Pengaruh struktur kepemilikan terhadap tingkat risiko dan implikasinya terhadap kesulitan keuangan bank umum di Indonesia
SWANDARI, Fifi, Promotor Prof.Dr. Mas'ud Machfoedz, MBA
2006 | Disertasi | S3 Ilmu EkonomiTujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh tingkat risiko terhadap kesulitan keuangan bank di Indonesia dan menganalisis apakah tingkat risiko tersebut disebabkan oleh struktur kepemilikannya. Perioda penelitian yang digunakan adalah perioda sebelum krisis keuangan. Krisis keuangan di Indonesia menyebabkan krisis multi dimensi. Krisis membuat rakyat Indonesia menjadi semakin miskin. Industri perbankan memainkan peran penting dalam krisis. Saat itu problem moral hazard di perbankan sangat besar. Pengendali bank menggunakan dana nasabah untuk investasi berrisiko tinggi atas beban nasabah. Tujuan pertama diuji dengan regresi logit dengan variabel dependen kesulitan keuangan dan variabel independen berupa tingkat risiko. Proksi tingkat risiko utama yang digunakan pada penelitian ini adalah equity to total asset (ETA). Adapun loan to total asset (LTA) dan investment to commercial loan (ISC) adalah indikator risiko yang digunakan pada analisis sensitivitas. ETA diprediksi berpengaruh negatif pada kemungkinan kesulitan keuangan. LTA diprediksi berpengaruh positif pada kemungkinan kesulitan keuangan dan ISC diprediksi berpengaruh negatif pada kemungkinan kesulitan keuangan.Hasil penelitian secara umum mendukung H1 yang menyatakan bahwa tingkat risiko berpengaruh positif terhadap kesulitan keuangan. Terkait dengan tujuan kedua, diuji pengaruh struktur kepemilikan terhadap tingkat risiko. Indikator tingkat risiko sama seperti sebelumnya yaitu: ETA, LTA dan ISC. Struktur kepemilikan yang akan diuji adalah struktur kepemilikan terkonsentrasi (HI), keterkaitan bank dengan grup (GRUP), kepemilikan asing (ASING) dan pemerintah (PMRT). Alat analisisnya adalah regresi dengan menggunakan data panel. Saat ETA digunakan sebagai variabel dependen, model yang digunakan adalah model fixed effect. Saat LTA dan ISC digunakan sebagai variabel dependen, model yang digunakan adalah random effect atau error component model (ECM). Pemilihan model tersebut didasarkan pada uji Hausman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan terkonsentrasi (HI) tidak menunjukkan pengaruh positif terhadap tingkat risiko. Keterkaitan bank dengan grup (GRUP), kepemilikan bank oleh asing (ASING) dan kepemilikan bank oleh pemerintah (PMRT) berpengaruh positif terhadap tingkat risiko. Oleh karenanya Bank Indonesia perlu mengawasi bank yang terkait dengan grup dan dimiliki asing . BI dapat melakukan privatisasi bank-bank milik pemerintah, namun harus dilakukan secara hati-hati karena problematik secara politis.
The main objectives of this study are to investigate the effect of risk taking on bank financial failure in Indonesia and to investigate the effect of ownership structure on risk taking. The period used in this study is that before the financial crises in Indonesia with the main motivation being the negative effect of that crisis. In Indonesia the crises became multidimensional and it made Indonesian people poorer. The banking industry has an important role in the financial crises. In that period the moral hazard problem was very heavy and the controlling shareholder used the funds from debt holders to invest in risky assets at the expense of debt holder. The first objective is tested with logit regression. The dependent variable is financial failure and risk taking is the independent variable. The indicator of prime risk taking is equity to total asset (ETA). The study used loan to total asset (LTA) and investment to commercial loan (ISC) as part of sensitivity analysis. Risk taking was predicted to have positive effect on the probability of bank financial failure. In general, the result shows that risk taking has a positive effect on financial failure probability. The second objective is analyzed by testing the effect of ownership structure on risk taking. This study used the same risk taking indicators: ETA, LTA and ISC. The ownership structures are concentrated ownership (HI), affiliated bank with group (GROUP), foreign ownership (FOREIGN) and government ownership (STATE). Regression with panel data was used in this study. When using ETA as dependent variable, the fit model is fixed effect. When using LTA and ISC as dependent variables, the fit model is random effect. The fit model chosen with Hausman test. The results of the study are follows: (i) Concentrated ownership hasn’t positive effect on risk taking, (ii) Affiliated bank with group, foreign ownership and government ownership have positive effect on risk taking. The Central Bank of Indonesia must control bank affiliated bank with group and with foreign ownership closely. The Central Bank can privatize banks with government ownership, but do it carefully because it is politically problematic.
Kata Kunci : Resiko Bank,Kesulitan Keuangan,Struktur Kepemilikan, risk taking, ownership structure, concentrated ownership, group affiliation, foreign ownership and government ownership.