Faktor risiko infeksi Helicobacter Pylori pada anak
JURNALIS, Shanti, dr. Mohammad Juffrie, Ph.D.,Sp.A(K)
2006 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran KlinikLatar Belakang: Telah diketahui bahwa Helicobacter pylori adalah kuman patogen yang menyebabkan gastristis, ulkus peptikum dan beberapa macam karsinoma gaster. Penelitian epidemiologis menunjukkan bahwa infeksi terjadi pada masa kanak-kanak. Sosial ekonomi yang rendah, daerah yang padat, hygiene perorangan dan sanitasi lingkungan yang buruk, orang tua dispepsia, jumlah anggota keluarga dalam satu rumah, diduga sebagai faktor risiko infeksi Helicobacter pylori. Tujuan: Untuk mengetahui apakah sosial ekonomi yang rendah, daerah yang padat, hygiene perorangan dan sanitasi lingkungan yang buruk, orang tua dispepsia dan jumlah anggota keluarga dalam satu rumah meningkatkan risiko infeksi Helicobacter pylori pada anak. Metode: Penelitian kasus lontrol dengan matching jenis kelamin yang dilakukan di Instalasi Kesehatan Anak RS Dr. Sardjito dari Agustus 2004 sampai agustus 2005. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diajukan kepada pasien dan orang tua pasien. Diagnosis Helicobacter pylori ditegakkan dengan menggunakan pemeriksaan kultur dari biopsi gaster yang diambil dari antral dan korpus gaster saat dilakukan pemeriksaan dengan endoskopi. Hasil: Didapatkan sebanyak 96 anak usia 3-18 tahun dengan gejala dispepsia. Jumlah terbanyak usia 8-12 tahun (56,2%). Ibu dengan penghasilan rendah (= Rp 500.000) meningkatkan risiko infeksi Helicobacter pylori 2 kali lebih sering dibandingkan ibu dengan penghasilan tinggi sebesar = Rp 1.500.000 (OR 1,86; 95%IK 1,54 – 2,24). Sedangkan pada anak dari orang tua dengan gejala dispepsia mempunyai risiko 3 kali lebih sering untuk terjadi infeksi H pylori (OR 3,97; 95%IK 1,63 -9,67). Umur, pekerjaan ayah dan jumlah anggota keluarga dalam rumah meningkatkan risiko infeksi Helicobacter pylori tetapi secara statistik tidak bermakna. Simpulan: Faktor risiko ya ng terbukti meningkatkan risiko infeksi Helicobacter pylori pada anak adalah penghasilan ibu yang rendah dan orang tua dengan gejala dispepsia, sedangkan faktor- faktor yang lain (umur, pendidikan ayah/ibu, penghasilan ayah, jumlah anggota keluarga, jumlah kamar dan sosial ekonomi keluarga ) tidak berpengaruh meningkatkan risiko infeksi Helicobacter pylori
Background: Helicobacter pylori has been known as pathogen of gastritis, peptic ulcers and several types of gastric carcinoma. Epidemiologis research has shown that the beginning of infection occurs during childhood. Low social economic status, slum area, densed settlement, poor individual hygiene and environmental sanitation as well as a large number of the family living in one house are risk factors for helicobacter pylori infections. Objective: To asses those risk factors of helicobacter pylori infection in children. Methods: This is a case control study with matching in sex. Consecutive patients with dyspepsia who visited The Pediatric Department, Sardjito Hospital, Yogyakarta, from August 2004 until August 2005 were recruited for the study. The patients and parents were interviewed using quisionaires. Helicobacter pylori was diagnosed using culture examination of gastric biopsies which were taken from antral and corpus during endoscopy examination Results: There were 96 children between 3 – 18 year with symptom of dyspepsia enrolled in this study, most of them were 8-12 years old (56,2). Mothers with low income = Rp 500.00 (68,7%) had increased risk of Helicobacter pylori infection in children rather than high income twice (OR 1,86; 95%CI 1,54 – 2,24), meanwhile symptom of dyspepsia parents had higher risk than parents without symptom of dyspepsia 3 times (OR 3,97, 95%CI 1,63 -9,67). Conclusions: Low income and dyspepsia parents will increase the risk of having Helicobacter pylori infection in children.
Kata Kunci : Infeksi Helicobacter Pylori,Risiko,Anak, risk factor, dyspepsia, Helicobacter pylori, children.