Uji diagnostik pemeriksaan B-Type Natriuretic Peptide (BNP) untuk diagnosis gagal jantung kongesif
PRATIWI, Dewi Indah Noviana, Dr.Med.dr. Suwarso, Sp.PK(K)
2006 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran KlinikGagal jantung kongestif merupakan sindroma yang berhubungan dengan gangguan struktur dan fungsi jantung, akibat berbagai penyakit kardiovaskular. Gangguan ini menimbulkan kemampuan ventrikel untuk memompa atau mengisi darah pada tekanan fisiologis, yang menyebabkan limitasi kemampuan untuk melakukan exercise atau menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa gejala dyspnea (sesak nafas) dan rasa lelah. Identifikasi awal adalah penting untuk mengawali penanganan yang lebih dini, yang dapat mencegah perkembangan penyakit lebih lanjut. Pengukuran hormon jantung dalam hal ini B Type Natriuretic Peptide (BNP) dapat menjadi pemeriksaan yang lebih ideal untuk deteksi dini gagal jantung. Tujuan penelitian adalah menguji penampilan diagnosis BNP untuk diagnosis gagal jantung. Penelitian ini menggunakan rancangan uji diagnosis dengan ekokardiografi sebagai metode rujukan untuk gagal jantung. Subyek penelitian adalah pasien dyspnea yang datang di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Dr.Sardjito Yogyakarta baik laki-laki maupun wanita dengan usia lebih besar atau sama dengan 50 tahun, didukung oleh data-data klinik, radiologi, elektrokardiografi (EKG), ekokardiografi. Diagnosis gagal jantung kongestif diperoleh dengan melakukan penelusuran terhadap hasil pemeriksaan ekokardiografi yang ada di rekam medik pasien. Nilai cutoff BNP untuk memprediksi terjadinya gagal jantung menggunakan kurva ROC (Receiver Operating Characteristics). Sensitivitas, spesifisitas, nilai duga positif, nilai duga negatif, akurasi dan likelihood ratio dihitung dengan tabel 2 x 2. Pemeriksaan BNP diharapkan memberikan manfaat lebih dibandingkan petanda konvensional, sehingga penatalaksanaan pasien dyspnea dapat diberikan secara cepat
Congestive Heart Failure (CHF) is a syndrome associated with structure disturbances heart function, as a result of various cardiovascular diseases. These disturbances raise ventricle ability to pump or fill blood in physiological pressure, which causes ability limitation to excercise or conduct daily activities without dyspnea symptom and fatigue. Early identification is important to initiate earlier treatment that can prevent further disease development. Heart hormone measuring, in this case, B Type Natriuretic Peptide (BNP) can be use as a more ideal examination for early detection of CHF. This study is to investigate the clinical performance of BNP and assess the cutoff point in the diagnosis CHF. This research used diagnosis test design with echocardiograph as a reference method for heart failure. The subject of this research was dyspnea patients who came to Emergency Department at Dr. Sardjito Hospital Yogyakarta, both male and female patients at the age of more than or equal to 50, supported by clinical data, radiology, electrocardiography, echocardiography. The diagnosis of CHF was obtained by conducting investigation toward echocardiography examination reading in patient’s medical record. Cutoff value for predictive CHF using ROC (receiver Operating Characteristics) curve analysis. Sensitivity, specificity, positive and negative predictive value, accuracy and likelihood ratios were measured with 2x2 table. BNP measuring is expected to give more benefit than conventional signal, so that the dyspnea patient management can be given quickly.
Kata Kunci : Gagal Jantung Kongesif,Diagnosa,Uji BNP, Congestive Heart Failure, BNP, Diagnostic test