Strategi peningkatan efisiensi dan pendapatan PT PLN (Persero) APJ Magelang

GUNAWAN, Wawan, Agastya, Drs.,MBA.,MPM

2005 | Tesis | Magister Manajemen

Laju pertumbuhan pelanggan terus meningkat namun tidak diikuti oleh peningkatan kapasitas di sisi pembangkit karena pemerintah kesulitan anggaran investasi, juga pengaruh dari kenaikan harga bahan bakar minyak yang diikuti dengan beralihnya pasokan daya listrik di kalangan industri dari sumber pembangkit sendiri ke sumber listrik PLN mengakibatkan terjadinya krisis daya listrik pada saat waktu beban puncak. Hal ini berdampak terhadap pelayanan PLN secara nasional sering mengalami pengurangan beban. Juga berdampak terhadap kenaikan biaya operasi khusunya biaya untuk membeli bahan bakar minyak. Pemakaian BBM sesuai kuota sebesar 8,35 juta kiloliter, maka kenaikan beban biaya pengadaan yang harus ditanggung PLN setelah kenaikan harga BBM per 1 Maret 2005 hanya Rp 7 triliun dengan asumsi harga solar Rp.2.200 per liter yang dipasok seluruhnya oleh Pertamina. Beban biaya pengadaan BBM akan naik menjadi 14 triliun jika kebutuhan BBM melampai kuota dari 8,35 juta kiloliter menjadi 11,44 juta kiloliter. Pembengkakan itu terjadi karena kelebihan BBM sebesar 3,09 juta kiloliter yang harus dibeli PLN dengan harga internasional sebesar Rp. 4.500 per liter. Fenomena internal di tubuh PLN tahun 2005 yang ditegaskan oleh Menneg BUMN Sugiharto bahwa PLN harus untung. PLN harus memperbaiki neraca keuangan perusahaan, dimana selama ini masih merugi, walaupun kerugian itu berhasil dikurangi dari tahun ketahun. Target PLN harus untung di tahun 2005 maka Direksi menetapkan target-target perusahaan yang cukup tinggi. Kenaikan pendapatan ditargetkan 17,6 %, kenaikan penjualan sebesar 5,5 %, dan kenaikan efisiensi sebesar 2 % dengan asumsi tidak ada kenaikan TDL. Semua jajaran PLN harus sadar dan memahami fenomena perubahan-perubahan diatas, serta menghadapinya dengan mulai ikut melakukan perubahan di segala bidang, mulai dari SDM, operasi pembangkitan, energi primer, pelayanan dan komunikasi pelanggan serta pemasaran. PT PLN ( Persero ) APJ Magelang salah unit pelayanan PLN yang secara operasional langsung bersentuhan dengan pelanggan, dengan melihat peluang serta ancaman dari lingkungan eskternal serta kekuatan dan kelemahan yang ada di intern perusahaan, maka puntuk mendukung terhadap target perusahaan melalui meningkatkan efisiensi dan pendapatan dengan melakukan strategi penetrasi pasar ( penetration strategic ) dan pengembangan produk ( product development ) pada pasar sasaran.

Developing acceleration of custumers increased continually, but it is not followed by capacity increasing in gerator because the government gets invest budget difficutlty, and there is an influence of price increasing of the burning full material that followed by changing of electricity power sending in industrial field from generator source by itself to electricity source of State Electricity Company (PLN) that it cause electricity power crisis on the burden. Its effect to the nationally PLN service that it often gets burden reducing. It has also influence on increasing operation cost, especially the cost for buying the burning fuel material. The using of the burning fuel material is appropiate with the quota is 8,35 million kilolitre, so that the increasing of the cost burden that it must be guaranteed by PLN after inceasing price of the burning fuel material per March 1st, 2005 only 7 billion rupiahs by assupting ‘solar’ price is Rp 2.200,00 per litre, it is sent by Pertamina. The cost burden to get the burning fuel material will be increased to be 14 billion if the needed of the burning fuel material reaches the quota from 8,35 million kilolitre to be 11,44 million kilolitre. The swelling happens because of the burning fuel material abundance is 3,09 million kilolitre that it must beliau bougth by PLN with international charge/ price is Rp 4.500,00 per litre. Internal phenomenal in PLN on 2005 that is explained by Sugiharto, the State Ministry of BUMN, that PLN has to get profit. PLN should improve its company monetary budged wherever the company is still injury, although the damage is successfull reduce from year to year. PLN target must be profit in 2005, so that the official management decides the higher company targets. The increasing of income target is 17,6%, the increasing of selling is 5,5%, and the increasing of efficiency is 2% by assumpting there is no Electricity Based Tariff (TDL) rissing up. All the PLN officials have to aware and understand about the changings of phenomena, also able to face by doing changed in all aspects, from human resources, generation operate, primer energy, service, customer comunication and marketing. PT. PLN (Persero) APJ Magelang one of the PLN service unit that its operation touches the customer directly, by looking for the opportunity and also thread from the external environment also understanding about strongness and weakness in the company target through efficiency increased and income by doing market penetration strategic and product development on the target market.

Kata Kunci : Strategi penetrasi pasar, pengembangan produk, Market penetration strategic, product development