Pemecatan anak angkat oleh orang tua angkat menurut hukum adat Bali
LINAWATI, Putu Wiwik, Darmini Mawardi, SH.,MS
2006 | Tesis | S2 Ilmu Hukum (Magister Kenotariatan)Penelitian ini mengenai pemecatan anak angkat oleh orang tua angkat menurut hukum adat Bali, yang bertujuan untuk mengatahui alasan dari pemecatan anak angkat oleh orang tua angkat dan untuk memperoleh pemahaman tentang akibat hukum yang timbul dari pemecatan tersebut. Penelitian ini adalah penelitian yuridis sosiologis dengan sampel wilayah 3 kecamatan dan 24 responden. Data yang dipergunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan responden dan narasumber, sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara penelusuran bahan-bahan hukum yang bersifat primer, sekunder dan tersier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1. Alasan pemecatan anak angkat oleh orang tua angkat adalah karena: durhaka terhadap leluhur dan durhaka terhadap orang tua angkat. 2. Akibat hukum yang timbul dari pemecatan anak angkat oleh orang tua angkat. a. terhadap status anak angkat, dalam keluarga orang tua angkat, anak itu bukan lagi berstatus sebagai anak angkat yang sah dari orang tua angkatnya, sehingga segala hak dan kewajibannya sebagai anak ikut hilang/gugur, sedangkan dalam keluarga orang tua kandung, anak tersebut kembali menyandang status sebagai anak kandung . b. terhadap pewarisan anak angkat, pemecatan anak angkat berakibat hilangnya hak mewaris anak dari orang tua angkatnya. Apabila ia kembali kedalam keluarga orang tua kandungnya, ia: mendapat warisan yang sama dengan saudara yang lain, mendapat warisan tetapi tidak sama dengan saudara yang lain atau tidak mendapat warisan, tetapi hanya mempunyai hak menikmati c. terhadap kedudukan anak angkat dalam masyarakat adat, anak itu kehilangan hak dan kewajibannya selaku anggota masyarakat adat dalam mewakili orang tua angkat, namun ia bisa menjadi anggota baru dari masyarakat adat di desa tempat keluarga asalnya tinggal.
The research on revocation of adopted child status by adopting parents aims to understand the reasons for adoption revocation by adopting parents, and to study legal consequences from an adoption revocation. It is a juridical, sociological research, which selects research samples of 3 sub-districts and 24 respondents. It uses and collects primary data from interview with respondents and resource persons and secondary data from library research on primary, secondary, and tertiary legal materials. The research results are: 1. The main reason for adoption revocation is the adopted child’s being a rebel against ancestor and against adopting parents. 2. The legal consequences from adoption revocation by adopting parents include: a. toward child status: within the adopting parents’ family, the child is no longer a legitimate adopted child; consequently he is released from all rights and obligations; within the true parents’ family, the child resumes his status as a true child. b. toward inheritance: the revocation results in a cancellation of rights to inherit from the adopting parents. If he returns to his true parents, he may get either equal rights as other siblings, or different rights from other siblings to inherit the parents’ legacy, or he may get the rights to use rather than to inherit the parents’ legacy. c. toward the child’s status in the adat society: he loses his rights and obligations as a member of the adat society in terms of representing the adopting parents; however, he may become a new member in the adat society to which his true parents’ family belongs.
Kata Kunci : Anak Angkat,Hukum Adat Bali,Pemecatan, revocation-adopted child-adopting parents-Balinese customary law