Laporkan Masalah

High-Sensitivity-Reactive Protein (hs-CRP) sebagai faktor risiko sindroma koroner akut pada penyakit jantung koroner

SIANIPAR, D.T. Rosalina, dr. Setyawati, Sp.PK(K)

2006 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Klinik

Penyakit aterosklerosis dengan manifestasi klinik yang penting dapat berupa Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit utama dan dapat menimbulkan kesakitan dan kematian di negara maju maupun negara berkembang. Beberapa faktor risiko yang menjadi penyebab aterosklerosis, hingga menempatkan seseorang ke alur menuju terjadinya proses penyakit adalah faktor risiko antara lain: rokok, hipertensi, diabetes, hiperkolesterolemia, obesitas, usia, jenis kelamin, hiperurisemi, tidak berolahraga, fibrinogen, homosistein, Lp(a), hs- CRP, ADMA dan lain-lain. Adanya keterbatasan sensitivitas dan spesifisitas dari faktor risiko tradisional maka perlu ditambah dengan parameter baru sejalan dengan pemahaman yang lebih dalam tentang proses aterogenesis. Petanda yang dapat digunakan untuk melihat adanya kerusakan jaringan salah satunya adalah CRP, namun pemeriksaan CRP hanya dapat mendeteksi kerusakan jaringan yang berat. Sedangkan untuk PJK atau penderita-penderita SKA dimana kerusakan jaringan yang terjadi hanya sedikit (small injury) CRP tidak dapat digunakan sebagai petanda dini kerusakan jaringan, sehingga saat ini dikembangkan suatu pemeriksaan yang disebut hs-CRP. hs–CRP dapat digunakan sebagai suatu prediktor untuk mendeteksi secara dini PJK ataupun penderita dengan risiko SKA karena dapat mengukur kadar CRP dalam kuantitas yang kecil dan diukur dengan metode yang sangat sensitif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari prediktor baru untuk PJK yang diperoleh dari proses inflamasi proses aterosklerosis. Metode penelitian yang digunakan adalah “Case Control Design” dimana kasusnya adalah PJK yang mempunyai klinis infark miokard akut (IMA), sedangkan untuk kontrol adalah orang tanpa PJK. Sampel masing-masing infark miokard akut adalah 56 orang dengan rentang umur diatas 35 tahun, yang diambil dari instalasi rawat darurat sedangkan kontrol 56 orang pasien bukan IMA dengan usia diatas 35 tahun yang diambil dari pasien-pasien yang melakukan general check-up di poli penyakit dalam. Kasus dan kontrol ini merupakan variabel tergantung dan variabel bebas adalah hs-CRP, fraksi lipid. Diharapkan dari penelitian ini akan didapatkan variabel bebas yang mempunyai kontribusi yang tinggi untuk PJK dan nantinya merupakan prediktor. Teknik analisa yang digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian ini adalah uji t berpasangan dan atau Wilcoxon Rank-Sum Test serta penentuan OR dengan menggunakan uni dan multivariat regresi logistik. Dengan tingkat kemaknaan bila p<0,05.

Atherosclerosis with important clinical manifestation, such as Coronary Heart Disease were the main outcome that raised morbidity and mortality either in developed and developing countries. Coronary Heart Disease has traditionally been considered to be multifactorial diseases. Several risk factors that cause the atherosclerosis can lead some one to the disease process are; smoking, hypertension, DM, obesity, age, sex, hyperuricemia, exercise fibrinogen, homosistein, Lp(a), hs-CRP, ADMA and else. Inflamation is believed to be involved in every step of aterosclerosis. However more recent molecular biology studies, free radical and immunologic theories become a single pathogenesis involving a number of factors. The basic concep of atherosclerosis leading to CHD were endothelial injury, lipid infiltration, free radical and inflammatory cytokine. One of the biomarkers that can detect tissue damage is CRP, nevertheless CRP can detect severe tissue damage only. Otherwise, Coronary Heart Disease or Acute Coronary Syndrome there is only mild tissue damage (small injury) that made CRP cannot be used as an early biomarker for tissue damage, therefore hs-CRP is developed to resolve this problem. hs-CRP is used to predict the early CHD event or ACS because of the ability to measure CRP in small quantity and to be measured by the severity methode. There were limitation of sensitivity and specificity of the traditional risk factor, therefore there is a need to add some newer parameter according to the deeper understanding of atherosclerosis process.The aim of this study was to determine the predictors Coronary Heart Disease (CHD), especially inflammation as risk factor. This study used a case control design. The case group were Acut Coronary Syndrome including Unstable Angina Pectoris and Infarct Miokard and the control group were non Acute Coronary Syndrome who have risk factor of CHD. The dependent variable were Infarct Miokard and Unstable Angina. The independent variables were hs-CRP. The case and control had 56 people, ages more than 35 years old. To analize these results we used t-test, Pearson Corelation, Uni and Multivariate Logistic Regression with 95% Confidence Interval and analysis of variance and discriminant analysis in the degree of level significancy p<0,05.

Kata Kunci : Jantung Koroner,Sindroma Koroner Akut,hs,CRP, hs-CRP, Risk factor, CHD, ACS, case control


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.