, SpS(K)

2006 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Epidemiologi Lapanga

Pendahuluan : Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap tahun 15 juta orang di seluruh dunia mengalami stroke. Di Indonesia, angka kecacatan akibat stroke pada tahun 2002-2003 sebesar 8 per 1000 penduduk. Di Propinsi Papua, berdasarkan catatan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura selama periode tahun 2002 – 2003 tercatat jumlah penderita stroke yang dirawat berjumlah 153 orang. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pola makan dan konsumsi alkohol dengan kejadian stroke di wilayah Kabupaten dan Kota Jayapura. Variabel yang diteliti meliputi kejadian stroke (variabel dependen), pola makan dan konsumsi alkohol (variabel independen). Metode : Metode yang di gunakan adalah Kasus-kontrol dengan perbandingan 1;2. Jumlah subjek penelitian sebanyak 210 orang terdiri 70 kasus dan 140 kontrol. Analisa statistik dilakukan secara bivariat dan multivariat. Hasil : Proporsi kasus stroke terbesar adalah pada laki-laki (61%) sedangkan perempuan hanya 18% dari total kasus. Dari hasil analisis statistik dengan logistic regression tidak menunjukkan adanya hubungan antara pola konsumsi makanan pokok dengan risiko terjadinya stroke. Untuk konsumsi beberapa jenis sayuran dapat dikatakan bersifat protektif dengan angka OR cenderung meningkat pada kelompok yang jarang atau tidak penah mengkonsumsi sayuran. Kebiasaan makan diluar didominasi oleh pilihan pada jenis coto/sate. Kebiasaan makan diluar tersebut bermakna secara statistik p=0,00 dengan OR mencapai =17 pada frekuensi yang sering. Kebiasaan mengkonsumsi alkohol juga merupakan faktor risiko stroke dengan OR=2,2 pada p=0,00. Risiko meningkat pada frekuensi konsumsi yang sering. Kesimpulan : Konsumsi makanan untuk jenis sayuran bersifat protektif dimana risiko meningkat pada mereka yang jarang mengkonsumsinya. Sedangkan kebiasaan makan diluar didominasi oleh pilihan pada warung coto/sate dapat meningkatkan risiko hingga 17 kali pada frekuensi yang sering. Demikian juga dengan konsumsi alkohol, peminum alkohol mempunyai risiko 2 kali lebih besar dibandingkan yang bukan peminum.

Background: World Health Organization (WHO) predicts that 15 million people all over the world suffer from stroke every year. In Indonesia disablement rate of stroke was as many as 8 per 1000 people in 2002 – 2003. In the Province of Papua, based on records of Jayapura Hospital, there were 153 people hospitalized due to stroke during 2002 – 2003. Objective: The objective of the study was to identify association between eating pattern and alcohol consumption and incidence of stroke at Jayapura District and Municipality. Variables observed consisted of incidence of stroke (dependent variable), eating pattern and alcohol consumption (independent variables). Method: The study was designed as a case-control study with one case to two controls. There was as many as 210 people as subject consisting of 70 cases and 140 controls. Statistical analysis used bivariable and multivariable techniques. Result: Greater proportion of stroke cases occurred among male (61%) and among female was only as much as 18% of total cases. The result of logistic regression analysis showed that there was association between basic food consumption pattern and risk of stroke incidence. Consumption of some kinds of vegetables was protective with OR value tended to increase among groups that rarely or never consumed vegetables. The habit of eating out was dominated by preference to coto / satay (grilled meat). Eating-out habit was statistically significant with p=0.00 and OR=17 at high frequency. The habit of alcohol consumption was also a risk factor of stroke with OR=2.2 and p=0.00. The risk increased at high frequency of consumption. Conclusion: Consumption of vegetables was protective which meant that the risk increased among those who rarely consumed them. Meanwhile the habit of eating out was dominated by preferences to coto / satay which could increased risk up to 17 times at high frequency. The same thing happened in alcohol consumption . Those who drank alcohol had risk twice as many as compared to those who were non alcohol drinkers.

Kata Kunci : Stroke,Pola Makan dan Alkohol, eating pattern, alcohol consumption, risk of stroke, case control.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.