Ritual kematian Marnd Anim :: Analisis simbolik atas ritual kematian Marind Anim di Kampung Kuper distrik Semangga Kabupaten Merauke
WONMUT, Xaverius, Dr. Soehardi, MA
2006 | Tesis | S2 AntropologiPenelitian dengan judul “Ritual Kematian Marind anim di Kuper, distrik Semangga – Kabupaten Meraukeâ€, berlangsun dari bulan Februari hingga awal bulan Mei 2005. Ritual ini terdiri dari tiga bagian dan salah satunya yang sempat dilaksanakan saat saya berada di lokasi penelitian adalah Yamu. Ritual Yamu dilaksanakan pada tanggal, 18 Maret 2005 dalam hubungan dengan kematian almarhuma nenek Gema Samkakai, menantu kepala Kampung Kuper. Data-data berhubungan dengan prosesi ritual maupun unsur-unsur simbolik ritual ini saya peroleh melalui pengamatan langsun dan dengan cara mewawancarai para informan baik tokoh adat, pelaku ritual serta instansi dari mana informasi pendukung lainnya dapat saya peroleh. Analisis atas aktivitas simbolik ritual Yamu ini menggunakan kerangka teori simbolik menurut Van Gennep dan Victor Turner di samping pikiran beberapa ahli lainnya. Aktivitas ritual tersebut memperlihatkan adanya suatu proses pengolahan batin bagi para pelaku ritual dalam hal ini kerabat almarhuma Gema. Proses tersebut dikemas dalam berbagai aktivitas ritual dan media simbolik yang digunakan sejak diadakannya ritual pemakaman hingga ritual Yamu. Selain itu makna simbolik ritual ini memiliki kaitannya dengan beberapa aspek penting dalam kehidupan Marind anim Kuper saat ini yakni, aspek sosiologis, religius, politis, ekonomis dan ekologis. Secara keseluruhan aktivitas ritual Yamu bertujuan menormalisasi kondisi kehidupan Marind anim Kuper (khususnya kerabat almarhuma, para arwah kaum kerabat) yang labil akibat peristiwa kematian, mempererat relasi-relasi sosial yang ada, mempersatukan paham-paham yang berbeda dengan cara mendekonstruksikan kondisi kehidupan yang ada dan sekaligus merekonstruksikannya kembali menjadi baru (proses refleksi formatif). Dalam kondisi kehidupan yang baru ini aktivitas hidup harian dapat berjalan normal dan harmonis tanpa adanya perasaan tertekan, cemas dan sedih, saling mencurigai. Menurut Turner, tahapan dalam ritual peralihan mengindikasikan adanya proses dialektik yakni dari masyarakat (struktur) ke komunitas (antistruktur) kemudian kembali ke masyarakat (struktur) yang dilandasi oleh semangat hidup, pengetahuan dan nilai-nilai moral yang baru. Masyarakat adalah proses atau dinamika yang terus berkembang ke tahap yang lebih tinggi atau bermutu.
This reserch entiltled “The Marind anim death ritual in Kuper village, Semangga district – Merauke regency†took place from February to May 2005. The ritual consists three parts and one part of the rituals, Yamu, was held when the researcher was in the research location. Yamu ritual was performed on 18 March 2005 in relation to death of grandmother Gema Samkakai in Februari 2005. Data related to procession and symbolic element of the ritual were optained through direct observation of the ritual and by interviewing informan consisting of local figures, ritual performens and institution as source of supporting information. Analysis of ritual Yamu used A. Gennep and Victor Turner’s symbolic theory. The ritual activity indicated a spiritual process of the ritual performer, in the symbolic media used from funeral ritual to Yamu ritual. In addition, the ritual also presented some other meanings related to certain aspect in life of today Marind anim Kuper, namely, sociological, economic, political and ecoligical aspects. Wholly, activity of Yamu ritual aimed to reduce spiritual tension and conflict of the deceaseds family due to her death, to make closer social relation among them, reconciliate different views by deconstructing excisting live condition and reconstructing it to be new one (reflective formative process). In the new life, daily activities run normally & harmoniously without suppresed, anxious, sad, and suspicious feelings. According to Turner, stages in shift ritual indicate excistence of dialectic process, that is, society (structure) to community (anti structure) then back to society (structure) based on live spirit, knowledge and nem morale value. Society is a process or dynamics that continuously grows to higher and quality level.
Kata Kunci : Ritual Kematian,Yamu,Suku Marind Anim, Yamu, ritual, process, dialectic.