Analisa industri pada bisnis operator telepon seluler di Indonesia

DJUANG, Vitalis Joseph Alfred, Ertambang Nahartyo, Dr.,MSc

2005 | Tesis | Magister Manajemen

Bisnis penyedia jaringan telekomunikasi (selanjutnya disebut sebagai operator) seluler di Indonesia khususnya GSM (Global System Module) ternyata mengalami pertumbuhan yang pesat, termasuk pada masa-masa terjadinya krisis ekonomi yang dimulai pada tahun 1996 yang belum sepenuhnya pulih hingga pertengahan tahun 2004 ini. Pada saat industri lain mengalami penurunan drastis, industri seluler justru mengalami pertumbuhan yang tinggi dan konsisten. Saat ini jumlah pelanggan ponsel seluler yang berbasiskan teknologi GSM tercatat sebanyak 20,65 juta atau telah jauh melampui angka pelanggan fixed line (telepon tetap) yang mencapai sekitar 9 juta. Ini berarti, pelanggan selular di Indonesia baru sekitar 10 persen dari 220 juta penduduk di Indonesia yang potensial memakai ponsel. Padahal, penetrasi ponsel di negara maju saat ini, berkisar 60 persen – 70 persen. Dengan tingkat densitas yang masih rendah ini, mengindikasikan bahwa masih sangat terbuka peluang bagi perusahaan untuk berbisnis pada industri ini. Berdasarkan fakta ini maka perlu kiranya dilakukan penelitian untuk mengkaji bagaimana solusi terbaik bagi para operator seluler dalam menghadapi dinamika dan peluang besar yang mempengaruhi perkembangan bisnis operator telepon seluler di Indonesia. Penelitian dilakukan berdasarkan prosedur umum analisa industri, hasil penelitian terdahulu, dan analisa data-data industri terbaru, sehingga dapat dikembangkan sebagai dasar untuk mempertajam analisa pada penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian, bisnis operator seluler pada saat ini berada pada fase growth, hal ini dapat dilihat dari kelompok pembeli yang semakin luas dan bertambah, periklanan tinggi, persaingan mulai meningkat yang ditandai dengan masuknya beberapa pemain baru terutama dari operator yang berbasiskan teknologi CDMA. Juga banyak terjadi panggabungan usaha untuk meningkatkan daya saingnya seperti yang dilakukan oleh beberapa operator CDMA. Dari aspek marjin dan laba, tingkat profitabilitas yang tinggi. Dari aspek regulasi, peraturan pemerintah yang relatip terlambat dalam mengatur persaingan antar operator.

Business of cellular telecommunication line provider (then called as operator) in Indonesia especially GSM (Global System Module) in fact, has had a rapid growth, even in economic crisis from 1996 up to a middle of 2004, and the crisis has not been completely recovered. Cellular industry has rapidly and consistently had the expansion. While the other industries, have decreased extremely nowadays. A number of GSM-based cellular customers consists of 20,65 million or beyond the rate of fixed line about 9 million. It means that the cellular customers in Indonesia are just 10 percent of 220 million populations using cellular phone. Whereas, cellular phone penetration in advanced countries is range from 60 percent to 70 percent. This low density indicates that there are still a lot of chances to perform business in this industry. According to the fact, it is necessary to conduct an observation for examining what the best solution for cellular operators in facing dynamics and large chances that can influence growth of this business. This research was conducted based on general procedure of industrial analysis, the prior result, and analysis of the latest industrial data, so that they can be expanded as a basis to sharpen the analysis in the research. According to the result of research, recently, the cellular business of operator is in a phase growth, it can be seen that group of buye rs is more widened and increased, high advertisement, tighter competition, it is signed by joining some new actors especially from CDMA-technology-based operator. There are many merger of business in order to increase their competitiveness as performed by some CDMA operators. According to the margin and profit aspect, it shows the higher profitability. Regulation aspect, government regulation is relatively late in controlling the competition among operators.

Kata Kunci : Manajemen Bisnis,Operator Seluler, Cellular Operator, Industrial Analysis