Analisis struktur industri minyak dan gas bumi Indonesia pasca UU Migas No.22 Tahun 2001

IRYANTO, Piet, Bambang Riyanto LS., Dr.,MBA

2005 | Tesis | Magister Manajemen

Industri Minyak dan Gas Bumi (migas) Indonesia merupakan industri yang mempunyai potensi yang sangat menarik dan menguntungkan. Prospek industri migas di Indonesia yang sangat tinggi berkaitan dengan pasar migas Indonesia dan potensi sumber daya migas yang besar. Hal ini dikarenakan minyak dan gas bumi merupakan bahan bakar utama yang ada saat ini dan belum memiliki produk pengganti yang signifikan. Industri migas merupakan penyumbang pendapatan devisa terbesar dan didominasi peraturan pemerintah dengan sistem monopolistik. Sebagai akibat dari usaha untuk meningkatkan investasi dalam industri migas dan untuk meningkatkan jumlah produksi migas, pada tahun 2001 Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi sektor migas dengan mengeluarkan Undang-Undang No 22 Tahun 2001 yang dititikberatkan pada usaha untuk meliberalisasi sektor hilir migas,. Terjadi restrukturisasi pada industri migas Indonesia, karakteristik yang selama ini monopoli digantikan menjadi sistem mekanisme persaingan usaha yang wajar, sehat dan transparan. Peraturan lain adalah pengaturan bahwa perusahaan yang bergerak dalam sektor hulu tidak bisa bermain dalam sektor hilir, kecuali dalam bentuk holding company. Peraturan tersebut jelas akan merugikan perusahaan nasional yang selama ini menerapkan sistem monopoli dan harus beralih untuk bersaing dengan pemain lain tanpa ada proteksi langsung dari pemerintah. Dalam penulisan ini dibahas bagaimana pemberlakukan peraturan tersebut dapat memberikan perubahan signifikan terhadap struktur industri secara keseluruhan dan sekaligus merupakan peluang dan ancaman bagi industri migas Indonesia.

Oil and Gas (migas) industry Indonesia is the industry that having very interested potency and profitability. The prospect of migas Industry in Indonesia is very high related to the market of migas in Indonesia and the big resource of migas potency. This matter because of oil and gas is the existing fuel in this time and not yet owned the substitution product which significant. Migas Industry is the biggest contributor in devisa income and predominated by the government regulation with the monopolistic system. As the result of effort to increase investment in migas industry and to increase the production of migas, in the 2001 Indonesia Government released the Government Regulation No. 22 Year 2001 which mentioned of the effort to liberalizes the downstream sector, and replaced monopolistic system to become the system with fair competition mechanism, transparent and healthy. Others regulation is to arrangement that peripatetic company in the upstream sector cannot to play in the downstream sector ,except in the form of holding company. The regulation will harm the national corporation which during the time apply the monopolistic system and must to change over to vie with the other player without the direct protection from government. This paper is discussing how the regulation would give significant effect to overall industry structure and simultaneously represent the threat and opportunity for migas industry of Indonesia.

Kata Kunci : Manajemen Strategi,Industri Minyak, deregulation, liberalitation, restructuring, monopolistic, oligopolistic, intensity of rivalry