Laporkan Masalah

Pengembangan model Collaborative Planning Forecasting and Replenishment (CPFR) berdasar evaluasi Inventory dalam Supply Chain Management di Pfizer Consumer Healthcare Indonesia

HENDARTI, Titiek Sri, Adi Joko Guritno, Dr.,Ir.,MSIE

2005 | Tesis | Magister Manajemen

Perhatian forecasting tidak saja terbatas kepada masalah akurasi akan tetapi lebih kepada perencanaan secara menyeluruh dan pengelolaan inventory di dalam supply chain. Sebagai bagian dari proses perencanaan, forecasting membutuhkan suatu dasar yang kuat dan bisa dipertanggung jawabkan serta melibatkan secara kolaboratif seluruh anggota supply chain. Telah beberapa tahun PCH menerapkan forecasting secara terintegrasi dengan para anggota supply chain nya yaitu PGM (pabrik) dan distributor. Akan tetapi proses ini tidak memuaskan para pihak karena akurasi sales forecast tetap saja di bawah harapan, inventory berlebihan selama beberapa tahun dan diikuti dengan situasi kekurangan inventory pada tahun berikutnya. Listerine adalah merek yang bertumbuh cepat dengan rata-rata pertumbuhan penjualan 25% per tahun karena dukungan iklan dan promosi yang agresif. Forecasting yang baik dengan demikian menjadi sangat penting dalam pengendalian inventory produk ini. Pada praktek yang terjadi saat ini, sales forecasting yang dilakukan PCH lebih banyak mengandalkan intuisi kolega bagian penjualan dan apa yang bisa mereka baca dari data lampau. Simulasi dan pengujian terbalik yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa forcasting yang dibuat berdasarkan konsumsi akan berpeluang besar meningkatkan akurasi forecast dan mengurangi bullwhip effect karena berkurangnya ketidak pastian. Salah satu elemen kunci dalam forecasting adalah pemilihan metoda forecasting dan terjadinya pertukaran informasi antar para anggota supply chain. Diantara beberapa metoda forecast, model Holt tampaknya paling cocok untuk produk Listerine yang menunjukkan perilaku trend pesat tanpa pola musiman yang tampak nyata. Kombinasi dari: forecasting yang didasarkan atas konsumsi; pengendalian ketat sepanjang tahun dalam mengelola trades’ inventory maupun distributors’ inventory serta implementasi dari CPFR (Collaborative Planning Forecasting and Replenishment) dalam mekanisme forecasting akan memperbaiki kinerja supply chain secara keseluruhan yaitu bullwhip effect yang lebih rendah, inventory total yang lebih rendah dalam saluran distribusi dan akurasi forecast yang lebih baik.

Forecasting’s concern does not limit to accuracy issue only but more over to overall planning and inventory management in supply chain. A part of overall planning, forecasting needs a solid-justified ground and collaborative involvement of supply chain members. PCH has been implementing integrated forecasting for years with other supply chain members that are PGM (plant) and distributor. However the process has not satisfied most members of supply chain as sales forecast accuracy remains below expectation, too excessive inventory for many years followed by inventory shortage in the following year. Listerine is a fast-growing brand with 25% average sales growth per annum with aggressive advertising and promotion support. Good forecasting hence becomes a very critical element in the inventory management. In current practice, sales forecasting in PCH lies largely on sales people intuition and their reading towards historical trade sales data. Simulations and reverse testing in the research shows that consumption driven forecasting, will potentially improve forecast accuracy and reduce the bullwhip effect due to lesser uncertainty. One of the key elements in forecasting is selection of the forecast method and exchange information among supply chain members. Amongst various forecast techniques, Holt model seems to be the best fit for product like Listerine that shows strong trend without obvious seasonality pattern. Combination of consumers’ demand driven forecasting, strict control in managing trades’ and distributors’ inventory along the year and implementation of CPFR (Collaborative Planning Forecasting and Replenishment) in the forecasting mechanics will improve overall supply chain performance i.e. lower bullwhip effect, lesser total inventory in overall distribution channels and improved forecast accuracy.

Kata Kunci : Manajemen Inventory,Supply Chain,CPFR, inventory, demand forecast, bullwhip effect, supply chain, trade sales, shipment, CPFR


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.