Laporkan Masalah

Analisis pengaruh suku bunga SBI, tingkat inflasi IHSG dan fluktuasi kurs Dolar USA terhadap nilai aktiva bersih Reksa Dana Saham

ARIYADI, M. Erwin, Indra Wijaya Kusuma, Dr.,MBA

2005 | Tesis | Magister Manajemen

Reksa dana merupakan instrumen investasi yang mulai berkembang di pasar modal Indonesia. Menurut UU No. 8/1995 tentang pasar modal pada pasal 1 ayat 27 disebutkan bahwa reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestarikan dalam portofolio oleh Manajer Investasi. Perkembangan reksa dana terjadi sejak tiga tahun silam. Pada tahun 2004, NAB reksa dana mencapai Rp. 103,9 triliun, meningkat 49,4% dari tahun sebelumnya yang berjumlah Rp. 69,5 triliun. Dari tahun ke tahun laju pertumbuhan reksa dana terus meningkat. Penelitian tentang reksa dana saham dilakukan karena melihat membaiknya kondisi pasar saham sejak tahun 2003 membawa titik balik bagi pertumbuhan reksa dana saham. Kendati lambat, pertumbuhan reksa dana ini terlihat cukup konsisten. Pada Januari 2004 total NAB reksa dana saham mencapai Rp. 409,75 miliar. Pergerakan indeks yang melampaui level 1000 ikut melambungkan NAB reksa dana ini mencapai Rp. 2,26 triliun per Januari 2005. Penelitian ini menganalisis pengaruh suku bunga SBI, tingkat Inflasi, IHSG fluktuasi kurs dollar USA NAB terhadap reksa dana saham dengan menggunakan pooled data yang dikumpulkan dengan metode purposive sampling serta uji asumsi klasik dan regresi korelasi. Variabel terikat (Y) adalah Nilai Aktiva Bersih rata-rata reksa dana dan variabel bebas suku bunga SBI (X1), tingkat Inflasi (X2), IHSG (X3), Fluktuasi Kurs Dollar USA (X4). Data NAB reksa dana diambil dari 17 emiten reksa dana saham untuk kurun waktu 2002-2004. Dari hasil analisa diketahui hanya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mempunyai pengaruh sangat kuat terhadap Nilai Aktiva Bersih Reksa dana Saham sedangkan variabel yang lain tidak berpengaruh.

Reksa Dana represent invesment instrument which start to expand in Indonesia capital market. According to UU No. 8 / 1995 about capital market at section 1 article 27 mentioned that reksa dana is the place of utilized to muster society fund investor henceforth invested in portofolio by Investment Manager. Growth of reksa dana happened since three year ago. In the year 2004, NAB Reksa dana reach to Rp. 103,9 billion, increasing 49,4% from previous year which amount to Rp. 69,5 billion. Reksa dana fund increasing year by year continually. Research of reksa dana fund done because seeing the recovery condition of stocks market since year 2003 bringing a turning point to reksa dana share growth. Whenever it slow, this reksa dana growth seen consistence enough. At Januari 2004 NAB reksa dana share reach to Rp. 409,75 milliard. Movement of index reach level of 1000, this following to lob NAB reksa dana to Rp 2,26 billion per January 2005. This research analyse SBI rate of interest influence, inflation level, IHSG USA dollar rate Fluctuation to NAB reksa dana share by using collected data pooled with purposive sampling method and also test classic assumption and regression correlation. Tied variable (Y) is reksa dana Net Asset mean value and free variable of SBI rate of interest (X1), inflation rate (X2), IHSG (X3), Fluctuation Rate Dollar of USA (X4). NAB reksa dana data taken from 17 reksa dana share emitting for 2002-2004. from result of analysis known only IHSG have influence to dana reksa share net asset value while other variable do not have an effect on.

Kata Kunci : Manajemen Investasi,Kinerja Reksadana,Resiko Kinerja,Reksa dana Share, SBI, inflation, IHSG, Dollar Rate


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.