Laporkan Masalah

Perbandingan kinerja keuangan daerah Bank Prekreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan (PD BPR BKK) dengan BPR swasta :: Studi kasus di Kabupaten Banyumas

WIDIARTO, Wahyu, Drs. Ahmad Jamli, MA

2006 | Tesis | S2 Akuntansi

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau sering disebut perusahaan daerah sebagaimana Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seringkali menuai kritik karena kinerjanya yang dipandang tidak efisien. Perusahaan daerah maupun BUMN dianggap kurang efisien terutama apabila dibandingkan dengan perusahaan swasta. Di Kabupaten Banyumas terdapat 31 bank perkreditan rakyat (BPR) konvensional, dari jumlah tersebut sebanyak 24 buah merupakan BPR milik pemerintah daerah (PD BPR BKK) dan sebanyak 7 buah merupakan BPR milik swasta. PD BPR BKK merupakan perusahaan daerah yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Propinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Banyumas dan PT Bank Jateng. Penelitian ini merupakan suatu studi kasus dengan judul ”Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan (BPR BKK) dengan Bank Perkreditan Rakyat Swasta”. Penelitian dilakukan dengan cara menilai kinerja keuangan PD BPR BKK dan BPR Swasta yang beroperasi di wilayah Kabupaten Banyumas. Hasil penilaian tersebut kemudian dibandingkan untuk mengetahui BPR yang memiliki kinerja lebih baik. Sampel yang diambil masing-masing 5 PD BPR BKK dan 5 BPR Swasta. Alat yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan adalah rasio keuangan pembentuk komponen Capital, Asset, Earning dan Liquidity yaitu rasio CAR, KAP, PPAP, ROA, BOPO, Cash Ratio dan LDR. Sedangkan untuk membandingkan kinerja rata-rata PD BPR BKK dengan BPR Swasta digunakan alat statistik uji beda rata-rata sampel independen t-test. Dari penelitian terhadap kinerja keuangannya diperoleh hasil bahwa baik PD BPR BKK maupun BPR Swasta memiliki rasio CAR, KAP, PPAP, ROA, BOPO, Cash Ratio dan LDR yang sehat menurut ketentuan Bank Indonesia. Sedangkan dari uji statistik diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan yang berarti pada rasio KAP, sedangkan untuk rasio CAR, PPAP, ROA, BOPO, Cash Ratio dan LDR tidak terdapat perbedaan yang berarti. Hal ini berarti bahwa kinerja keuangan BPR Swasta lebih baik dibanding PD BPR BKK hanya pada pengelolaan kualitas aktiva produktifnya (rasio KAP), sedangkan kinerja keuangan yang lain disimpulkan sama atau tidak ada perbedaan.

Local government owned enterprises (BUMD) and state owned enterprises (BUMN) frequently get criticism because of their unefficient performance. It is more obvious when they are compared with private companies. Private companies are considered more efficient than BUMD or BUMN. In Kabupaten Banyumas, there are 31 conventional micro bank (BPR), consist of 24 local government owned enterprises (PD BPR BKK) and 7 private enterprises (BPR Swasta). PD BPR BKK is a BUMD which owned by Pemerintah Propinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Banyumas and PT Bank Jateng. This research is a case-study with the title ”The Comparison of Financial Performance Between Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan (PD BPR BKK) and Bank Perkreditan Rakyat Swasta (Case Study in Kabupaten Banyumas)”. The research did through appraisal method of financial performance of PD BPR BKK and BPR Swasta. Then the results are compared to find out which micro bank (BPR) has better financial performance. Samples were picked up from each BPR, 5 from PD BPR BKK and 5 from BPR Swasta. The tool of analysis used for appraising financial performance are financial ratios of CAR, KAP, PPAP, ROA, BOPO, Cash Ratio and LDR. While, the tool used for comparing performance between PD BPR BKK and BPR Swasta is statistic tool, independent sample t-test. Based on results of their financial performance analysis, both PD BPR BKK and BPR Swasta had sound ratios of CAR, KAP, PPAP, ROA, BOPO, Cash Ratio and LDR according to Bank Indonesia criterion. From statistic test, there is significance difference only on KAP ratio, whereas ratios of CAR, PPAP, ROA, BOPO, Cash Ratio and LDR have no significance difference. It means that financial performance of BPR Swasta more better than PD BPR BKK only on productive asset (KAP ratio), but the rest have no difference or have same performance.

Kata Kunci : Kinerja Keuangan,BPR, eficiency, financial performance, financial ratios, BPR


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.