An Empirical evidence of technical trading rules on Jakarta Stock Exchange for periods 2000-2004
SETYAWAN, Anggoro Mahendra, Jogiyanto Hartono, Prof.Dr.MBA
2005 | Tesis | Magister ManajemenBanyak penelitian didalam literatur keuangan yang telah menguji keabsahan dari strategi dagang teknikal sebagai suatu alat investasi. Penelitian ini menguji kemampuan menghasilkan keuntungan dan memprediksi pergerakan harga dari strategi dagang teknikal didalam konteks Bursa Efek Jakarta (BEJ). Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk melihat apakah strategi dagang teknikal dapat mendukung atau berlawanan dengan salah satu hipotesis pasar efisien, yaitu efisiensi dalam bentuk lemah di BEJ. Penelitian ini menggunakan dua indikator: indikator yang mengikuti kecenderungan (trend-following), yaitu Variable Moving Average (VMA), dan indikator yang mengindikasikan pembalikan kecenderungan (counter-trend), yaitu Relative Strength Index (RSI). Sampel penelitian mencakup harga penutupan harian dari saham-saham yang termasuk dalam Indeks LQ 45, selama periode penelitian 2000-2004. Kemampuan menghasilkan keuntungan dari strategi dagang teknikal diukur dari kemampuannya untuk menghasilkan abnormal return selama periode penelitian. Abnormal return dapat diperoleh dari perbedaan antara return aktual dikurangi dengan return yang diharapkan dalam periode yang sama. Kemampuan prediksi dapat diuji dari kemampuan strategi dagang teknikal didalam menghasilkan sinyal yang bermanfaat. Diharapkan bahwa sinyal beli adalah positif dan sinyal jual adalah negatif, sehingga selisih antara sinyal beli dengan sinyal jual akan menjadi positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi VMA secara statistik tidak menyakinkan dapat menghasilkan abnormal return. Sedangkan, strategi RSI secara statistik signifikan dapat menghasilkan abnormal return. Untuk pengujian kemampuan prediksi harga, strategi VMA dan RSI secara statistik signifikan memiliki kemampuan prediksi. Hal ini diindikasikan dari hasil perbedaan antara return beli-jual yang positif dan signifikan, yang berarti bahwa return beli lebih tinggi daripada return jual. Hasil penelitian menyatakan bahwa selama periode penelitian, BEJ tidak berada dalam efisiensi dalam bentuk lemah. Strategi dagang teknikal memiliki kemampuan untuk memprediksi return saham dan menghasilkan keuntungan.
Numerous studies in the finance literature have investigated the validity of technical trading rules as an investment tool. This research examines the profitability and predictive power of technical trading rules in the context of Jakarta Stock Exchange (JSX). The findings from this research can be used to see whether technical trading rules could support or on the contradictory with one efficient market hypothesis, that is weak form market efficiency in JSX. This research uses two indicators: the trend-following indicator, Variable Moving Average (VMA), and the counter-trend indicator, Relative Strength Index (RSI). The sample covers the daily closing price of the stocks that belong to LQ45 Index, over the period 2000-2004. The profitability of technical trading rules is measured from the capability to generate the abnormal returns during the research periods. The abnormal return could be obtained from the difference between actual return and expected return in the same period. The predictive ability can be examined from the ability of technical trading rules in producing useful signals. It is expected that the buy signal to be positive and the sell signal to be negative, hence the difference between buy and sell returns will be positive. The findings show that the VMA rules statistically are inconclusive in yielding the abnormal return. Meanwhile, the RSI rules are statistically significant could yield the abnormal return. For the predictive ability testing, the VMA and RSI rules are statistically significant own the predictive power. This is indicated from the results that the buy-sell differences are positive and significant, which means that the buy returns are higher than the sell returns. The findings imply that during the observation period, the Jakarta Stock Exchange is not in the weak form efficient. Technical trading rules have the ability to predict the stock returns and making profits.
Kata Kunci : Pasar Modal,Strategi Dagang Teknikal,Abnormal Return, technical trading rules, LQ45 index, profitability, predictive ability, abnormal return, market efficiency