Formulasi sediaan tablet lepas lambat Teofilin dengan bahan matrik HPMC, Na CMC, dan Xanthan Gum

SISWANTO, Agus, Prof.Dr. Sri Sulihtyowati Soebagyo, Apt

2006 | Tesis | S2 Ilmu Farmasi

Teofilin mempunyai waktu paro eliminasi yang relatif pendek (8,1 jam) dan jendela terapetik yang sempit (10 – 20 μg/ml). Formulasi teofilin dalam sediaan tablet lepas lambat diharapkan dapat menghasilkan konsentrasi teofilin dalam darah yang lebih seragam dan kadar puncak yang tidak fluktuatif. Sifat fisik tablet dan pelepasan obat dari sistem matrik hidrofil dipengaruhi oleh sifat komponen penyusun matrik yaitu: HPMC (gelling agent), Na-CMC (tidak menunjukkan initial burst release) , dan xanthan gum ( free flowing). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh HPMC, Na-CMC, xanthan gum sebagai komponen matrik terhadap sifat fisik massa tablet dan pelepasan teofilin, serta untuk menentukan formula optimum tablet lepas lambat teofilin. Penelitian dilakukan dengan model simplex lattice design (SLD) dengan 3 komponen yaitu : HPMC (A), Na-CMC (B), dan xanthan gum (C) sehingga didapatkan 7 rancangan formula yaitu : F1 (100% A), F2 (100% B), F3 (100% C), F4 (50% A & 50% B), F5 (50% B & 50% C), F6 (50% A & 50% C), dan F7 (33,33% A, 33,33% B, 33,33% C). Sifat alir (kecepatan alir, detik/100g), kompaktibilitas (kekerasan tablet, kg) digunakan sebagai parameter sifat fisik massa tablet, sedangkan kecepatan pelepasan teofilin (krº, mg/menit) dan koefisien korelasi orde nol (r) sebagai parameter pelepasan obat. Berdasarkan model SLD didapatkan persamaan untuk masing – masing parameter tersebut, contour plot, dan superimposed contour plot sehingga formula optimum dapat ditentukan. Xanthan gum merupakan faktor yang berpengaruh sangat dominan dalam meningkatkan sifat alir dan kompaktibilitas massa tablet teofilin. HPMC merupakan faktor yang sangat dominan dalam memperlambat laju pelepasan teofilin. Interaksi antara HPMC, Na-CMC, dan xanthan gum sangat dominan dalam meningkatkan sifat alir dan kompaktibilitas massa tablet. Interaksi Na CMC dan xanthan gum merupakan faktor yang dominan dalam menentukan pelepasan teofilin yang mendekati orde nol. Berdasarkan superimposed contour plot didapatkan formula optimum teoritis dengan proporsi HPMC (2,3%), Na- CMC (18,6%), dan xanthan gum (79,1%). Verifikasi persamaan menunjukkan bahwa persamaan SLD untuk sifat alir dan kompaktibilitas adalah valid, sedangkan persamaan untuk kecepatan pelepasan teofilin dan koefisien korelasi adalah tidak valid.

Theophylline has a relatively short half-life (8,1 jam) with a narrow therapeutic window (10 – 20 μg/ml). Sustained-release formulation can produce more uniform serum concentrations with less fluctuation in peak-trough levels. The physical properties of tablet mass and the release profile of drug from hydrophilic matrices are influenced by properties of matrix components, i.e. HPMC (gelling agent), CMC-Na (did not show initial burst release), and xanthan gum (free flowing). The aim of this study was to investigate the effect of HPMC, CMC-Na, and xanthan gum as matrix component on the physical properties of the tablet mass and release profile of theophylline, and to determine the optimum formula of sustained-release theophylline tablet. The research was done with simplex lattice design (SLD) by using 3 component, i.e. HPMC (A), CMC-Na (B), and xanthan gum (C). Seven formula were obtained that are F1 (100% A), F2 (100% B), F3 (100% C), F4 (50% A & 50% B), F5 (50% B & 50% C), F6 (50% A & 50% C), dan F7 (33,33% A, 33,33% B, 33,33% C). The physical property parameters of the tablet mass were flowability (flow rate, second/100 g), and compactibility (tablet hardness, kg), while the release rate of theophylline (krº, mg/minute) and correlation coefficient of zero order kinetics (r) as the parameters for dissolution. Based on SLD model; equations, contour plots, and superimposed of contour plots were obtained, by which the optimum formula was determined. Xanthan gum was the most dominant factor in increasing flowability and compactibility of theophylline tablet mass. HPMC was the most dominant factor in decreasing the release rate of theophylline. The most dominant interaction effect to increase flowability and compactibility was the interaction of HPMC, CMC-Na, and xanthan gum. The most dominant interaction effect to increase correlation coefficient of zero order kinetics was the interaction HPMC and CMCNa. Based on the superimposed contour plots, tablet formula consisting of HPMC (2,3 %), CMC-NA (18,6 %), and xanthan gum (79,1 %) is the optimum tablet formula. Verification of equations showed that SLD model equation for flowability and compactibility are valid, while equations for the release rate of theophylline and correlation coefficient of zero order kinetics are not valid.

Kata Kunci : Teofilin,Sediaan Lepas Lambat,theophylline, HPMC, CMC-Na, xanthan gum, sustained-release, simplex lattice design