Pertumbuhan dan profil protein kacang tanah (Arachis hypogaea L.) pada cekaman kekeringan atau kegaraman
ISNAINAR, Dr.Ir. Taryono, M.Sc
2006 | Tesis | S2 BioteknologiKekeringan dan kegaraman merupakan ancaman serius terhadap pertanian dan keadaan lingkungan secara alami. Peningkatan salinitas tanah mengakibatkan penurunan luas lahan subur sampai 30% dalam waktu 25 tahun mendatang dan mencapai 50% pada tahun 2050. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cekaman kekeringan atau kegaraman terhadap pertumbuhan vegetatif kacang tanah (Arachis hypogaea L.) serta membandingkan profil protein yang terbentuk akibat cekaman tersebut. Penanaman dilakukan di greenhouse untuk varietas Lokal Bantul (varietas toleran) dan Kelinci (varietas tidak toleran) dengan perlakuan kontrol, kekeringan dan kegaraman 6000 ppm. Aplikasi perlakuan diberikan pada umur 10 hari setelah tanam dan tanaman dipanen tiap hari selama 10 hari setelah aplikasi perlakuan (10-20 hst) untuk diamati pertumbuhan dan profil proteinnya. Pertumbuhan tanaman diamati dengan menggunakan parameter tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar dan jumlah bintil akar. Untuk pengamatan profil protein diambil lima gram sampel batang tanaman, digerus dalam nitrogen cair dan ditambahkan bufer PBS sebanyak 2 ml. Supernatan hasil sentrifugasi dikeringkan melalui pendinginan (freeze dry) dan diresuspensi dengan bufer PBS sebanyak 250 μl. Analisis profil protein menggunakan elektroforesis SDS-PAGE dengan pewarnaan Coomassie Brilian Blue. Variabel pertumbuhan dianalisis menggunakan Anova Split-split Plot taraf 5% dan uji lanjutnya menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa cekaman kekeringan yang diberikan selama masa vegetatif, belum menghambat pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar dan jumlah bintil akar, sedangkan cekaman kegaraman dengan konsentrasi 6000 ppm, mampu menghambat pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar dan jumlah bintil akar. Cekaman kekeringan atau kegaraman yang diberikan, telah memperlihatkan pengaruh pada profil pita protein yang terbentuk, namun terbatas pada konsentrasi protein yang ditunjukkan oleh ketebalan pita protein yang hasilkan, dengan berat molekul berkisar 20 – 120 kDa.
Drought and salinity are serious constraints to agriculture and environment which can cause wide degradation of fertile soil within the next 25 years. The objectives of this research are to reveal the effect of drought and salinity stress to some growth parameters and protein profile in peanut (Arachis hypogaea L.). Peanut were grown in greenhouse, two varieties were used (Bantul and Kelinci), drought treatmen (no watering) and salinity treatment (6000 ppm saline) were given at 10 days after germination for 10 days, and the seedlings were harvested every day for protein and measurement of plant height, number of leaves, length of root and number of nodule. Five grams of fresh stem tissue homogenized in liquid nitrogen with 2 ml of PBS buffer, centrifuged and supernatant was freeze dried and resuspended in 250 μl PBS buffer. The protein profiles were analyzed by onedimensional SDS-Page electrophoretic with staining Coomassie Brilian Blue. Growth variable were analyzed by Split Split Plot Design and Duncan’s Multiple Range Test. The result showed that drought or salinity stress give the real effect to growth plant. Drought stress which given during a vegetative period, didn’t inhibited plant height, leaf number, root length and nodule number. Salinity stress with 6000 ppm concentration level, inhibit plant height, leaf number, root length and nodule number. Drought and salinity stress have showed the effect on protein profile that formed, but limited to protein consentration, posed by thickness protein band with molecular mass range 20 - 120 kDa.
Kata Kunci : Kacang Tanah,Pertumbuhan,Kekeringan dan Kegaraman, Drought, salinity, growth and protein profile