Potensi kombinasi bakteri asam laktat dan inulin untuk mencegah diare akibat infeksi Escherichia coli patogenik

SUMARYATI, Bekti Tri, Dr.Ir. Tyas Utami, M.Sc

2006 | Tesis | S2 Ilmu dan Teknologi Pangan

Tujuan penelitian ini adalah, pertama mendapatkan bakteri asam laktat yang memiliki aktivitas antibakteri patogen Escherichia coli secara in vitro, kedua mempelajari pengaruh pemberian Lactobacillus sp. Dad 13, inulin, dan kombinasinya terhadap kesehatan saluran pencernaan dan mikrobiota feses tikus Wistar, dan ketiga mempelajari potensinya dalam mencegah diare akibat E. coli patogenik. Pada tahap in vitro isolat bakteri asam laktat yang berpotensi sebagai probiotik diuji kemampuan penghambatannya terhadap beberapa patogen dengan metode difusi agar. Tahap in vivo ada 2 bagian, masing-masing bagian dengan 24 ekor tikus Wistar dibagi menjadi 4 kelompok dengan perlakuan (a) pemberian pakan standar, (b) pemberian Lactobacillus sp. Dad 13, (c) pemberian inulin, dan (d) pemberian kombinasinya. Uji fecal dilakukan pada tiap bagian tahap in vivo yang meliputi uji mikrobiologi dan kimiawi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lactobacillus sp. Dad 13 memiliki kemampuan penghambatan terhadap E. coli penyebab diare. Pemberian Lactobacillus sp. Dad 13 tidak mengubah komposisi mikrobiota feses tikus, namun meningkatkan konsentrasi asam lemak rantai pendek (SCFA) sebesar 2 kali lipat. Pemberian inulin dan kombinasinya dengan Lactobacillus sp. Dad 13 meningkatkan jumlah lactobacilli dari 7,21 siklus log menjadi 8,19 siklus log dan 8,70 siklus log. Pada perlakuan tersebut juga terjadi penurunan coliform dari 8,19 siklus log menjadi 7,89 siklus log dan 7,81 siklus log serta penurunan jumlah E. coli dari 7,68 siklus log menjadi 7,34 siklus log. Selain itu terjadi peningkatan konsentrasi SCFA sampai 4 kali lipat. Inulin memiliki peranan yang lebih besar daripada Lactobacillus sp. Dad 13. Pemberian inulin dan kombinasinya dengan Lactobacillus sp. Dad 13 berpotensi dalam mencegah diare akibat E.coli enterotoksigenik stabil toksin yang ditunjukkan dengan peningkatan produksi SCFA sebesar 2 kali, serta penurunan konsentrasi kation sebesar 3 kali.

The antibacterial activity toward pathogenic Escherichia coli of lactic acid bacteria was studied in vitro. The effects of Lactobacillus sp. Dad 13, inulin, and the combination of both on Wistar rats gastrointestinal health, fecal microbiota, and potency to prevent diarrhea caused by pathogenic E. coli were studied in vivo. In vitro study was done using well diffusion method. In vivo study were done with 24 Wistar rats that were divided into 4 groups, given : (a) standard feed, (b) Lactobacillus sp. Dad 13, (c) inulin, and (d) the combination of Lactobacillus sp. Dad 13 and inulin. Fecal evaluation was done in each in vivo studies included microbiological and chemical tests. The results showed that Lactobacillus sp. Dad 13 has the most inhibition potent toward E. coli. Lactobacillus sp. Dad 13 didn’t change the fecal microbiota, but increased twofold of fecal short chain fatty acid (SCFA) concentration. Inulin and the combination with Lactobacillus sp. Dad 13 increased the total of lactobacilli from 7,21 log cycle to 8,19 log cycle and 8,70 log cycle, and reduced the total coliform from 8,19 log cycle to 7,89 log cycle and 7,81 log cycle. The counts of E.coli reduced from 7,68 log cycle to 7,34 log cycle. Fecal conentration of SCFA increased four-time. Inulin has the more effect of these change. Inulin and combination with Lactobacillus sp. Dad 13 had the potency to prevent diarrhea caused by E. coli enteropathogenic stabile-toxin. The potency was exhibited by the twofold increased of the concentration of SCFA and reduced threefold of the sodium-potassium concentration in feces.

Kata Kunci : Bakteri Asam Laktat dan Inulin,Escherichia Coli, Lactobacillus sp. Dad 13, E. coli, inulin, diarrhea