Vehicle routing problem for postal delivery service :: A Case study in Sentra Pengolahan Pos Yogyakarta (Yogyakarta Mail Processing Center)

YANUKRISNA, Yahuda Nawa, Adi Djoko Guritno, Dr.Ir.,MSIE

2005 | Tesis | Magister Manajemen

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat suatu model vehicle routing yang paling sesuai bagi SPP Yogyakarta atau Yogyakarta Mail Processing Center saat ini dan untuk memperoleh alternatif solusi berdasarkan model tersebut. Analisa pembuatan model vehicle routing dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama berupa identifikasi faktor-faktor penting yang diperlukan dalam pembuatan desain atau model. Tahap kedua berupa identifikasi jenis Vehicle Routing Problem (VRP) yang sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini. Tahap ketiga adalah pencarian solusi altenatif berdasarkan model yang sudah ada tersebut. Hasil analisa menunjukkan vehicle routing model yang sesuai bagi perusahaan saat ini adalah Classical Vehicle Routing Problem with Time Window or Classical VRPTW. Metode Clarke and Wright, suatu metode yang termasuk dalam kategori classical heuristics digunakan untuk membuat solusi awal. Metode heuristics memiliki kelebihan dalam kemampuan menghasilkan solusi yang nonoptimum namun memiliki kualitas solusi yang bagus, dalam waktu komputasi yang relatif cepat. Metode ini juga bisa dikembangkan untuk real life model, dan banyak digunakan dalam software routing komersial. Untuk menjalankan prosedur heuristics yang terdiri dari pembuatan solusi awal dan pengembangannya digunakan VRP Solver v1.3 © 2004. VRP Solver merupakan vehicle routing software yang dikembangkan tahun 2003 oleh Lawrence V. Snyder dari Department of Industrial and Systems Engineering, Lehigh University, Bethlehem, PA, USA. Dalam penelitian ini diusulkan beberapa alternatif solusi untuk perusahaan berdasarkan model yang ada. Manajer Divisi Antaran yang bertanggung jawab atas vehicle routing di perusahaan berpendapat bahwa Solusi-3 memberikan solusi yang paling sesuai karena penggunaan asumsi yang paling sesuai dengan kondisi saat ini. Berdasarkan Solusi-3 ada 6 Delivery Points (DP) yang bisa digabung dalam 3 rute. Dengan penggabungan tersebut SPP Yogyakarta dapat mengurangi jumlah kendaraan antaran dan juga pengantar yang diperlukan. Hasilnya terjadi penurunan dalam biaya operasi khususnya biaya transportasi. Lebih jauh dengan pengurangan jumlah pengantar akan meningkatkan produktivitas yang dibuktikan dalam tes statistik dan menghasilkan beban kerja yang lebih merata

The objectives of this research are to develop an appropriate vehicle routing model for SPP Yogyakarta or Yogyakarta Mail Processing Center and to find alternative solution based on the developed model. Analysis of developing vehicle routing model will be done in three steps. First step is identification of critical factors needed for designing vehicle routing model. Second step is identification of appropriate type of Vehicle Routing Problem (VRP) of the company. Third step is finding alternative solution based on the developed model. The analysis shows that the company vehicle routing problem is Classical Vehicle Routing Problem with Time Window or Classical VRPTW. Clarke and Wright, a classical heuristics method is used to generate initial solution. Heuristics methods have strong point in producing non-optimum but good quality solutions within reasonable computing times, extendible to real life models, and widely used in commercial routing software. To perform the heuristics procedures that consist of generating initial solution and improvement the research use VRP Solver v1.3 © 2004. VRP Solver is vehicle routing software developed in year 2003 by Lawrence V. Snyder from Department of Industrial and Systems Engineering, Lehigh University, Bethlehem, PA, USA The research proposes several alternative solutions for the company based on the developed model. According to Manager of Expedition Division, Solution- 3 provides the most applicable outcome since it uses the most proper assumption of maximum vehicle capacity. Referring to Solution-3 there are 6 Delivery Points (DP) that can be combined into 3 routes. By combining those 6 DP into 3 routes SPP Yogyakarta can reduce number of Delivery Vehicle and Number of Delivery Staff as well. As a result it leads to reduction in operation cost especially transportation cost. Furthermore by reducing number of Delivery Staff it will increase productivity of Delivery Staff as has been proven by statistical test and also create more equal workload for each Delivery Staff.

Kata Kunci : Manajemen Perusahaan,Model Vehicle Routing,Pengolahan Pos, Operation, Supply Chain, Vehicle Routing Problem