Analisis tentang kewajiban bapak terhadap nafkah anak setelah perceraian di Pengadilan Agama Kota Makassar
SARI, Sri Kartika, Prof.Dr. Abd. Ghofur Anshori, SH.,MH
2006 | Tesis | S2 Ilmu Hukum (Magister Kenotariatan)Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan mengenai bagaimana kewajiban bapak terhadap pemenuhan nafkah anak setelah perceraian pada Pengadilan Agama kelas IA Makassar dan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan kewajiban bapak terhadap nafkah anak setelah perceraian pada Pengadilan Agama kelas IA Makassar. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari bahan penelitian kepustakaan melalui studi dokumen, yang didukung oleh data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan dengan menggunakan alat pengumpulan data berupa kuisioner dan wawancara terstruktur maupun tidak terstruktur. Data -data yang telah dikumpulkan dianalisa secara kualitatif dan dibuat dalam bentuk laporan hasil penelitian yang bersifat deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan kewajiban bapak terhadap pemenuhan nafkah anak setelah perceraian, belum sepenuhnya terlaksana dengan baik, karena tidak semua orang tua, dalam hal ini bapak bersedia melaksanakan putusan Pengadilan Agama Kelas IA Makassar yang memutuskan untuk memberikan nafkah kepada anak-anaknya. Dengan kata lain hanya sebagian kecil bapak yang telah melaksanakan kewajibannya terhadap pemenuhan nafkah anaknya. Hal ini terjadi karena bapak tersebut telah melangsungkan pernikahan lagi sehingga penghasilannya menjadi tidak cukup untuk menunaikan kewajiban memberi nafkah, kemampuan ekonomi bapak memang terbatas, anak telah berada dalam pemeliharaan ibunya dan ibu tidak mengajukan permohonan tuntutan/eksekusi nafkah. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kewajiban bapak terhadap pemenuhan nafkah anak adalah: pertama, tidak adanya sanksi yang dijatuhkan terhadap pelaku pelanggaran kewajiban memberi nafkah; kedua, kemampuan ekonomi pemberi nafkah (bapak) ; ketiga, kesadaran hukum bapak tentang pemberian nafkah kepada anaknya, keempat, besarnya biaya yang dikeluarkan untuk mengeksekusi putusan pengadilan agama dalam hal pemenuhan nafkah anak; terakhir, pengetahuan dan pemahaman hukum isteri (ibu) untuk menuntut hak-hak pemberian nafkah bagi anak-anaknya
The research aims to address an issue pertaining to father’s responsibility for child’s livelihood after divorce at the Court of Religious Affairs in Makassar and the factors that affect the fulfillment of father’s responsibility for child’s livelihood after divorce at the Court of Religious Affairs Class IA in Makassar. The research is juridical and empirical in nature. It conducts field research to obtain primary data and library research to obtain secondary data. The research is conducted in the juridical territory of the Court of Religious Affairs Class IA of Makassar city. It selects 32 respondents based on a non-random sampling. The research results show that father’s responsibility for child’s livelihood after divorce has not been fully implemented since not all fathers abide by the decision of the court of Religious Affairs Class IA, which decides that father gives livelihood to his child. In other words, only few fathers have fulfilled their responsibility to give livelihood to their child. This situation can be happened because of the father have remarried so that this income were insufficient/inadequate (not enough) for any longer, the economic ability of the father were limited and the child has been stay in the mother’s custody. There are several factors that affect the fulfillment of father’s responsibility for the child’s livelihood, which are first, there were no punishments which are given down to the infraction on obligation of necessities giving; second, the economic ability from the necessity giver (father’s); third, husband’s (father’s) legal awareness in giving child’s livelihood; fourth, great expenses come out to execute the decision of religion court; fifth, the mother’s understanding and her knowledge about law to claim the rights of necessities gift for its childs.
Kata Kunci : Hukum Perkawinan,Perceraian,Kewajiban Bapak,Nafkah Anak, livelihood, divorce